5 Alasan Memulai Karier di Startup

Diperbarui 20 Mar 2024 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Memang banyak yang begitu lulus kuliah langsung mengirimkan surat lamaran ke perusahaan-perusahaan yang sudah punya nama (saya juga salah satunya, sih).

    Pertimbangannya? Macam-macam. Mulai dari jenjang karier yang jelas, berbagai benefit yang sudah pasti didapat, sampai keinginan untuk menambahkan nama perusahaan terkenal di CV agar “nilai jual” jadi bertambah.

    Beberapa orang menganggap bekerja di startup kurang menantang (hm, yang benar saja!). Ya, pakaian yang tidak formal, jam kerja yang fleksibel, serta suasana kerja yang tidak kaku membuat startup kurang “dipercaya” oleh sebagian besar orang Indonesia sebagai tahap pertama memulai karier.

    Padahal, ada banyak alasan kenapa mengawali karier di startup merupakan keputusan yang paling tepat.

    startup-l-thinkstock

    Okay. Saya perlu mengakui bahwa kebanyakan startup tidak menawarkan banyak benefit dalam hal finansial, seperti uang pensiun. Beberapa bahkan tidak memberikan bonus gaji dan asuransi kesehatan.

    Tapi, startup memberikan ‘benefit’ tersendiri yang sama menguntungkannya. Misalnya saja event atau liburan kantor yang lebih dilakukan sering karena karyawannya lebih sedikit sehingga manajemennya menjadi lebih teratur.

    Selain benefit yang sifatnya fun, ada banyak juga benefit yang benar-benar mendukung kemajuan karier kamu. Tapi sayangnya belum banyak diketahui oleh para lulusan baru. Berikut top 5 alasan memulai karier di startup lebih menguntungkan dibanding di perusahaan besar.

    1. Fokus pada pengembangan personal

    Seringnya, tim manajemen perusahaan-perusahaan kecil sadar bahwa tidak semua lulusan baru mengetahui karier seperti apa yang benar-benar mereka inginkan.

    Mereka juga masih bingung harus menempati posisi apa di sebuah perusahaan. Karena alasan ini, banyak startup yang bersedia membantu kamu dalam mengembangkan berbagai bidang keterampilan meskipun tidak spesifik pada posisi pekerjaan tertentu.

    Mereka akan memberi kamu kesempatan untuk mencoba berbagai peran di perusahaan, yang “normalnya” tidak bisa kamu dapatkan kalau di perusahaan besar. Kamu bisa mempersiapkan keterampilan yang akan sangat berguna untuk karier apa pun di masa depan, sambil mencari tahu apakah posisi atau bidang karier tersebut sesuai untuk kamu.

    Perusahaan-perusahaan kecil juga biasanya benar-benar memonitor perkembangan karyawan-karyawannya. Mereka akan berusaha untuk mengembangkan potensi diri kamu dan membuat kamu menikmati pekerjaan agar semua tugas bisa diselesaikan. It’s a win-win!

    2. Fleksibiltas kerja yang luar biasa

    The-Hard-to-Ignore-And-Compelling-Case-For-Flexible-WorkStartup biasanya tidak mempermasalahkan bekerja jarak jauh. Beberapa bahkan mendukung karyawannya untuk seperti itu. Rutinitas kerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore memang tidak umum di startup.

    Iya sih, kadang-kadang kamu akan bekerja lebih dari 8 jam jika dibutuhkan. Tapi biasanya ini hanya jika perusahaan sedang berusaha memenuhi deadline yang ketat. Fleksibilitas ini juga membuat kamu lebih mudah untuk izin cuti.

    Beberapa startup bahkan tidak membatasi liburan kamu, loh. Tentu saja, pekerjaanmu harus selesai dulu sebelum liburan kemana-mana.

    3. Posisi yang lebih tepat

    Salah satu keunggulan bekerja di startup adalah kamu akan mendapatkan posisi yang benar-benar sesuai dengan keterampilan dan kontribusi kamu di perusahaan—bukannya berdasarkan pengalaman, kualifikasi atau prestasi yang telah dicapai.

    Oleh karena itu, bekerja di startup bisa mengubah penilaian tentang dunia kerja, terutama di perusahaan-perusahaan besar, yang lebih memandang pengalaman atau usia seseorang.

    Startup lebih fokus pada kemampuan apa yang kamu miliki, bukan berapa lama kamu pernah bekerja. Makanya, kamu akan lebih cepat mengembangkan potensi diri dan menduduki posisi senior yang bisa memakan waktu bertahun-tahun kalau kamu bekerja di perusahaan besar.

    4. Tanggung jawab lebih besar

    shutterstock_121663300-e1400022388177Hampir semua perusahaan kecil akan memberi kamu tanggung jawab yang lebih besar dalam hal pekerjaan. Banyak perusahaan besar memiliki peraturan yang cukup ketat mengenai hal-hal yang boleh atau tidak kamu lakukan.

    Contohnya, departemen HR bertanggung jawab dalam rekrutmen dan kesejahteraan semua karyawan di kantor, kemudian setiap anggota staff secara spesifik memiliki deskripsi pekerjaan sesuai dengan kualifikasinya masing-masing.

    Sebaliknya, posisi yang dibutuhkan di startup seringkali lebih banyak dibandingkan jumlah staff yang dimiliki. Ini artinya, kamu akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar dan pekerjaan yang lebih banyak (jika kamu bersedia), serta kesempatan untuk memiliki beberapa peran sekaligus.

    Memang sih, sekilas semua ini terkesan overwhelming. Kamu mungkin malah menjadi ragu dan berpikir, “Apa saya mampu?” Tapi sekarang gantian saya yang bertanya: Bagaimana kamu tahu kemampuan kamu jika tidak mencoba? Pertanyaan ini memang terdengar cliché.

    Banyak ceramah-ceramah motivasi yang menggunakan pertanyaan tersebut dan mungkin kamu sudah bosan. Percaya deh, karena ini bukan ceramah motivasi, pertanyaan yang saya lontarkan itu sangat relevan di sini. D

    engan memiliki tanggung jawab yang besar, kamu bisa belajar banyak mengenai berbagai aspek krusial untuk memajukan sebuah perusahaan. Kamu jadi memiliki berbagai keterampilan tambahan, yang akan sangat, SANGAT, berguna dalam langkah karier kalian yang selanjutnya.

    Jadi, apa kamu mampu? Kalau kamu bersedia belajar banyak dan bekerja keras, tentu saja kamu akan mampu!

    5. Yang kamu lakukan berpengaruh besar bagi perusahaan

    Memulai karier dari posisi bawah di sebuah perusahaan korporat hampir bisa menjamin bahwa yang kamu lakukan tidak berpengaruh pada keputusan-keputusan penting yang diambil oleh perusahaan.

    Kamu mungkin punya pendapat dan pandangan tersendiri. Tapi apakah itu dipertimbangkan oleh jajaran direksi? Hm, kamu mungkin sudah tahu sendiri jawabannya.

    Di startup, kamu bisa mendapatkan keuntungan ini dengan lebih cepat. Selama kamu bisa membuktikan bahwa idemu bagus dan berguna untuk kemajuan perusahaan, ide tersebut jelas akan dipertimbangkan.

    Suarakan pendapat kamu karena pendapat kamu akan didengarkan. Siapa tahu ide yang kamu miliki bisa mengantarkan ke posisi yang lebih tinggi di perusahaan, kan?

     

    Pada dasarnya, setiap tip di atas menunjukkan bahwa bekerja di startup bisa menjadi pilihan yang tepat, asal kamu memiliki keterampilan dasar yang sedang dibutuhkan oleh perusahaan.

    Jika kamu adalah seorang pekerja keras yang ambisius, kamu cocok untuk berkarier di startup—atau mungkin kamu bisa mencoba bagaimana rasanya berkarier di sana.

    Memulai karier di perusahaan besar bisa memakan waktu yang cukup lama sebelum kamu mendapatkan kesempatan mengembangkan diri dan menduduki posisi yang lebih tinggi.

    Sedangkan di startup, kamu bisa mendapatkan kesempatan seperti ini dalam waktu satu atau dua bulan kerja saja!

    Glints adalah salah satu startup yang memberikan berbagai kesempatan luar biasa agar para staff bisa mengembangkan diri. Tidak hanya itu, Glints juga ingin kamu segera mengembangkan potensi yang kamu miliki agar kamu bisa mencapai jenjang karier tinggi tanpa memakan waktu yang terlalu lama. Yuk, mulai cari kesempatan-kesempatan bekerja di startup di Indonesia!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      One response to “5 Alasan Memulai Karier di Startup”

      1. […] 5 Alasan Memulai Karier di Start-up […]

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait