Mengenal RIIBCOH, Budaya Perusahaan Glints yang Membentuk Mental Kontributif Karyawan

Diperbarui 31 Jan 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Melansir Smarp, budaya atau nilai perusahaan adalah kepercayaan, filosofi, atau prinsip yang mendorong sebuah bisnis. Glints sendiri juga punya budaya perusahaan, lho.

    Budaya perusahaan tersebut bukan sekadar jargon-jargon yang ditetapkan oleh para pimpinan. Budaya itu lahir sebagai refleksi dari kesulitan yang pernah Glints hadapi.

    Seperti apa bentuk kesulitan tersebut? Kalau memang budayanya lahir dari sebuah kesulitan, apa dampaknya? Selain itu, sebenarnya, apa saja budaya yang Glints pegang dan percayai?

    Kamu bisa membaca selengkapnya dalam artikel ini. Akan tetapi, sebelumnya, kita bahas mengapa perusahaan harus punya budaya.

    Pentingnya Budaya untuk Perusahaan

    pentingnya budaya perusahaan

    © Glints

    Menurut Ying Cong Seah, Co-Founder dan Chief Technology Officer Glints, perusahaan tanpa nilai hanyalah sekelompok orang yang kepentingannya uang.

    Tentu saja, tak ada yang salah dengan mencari pendapatan. Bahkan, pria yang kerap disapa YC (red: wai si) itu menambahkan, ada perusahaan yang sukses tanpa memiliki nilai. 

    Walau begitu, Oswald Yeo (Co-Founder dan Chief Executive Officer Glints) dan YC percaya bahwa karier bukanlah sekadar pencarian uang belaka. 

    “Manusia akan terus tumbuh, hingga tiba saatnya kita menyadari bahwa hal yang paling berarti dalam hidup adalah kontribusi untuk hal yang lebih besar dari diri kita. Hal itu digambarkan oleh nilai.” – Ying Cong Seah

    Uang memang unsur yang penting dalam pekerjaan. Akan tetapi, itu bukan unsur utama yang memengaruhi pengalaman kerja seseorang.

    Pengalaman kerjamu akan banyak dipengaruhi oleh kolegamu di kantor. Saat kamu dan mereka memegang nilai yang sama, pekerjaan akan terasa lebih menyenangkan. Itulah mengapa, Glints memiliki budaya kerja.

    Pernyataan YC tersebut sejalan dengan pendapat The Balance Careers

    Nilai atau budaya perusahaan akan membuatmu lebih bahagia dalam bekerja. Hubunganmu dengan para kolega juga lebih baik. 

    Tak hanya itu, kebahagiaan dan hubungan yang baik akan mendorong produktivitas kerjamu.

    Supaya lebih jelas, YC juga memiliki contoh. Coba bayangkan, kamu bekerja di bidang lingkungan hidup. Lalu, kamu boleh memilih tim di kantormu.

    Pilihanmu hanya dua, yakni:

    • sekelompok orang yang menghargai lingkungan hidup sepertimu
    • sekelompok orang yang sangat mengutamakan tujuan keuangan 

    Kedua tim tersebut tentu sama-sama tidak bisa disalahkan. Apa yang penting bagi mereka juga sama-sama sah. Walau begitu, ada satu pilihan yang terasa lebih “dekat” dengan nilaimu. 

    Budaya Perusahaan Glints

    Glints sendiri punya 7 budaya perusahaan yang disingkat dengan RIIBCOH

    RIIBCOH - Glints

    Berikut rincian masing-masing budaya tersebut:

    1. Relentlessly resourceful

    Apa yang kamu lakukan saat menemukan hambatan? Apakah kamu menyerah, atau terus mencoba lagi dengan cara yang baru?

    Glintstars (para karyawan Glints) akan mengambil pilihan yang kedua. Sebab, mereka memegang budaya perusahaan yang pertama, yakni relentlessly resourceful.

    Relentlessly resourceful berarti tak berhenti mengusahakan tujuan dengan cara mencari strategi yang berbeda. Strategi baru itu dirancang dengan memutar otak dan menyesuaikan sumber daya yang ada.

    Tentu saja, tak berarti semua cara harus dibenarkan. Target harus diraih dengan tetap memperhatikan koridor etika yang ada.

    2. Integrity

    integrity - budaya perusahaan glints

    © Glints

    Integritas atau integrity sering kali dikaitkan dengan kejujuran. Jujur yang dimaksud adalah benar dalam berkata, bertindak, dan mengambil keputusan.

    Akan tetapi, budaya perusahaan Glints ini tak sebatas kejujuran seperti di atas.

    Integritas juga berkaitan dengan keberanian untuk mengikuti apa yang benar, bukan sekadar apa yang sudah menjadi kebiasaan atau keputusan.

    Misalnya, ada sebuah proses, pekerjaan, atau keputusan yang kurang tepat. Glintstars takkan diam dan mengikuti apa yang ada. 

    Dengan berani, mereka akan bertanya dan memastikan kebenaran proses, pekerjaan, atau keputusan terkait.

    Tak hanya itu saja. Saat melakukan kesalahan, Glintstars akan mengakuinya dan menyesuaikan diri dengan apa yang benar. 

    3. Impact

    Selanjutnya, ada impact alias pemberian kontribusi. Glintstars tidak hanya bekerja untuk mencapai target atau bahkan menjalani proses dengan baik. Ada dampak positif yang juga harus dipikirkan.

    Lakukan pekerjaan bukan hanya untuk dirimu, melainkan juga untuk sesuatu yang lebih besar seperti tim, perusahaan, dan pelanggan.

    Bahkan, Glintstars tak akan berhenti sampai di sana. Ada nilai-nilai yang harus turut diperjuangkan.

    Pada akhirnya, tujuan kita bekerja bukanlah sekadar mencapai target-target di KPI atau OKR, melainkan juga merawat dan menghidupkan nilai-nilai yang kita pegang.

    4. Beginners’ mindset

    beginners mindset - glints company value

    © Glints

    Budaya perusahaan Glints selanjutnya adalah beginners’ mindset

    Saat baru mulai belajar, seseorang akan sangat penasaran dengan suatu bidang. Mereka mencari-cari cara untuk terus belajar dan berkembang agar bisa segera menguasai bidang tersebut.

    Pola pikir itulah yang dipelihara oleh Glintstars. Mereka akan terus mencari masukan dan saran agar bisa terus berkembang dan belajar.

    Memang, masukan takkan selamanya positif. Masukan juga bisa berupa kritik, yang justru mendorong kita untuk tumbuh.

    Beginners’ mindset juga tak sebatas itu saja. Saat melakukan kesalahan, Glintstars akan berbesar hati untuk mengakuinya dan terus mencoba memperbaiki diri.

    Bahkan, Glintstars juga:
    • sadar akan adanya cognitive bias (kesalahan memahami informasi)
    • mengambil keputusan berdasarkan data, bukan asumsi belaka
    • mempertimbangkan berbagai pandangan sebelum mengambil keputusan

    5. Customer obsessed

    Perusahaan bisa bertahan karena adanya pelanggan. Itulah mengapa, customer obsessed menjadi salah satu budaya yang Glintstars pegang.

    Kepercayaan dan kepuasan pelanggan harus diprioritaskan. Sikap hormat dan ramah juga ditunjukkan Glintstars saat menghadapi mereka.

    Tak hanya itu, Glintstars juga wajib memprediksi kebutuhan pelanggan dan berinovasi untuk menciptakan customer value.

    6. Ownership

    ownership - budaya perusahaan glints

    © Glints

    Ownership atau rasa kepemilikan erat kaitannya dengan tanggung jawab. Saat Glintstars bekerja, mereka akan memberikan yang terbaik untuk menyelesaikannya.

    Akan tetapi, ownership tak sebatas bertanggung jawab. Budaya perusahaan Glints yang satu ini menggambarkan sikap proaktif. 

    Glintstars akan membantu sesamanya untuk mencapai tujuan, hingga memberi masukan atau ide untuk mengembangkan tim dan perusahaan.

    7. High standards

    Kualitas sebuah pekerjaan penting bagi Glintstars. Itu tergambar dari nilai high standards.

    Glintstars akan menetapkan tujuan yang tinggi, serta bersungguh-sungguh dalam mencapainya.

    Kadang kala, saat mengejar standar tinggi, ada waktu yang dikorbankan. Sesuatu yang berarti tentu tak bisa dicapai dalam sehari semalam.

    Itulah mengapa, high standards juga mencakup kecepatan penyelesaian masalah.

    Mengapa Glints Memilih RIIBCOH?

    mengapa budaya perusahaan glints riibcoh

    © Glints

    YC mengungkapkan, saat baru ditetapkan, budaya perusahaan Glints bukanlah RIIBCOH. Walau begitu, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, budaya perusahaan tersebut muncul setelah Glints menghadapi kesulitan.

    RIIBCOH lahir saat Glints mengalami masalah keuangan dan nyaris mengalami kebangkrutan. Di fase tersebut, ada beberapa orang yang tetap bertahan dan menghadapi badai yang berlangsung.

    Saat berhasil melewati fase sulit itu, tim Glints mencoba melihat kembali apa yang dimiliki Glintstars yang tetap bertahan. Ternyata, mereka semua punya tiga nilai, yakni:

    • relentlessly resourceful
    • integrity
    • beginners’ mindset

    Dari sanalah budaya perusahaan Glints lahir.

    “RIIBCOH muncul karena adanya kesulitan perusahaan, dari sanalah kami tahu bahwa (nilai-nilai itu) mendekati orisinal.” – Ying Cong Seah

    Itulah sederet budaya perusahaan Glints dan proses pemikiran di baliknya. Ketujuh nilai tersebut bukanlah sekadar jargon, melainkan panduan bagi Glintstars untuk bersikap dan mengambil keputusan.

    Budaya-budaya tersebut tentu memiliki manfaat bagi pengembangan karier dan dirimu. Tertarik untuk menumbuhkan semua nilainya dalam dirimu?

    Yuk, lamar berbagai kesempatan kerja yang ada di Glints! Jangan ditunda-tunda, klik tombol di bawah ini sekarang juga:

    APPLY DI GLINTS

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait