Investasi Untuk Para Eksekutif Muda: Alasan dan Jenis-jenis Investasi

Diperbarui 30 Jan 2023 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Masa depan adalah sesuatu yang tidak dapat ditebak, namun harus kita persiapkan dengan matang, termasuk dalam hal finansial. Kebutuhan masa depan seperti rumah, kendaraan, hingga jaminan hidup di hari tua. Belum lagi jika kamu berkeluarga, pendidikan anak adalah sesuatu yang sangat penting untuk kamu rencanakan sejak dini. Salah satu cara untuk mempersiapkan semua hal tersebut adalah dengan berinvestasi. Banyak anak muda yang berpikir bahwa investasi hanya untuk orang tua saja. Hal ini tidak benar karena masa depan adalah milik semua orang dan harus dipersiapkan.

    Generasi milenial di Indonesia diperkirakan akan mencapai jumlah yang mendominasi di tahun 2020 hingga 2030. Bonus demografi ini sangat menguntungkan bagi Indonesia. Karena jumlah yang mendominasi ini akan membuat generasi milenial menjadi acuan dan tulang punggung ekonomi negara. Bisa dibilang investasi yang dilakukan generasi milenial akan sangat membantu sektor swasta maupun publik menjalankan roda perekonomian di tahun 2020 hingga 2030. Bagi kamu para eksekutif muda, jangan ragu untuk melakukan investasi mulai dari sekarang.

    Melihat pentingnya investasi bagi kita anak muda, kini generasi milenial terutama para eksekutif muda harus mulai mencari tahu informasi dan seluk beluk seputar investasi. Salah satu hal terpenting yang harus kamu ketahui dalam berinvestasi adalah memperhatikan apa jenis investasi yang cocok bagi kamu.

    Generasi milenial memiliki ciri-ciri suka berpindah kerja, sangat mengutamakan gaya hidup, dan sekitar 80 persen tidak sanggup membeli rumah sendiri. Dari sini dapat disimpulkan bahwa generasi milenial adalah generasi yang menginginkan hal-hal yang instan dan praktis untuk hidupnya. Lalu jenis investasi seperti apa yang baik dilakukan oleh generasi milenial dan eksekutif muda? Apa saja jenis pilihan investasi bagi generasi milenial terutama eksekutif muda? Dalam artikel ini saya akan membahas berbagai macam hal seputar investasi.

    • Investasi untuk Generasi Milenial
    • Jenis-jenis Pilihan Investasi
    Baca Juga: 10 Cara Mendapatkan Modal Usaha Untuk Bisnis Kecil

    Investasi untuk Generasi Milenial

    investasi untuk anak muda

    Pentingnya investasi sedini mungkin bagi generasi milenial, terutama eksekutif muda, harus menjadi hal pertama yang kamu ingat dalam memilih jenis investasi. Namun, adanya perbedaan karakter generasi milenial dari generasi sebelumnya membuat pola investasi yang dibutuhkannya juga berbeda. Kebutuhan hidup yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, prioritas yang berbeda, hingga jenis pekerjaan yang berbeda menjadi beberapa hal yang harus jadi pertimbangan untuk memilih jenis investasi.

    Sederhana dan Mudah

    Sebagian besar generasi milenial hidup di dalam lingkungan yang memberikan kemudahan. Banyak dari generasi milenial yang hidup dari keluarga yang berkecukupan hingga berada, sehingga kesulitan materi bukanlah sesuatu yang biasa dijumpai. Selain itu, pembangunan di Indonesia yang pesat membuat generasi milenial semakin mudah menjalani hidup. Contohnya, banyaknya kendaraan bermotor dan transportasi umum dibandingkan 20 tahun lalu, membuat para generasi milenial terbiasa semakin mudah untuk mencapai tempat tujuannya. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi juga sangat berpengaruh pada karakter generasi milenial. Generasi milenial kini tidak perlu menunggu adanya siaran di televisi, radio, atau surat kabar yang terbit esok hari untuk mendapat informasi seperti halnya 20 tahun lalu. Semua informasi kini dapat dengan mudah diakses melalui genggaman tangan lewat ponsel pintar. Semua perbedaan ini membuat generasi milenial memiliki karakter yang menginginkan solusi yang cepat dan instan serta sederhana, termasuk dalam hal investasi.

    Investasi yang cocok untuk kamu generasi milenial, terutama eksekutif muda, adalah investasi yang sederhana dan mudah. Kemudahan ini akan membantu kamu dalam mengambil keputusan, terutama dalam mengambil satu atau dua investasi yang dapat kamu jalankan secara konsisten.

    Berjangka Panjang

    Perbedaan preferensi kerja serta prioritas hidup generasi milenial sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Banyak dari generasi milenial yang menginginkan usia pensiun yang jauh lebih muda yaitu 40 hingga 45 tahun, berbeda dengan usia pensiun generasi sebelumnya yang rata-rata di atas 50 tahun. Mudanya usia pensiun tersebut membuat generasi milenial harus mulai berpikir untuk merencanakan dan mempersiapkan hari tua mereka dari sedini mungkin. Misalnya, apabila kamu kini berusia 25 tahun, kamu hanya membutuhkan 20 tahun lagi untuk mengumpulkan uang sebagai jaminan hari tuamu. Belum lagi jika kamu memiliki keluarga, kamu harus mulai mempersiapkan keuangan untuk pendidikan anakmu di masa depan. Dua puluh tahun adalah jangka waktu yang cukup singkat untuk mempersiapkan semuanya. Namun, semua cita-cita masa depanmu masih sangat mungkin tercapai, jika kamu mulai berinvestasi dari sekarang dan memilih strategi dan jenis investasi yang tepat.

    Bersifat Aset Produktif

    Salah satu jenis investasi yang bisa kamu lakukan sebagai eksekutif muda adalah aset produktif. Aset produktif ini lebih sering dikenal dalam bentuk rumah dan emas, tapi tidak terbatas di situ saja. Mungkin banyak dari kamu, generasi milenial, yang menganggap aset produktif sebagai cara yang kuno dalam berinvestasi. Namun ternyata investasi ini yang justru paling dianggap wajib dan pas dipilih oleh kamu, generasi milenial. Salah satu bentuk investasi aset produktif adalah reksadana.

    Reksadana adalah suatu platform investasi, di mana kamu bisa membeli unit penyertaan pada manajer investasi. Dana yang kamu investasikan akan dikelola oleh manajer investasi dalam aset-aset dasar, seperti sahan, obligasi, instrumen pasar uang, dan lain sebagainya. Saat ini terdapat beberapa penyedia layanan investasi reksadana yang memungkinkan generasi milenial terutama eksekutif muda yang sibuk dan memiliki mobilitas tinggi untuk membeli, menjual, serta memonitor pergerakan investasimu secara langsung melalui aplikasi di gadget.

    Cara lain yang bisa generasi milenial terutama eksekutif muda gunakan untuk berinvestasi di aset produktif adalah dengan cara konservatif, yaitu properti. Sebagai contoh, generasi milenial terutama eksekutif muda bisa membeli tanah kosong yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai kebun atau sawah yang dikelola oleh orang lain. Pilihan ini dianggap lebih produktif dan menguntungkan secara berkala dan dalam jangka panjang. Selain itu, dengan memiliki tanah yang dimanfaatkan sebagai kebun berarti kamu juga sudah memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain yang membutuhkannya.

    Sistem yang Otomatis

    Kesibukan dan mobilitas tinggi dari generasi milenial terutama para eksekutif muda membuat mereka tidak bisa fokus untuk melakukan investasi. Padahal investasi adalah sesuatu yang sangat penting bagi masa depan generasi milenial. Oleh karena itu, saya sarankan para generasi milenial memilih investasi yang dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan sistem seperti aplikasi smartphone. Hal ini sangat penting untuk membantu generasi milenial dalam melakukan investasi serta memantau pergerakannya.

    Baca Juga: 7 Cara Memilih Reksa Dana, Tak Perlu Bingung saat Investasi

    Jenis-jenis Pilihan Investasi

    jenis investasi anak muda

    Setelah mengetahui alasan pentingnya berinvestasi serta kriteria investasi untuk generasi milenial, sekarang saya akan menjelaskan apa saja jenis-jenis invetasi yang cocok untuk para pemula. Kali ini saya akan membahas tiga jenis investasi, yaitu reksadana, saham, serta properti. Masing-masing memiliki kelebihan, kekurangan, serta risiko tersendiri. Pilihlah sesuai kemampuan finansialmu saat ini serta tujuan investasimu di masa depan.

    Reksadana

    Berinvestasi di reksadana adalah pilihan yang sangat populer, terutama bagi para pemula yang baru saja menggeluti dunia investasi. Investasi di reksadana berarti membeli unit penyertaan pada manajer investasi. Dana yang kamu investasikan pada reksadana nanti akan dikelola oleh manajer investasi di dalam aset-aset dasar, seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, dan lain sebagainya. Jenis aset dasar yang dikelola manajer investasi tersebut bergantung pada jenis reksadana yang kamu pilih. Masing-masing jenis reksadana tersebut profil risiko dan harus kamu sesuaikan dengan tujuan investasimu. Salah satu contoh jenis reksadana tersebut adalah reksadana saham. Reksadana saham sangat cocok untuk kamu generasi milenial dan eksekutif muda yang memiliki tujuan investasi jangka panjang serta menginginkan profil risiko yang agresif.

    Bagi kamu para pemula yang ingin memulai berinvestasi melalui reksadana tapi belum memiliki modal yang banyak, jangan khawatir. Saat ini sudah tersedia produk reksadana yang bisa kamu miliki dengan nominal investasi mulai Rp100 ribu saja. Ada juga calon investor pemula yang memiliki modal namun masih takut dengan prosedur investasi yang memusingkan. Semua kekhawatiran itu sekarang sudah teratasi dengan hadirnya beragam online platform yang disediakan oleh manajer investasi. Kamu tinggal mendaftar dan mengisi data diri, memilih jenis investasi sesuai kemampuan dan tujuan investasimu, kemudian mentransfer sejumlah uang kepada manajer investasi, lalu kamu bisa memantau pergerakan investasimu melalui website atau aplikasi di gadget-mu.

    Saham

    Bentuk investasi aset produktif kedua yang akan saya bahas adalah saham. Saham adalah surat berharga bukti kepemilikan perusahaan. Jadi, jika kamu membeli sebuah saham, artinya kamu membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut.

    Untuk bisa memiliki saham, diperlukan perantara yaitu perusahaan broker saham, atau juga disebut sekuritas. Perusahaan ini akan menjadi perantara kita untuk bisa bertransaksi di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini sudah banyak sekali broker saham atau sekuritas yang bertebaran di Indonesia. Saran saya, pilihlah broker saham yang tepercaya serta memiliki legalitas resmi untuk beroperasi dari pemerintah agar dana yang kita investasikan aman. Selain menjadi perantara, biasanya perusahaan broker juga memberikan jasa konsultasi saham untuk klien mereka. Beberapa perusahaan sekuritas juga memberi software yang akan membantu kita dalam melakukan trading saham dengan bebas. Pihak sekuritas atau broker akan mengenakan biaya setiap kita melakukan transaksi jual beli saham. Biaya ini sangat beragam bergantung pada reputasi masing-masing perusahaan broker.

    Bagaimana cara seseorang mendapatkan keuntungan dari memiliki saham? Biasanya orang membeli saham pada saat harga rendah, dan menjualnya saat harga tinggi. Selain itu, ada juga metode lain untuk meraih keuntungan saham, seperti pembagian dividen serta melakukan short atau prediksi jatuhnya harga saham.

    Sebelum membeli dan menjual saham suatu perusahaan, sebaiknya kamu melakukan analisis terlebih dahulu. Setidaknya ada dua metode yang umum digunakan dalam melakukan analisis saham untuk berinvestasi, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental bisa kamu lakukan dengan mencari informasi mengenai kondisi perusahaan yang sahamnya akan kita beli, terutama laporan keuangannya. Kita harus melihat kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan, kondisi cash flow, tingkat likuiditas perusahaan, dan lain sebagainya. Analisis fundamental ini juga bisa dilakukan di tingkat lanjut seperti mengetahui rasio earning per share (EPS), price earning ratio (PER), dan price to book value (PBV).

    Analisis berikutnya adalah analisis teknikal, yaitu dengan menggunakan alat bantu berupa candlestick, grafik, atau pola di chart yang tersedia di trading software yang diberi oleh perusahaan sekuritas. Dengan memahami candlestick, kamu bisa memprediksi pergerakan saham dengan membaca pola-pola tertentu yang ada, apakah pasar sedang dalam tren positif, meningkat (sering disebut bullish), atau menurun (sering disebut bearish). Hal ini penting kamu lakukan untuk bisa mengetahui kapan waktu terbaik untuk membeli saham dan kapan waktu terbaik untuk menjualnya.

    Lantas mana yang lebih bagus, analisis fundamental atau teknikal? Hal ini sebenarnya bergantung pada gaya investasi setiap investor. Analisis fundamental biasanya digunakan untuk investor yang memiliki tujuan jangka panjang. Sedangkan trader atau investor yang sering berjual beli saham dalam jangka pendek lebih condong pada analisis teknikal. Semua bergantung pada pengalaman dan strategi masing-masing.

    Properti

    Investasi aset produktif lain yang menjadi andalan para investor adalah properti. Mungkin di benakmu, properti masih terdengar terlalu muluk-muluk untuk anak muda yang berpenghasilan sedikit. Tapi dengan beberapa fasilitas yang ada, kamu bisa mulai membeli properti dari sekarang. Memang investasi properti tidak semudah yang kamu lihat. Hasil maksimal dari investasi ini sangat bergantung pada strategi yang kamu jalankan, dari mulai merencanakan sumber dana, pemilihan lokasi properti, dan lain sebagainya.

    Kamu harus mencari pengembang atau developer yang tepercaya. Untuk mengetahuinya, kamu bisa melihat track record yang mereka miliki. Selain itu, developer properti yang akan menjadi tempat kamu berinvestasi harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, berpengalaman dengan proyek-proyek besar, serta memiliki margin error yang sangat rendah.

    Dalam memilih properti yang akan dijadikan investasi, kamu harus memperhatikan lokasinya dengan baik. Contoh, ketika kamu akan membeli properti berupa rumah tinggal, sebaiknya kamu memilih lokasi yang dekat dengan fasilitas-fasilitas yang lengkap, mulai fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, akses transportasi, serta fasilitas lainnya. Lokasi ini akan sangat menentukan harga pasaran serta proyeksinya di masa depan. Harga properti memang biasanya akan cenderung naik setiap saat, tapi ini bukan alasan bagimu untuk asal-asalan dalam membeli dan memilih properti sebagai aset investasi.

    Meskipun tampaknya membutuhkan modal yang besar, berinvestasi memang sangat penting bagi generasi milenial serta eksekutif muda untuk membantu mempersiapkan masa depan dan hari tua. Semoga tips-tips dan pembahasan di atas bisa memberi sedikit insight dalam memilih dan menentukan investasi yang cocok untuk kemampuan dan tujuanmu. Jangan bosan mencari informasi mengenai beragam investasi. Dengan mengetahui tips, strategi, serta risiko yang mungkin dimiliki oleh sebuah produk investasi, kamu akan lebih bijak dan dewasa lagi dalam menentukan investasi yang akan kamu tanamkan. Selain itu, pastikan kamu memiliki beberapa investasi sekaligus dalam satu waktu untuk mendiversifikasi portofolio investasimu serta mengurangi risikonya.

    Baca Juga: Mengatur Keuangan Pribadi Untuk Millennials

    Baca artikel mengenai tips berinvestasi untuk kamu para mahasiswa, fresh graduate, hingga profesional muda. Tidak hanya itu, temukan tips-tips lain seputar karier dan pendidikan. Apabila kamu masih ingin menabung dan mengumpulkan dana terlebih dahulu sebelum berinvestasi, di Glints terdapat segudang informasi lowongan kerja full-time, part-time, magang, hingga project-based. Sign up sekarang dan dapatkan semua informasinya!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Artikel Terkait