Portofolio Fresh Graduate: Tips Buat, Contoh, dan Template
Portofolio mungkin merupakan salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan bagi fresh graduate.
Banyak lowongan kerja saat ini yang mengharuskan kandidat untuk menyertakan portofolio dalam lamaran mereka.
Oleh karena itu, memiliki portofolio yang menarik penting untuk membuatmu lebih menonjol dibanding kandidat lainnya.
Untuk membantumu, Glints akan membagikan tips dan cara membuat portofolio yang menarik, mulai dari struktur, contoh, dan template untuk fresh graduate.
Untuk kamu yang baru lulus, mencari pekerjaan pertama bisa menjadi tantangan.
Nah, di aplikasi Glints, tersedia banyak lowongan yang cocok untuk fresh graduate seperti kamu.
Tak masalah kalau belum memiliki pengalaman bekerja.
Sebab ada berbagai posisi entry-level yang terbuka untukmu, yang tidak memerlukan pengalaman sama sekali!
Yuk, segera download aplikasi Glints dengan klik tombol di bawah dan temukan pekerjaan impian!
Informasi mengenai tips, cara membuat, struktur, contoh, dan template portofolio fresh graduate, simak artikel di bawah ini!
Isi Artikel
Apa Itu Portofolio Fresh Graduate?
Pada dasarnya, portofolio fresh graduate tidak ada bedanya dengan portofolio lain yang digunakan untuk melamar pekerjaan.
Menurut The Balance Careers, portofolio ini digunakan untuk menampilkan kemampuan, karya, atau hasil kerjamu pada bidang tertentu kepada HRD.
Secara sederhana, portofolio inilah yang menjadi bukti dari skill yang kamu cantumkan di CV.
Terutama, pada perusahaan yang bergerak dalam bidang kreatif. Portofolio adalah dokumen penting yang dapat meningkatkan kemungkinan kamu diterima.
Di lain sisi, seorang fresh graduate terkadang bingung harus mencantumkan apa di portofolio karena minim pengalaman kerja atau bahkan tidak punya sama sekali.
Akan tetapi, jangan khawatir karena portofolio fresh graduate dapat dibuat tanpa pengalaman kerja atau magang.
Kamu bisa mencoba tips membuat portofolio fresh graduate pada artikel ini dan menyusunnya untuk dipakai melamar kerja.
Tips Membuat Portofolio Fresh Graduate
Ingin menyusun portofolio tapi bingung dari mana? Simak tips membuat portofolio fresh graduate berikut ini!
1. Pahami fokus bidang karier
Pertama-tama, kamu harus memahami fokus bidang karier yang ingin kamu jalani.
Misalnya, kamu tertarik menggeluti bidang media sosial. Maka, pahami hal-hal apa saja yang dilakukan oleh seorang social media specialist.
Contohnya, membuat content plan, menyusun bahan copywriting, menganalisis performa media sosial, hingga membuat strategi optimasi media sosial.
Nah, dari tugas-tugas tersebut, kamu bisa paham kira-kira apa yang perlu kamu tampilkan di portofoliomu nanti.
2. Kumpulkan tugas atau project semasa kuliah
Dilansir dari Indeed, jika tidak memiliki pengalaman profesional sebelumnya, kamu bisa menyertakan tugas atau project yang pernah kamu kerjakan saat masih berkuliah.
Biasanya, mahasiswa diberikan tugas yang hasilnya adalah sebuah karya. Sebagai contoh, seorang mahasiswa jurusan jurnalistik secara umum ditugaskan untuk membuat berita.
Hasil berita tersebutlah yang dapat ditampilkan dalam portofolio fresh graduate.
Kamu juga bisa mengumpulkan project besar yang kamu kerjakan bersama teman sekelompok saat kuliah.
3. Ingat kembali aktivitas lainnya saat kuliah
Selanjutnya, tulis lagi apa yang pernah kamu lakukan semasa kuliah seperti berperan dalam kepanitiaan atau organisasi.
Kemudian, ingat-ingat apa pencapaian kamu selama kegiatan tersebut. Misalnya, kamu pernah menjadi panitia divisi publikasi.
Kamu dapat mengumpulkan hasil publikasi yang kamu lakukan baik di media sosial atau di media publikasi lainnya.
Contoh lainnya, mungkin kamu pernah menjadi MC di sebuah acara. Public speaking adalah skill yang tidak dikuasai semua orang jadi pengalaman tersebut dapat menjadi salah satu prestasimu.
Kamu bisa coba menemukan dokumentasi saat menjadi MC dan melihat apakah kegiatan tersebut relevan untuk ditampilkan dalam portofolio.
4. Pilih yang terbaik
Setelah mengumpulkan semua bukti tugas, karya, project, atau dokumentasi dari kegiatan selama kuliah, saatnya memilih yang terbaik.
Secara umum, portofolio hanya menampilkan karya terbaik yang pernah kamu lakukan. Jadi, tidak perlu mencantumkan semuanya.
Kamu bisa mengukurnya dari respons yang diberikan orang lain atau yang secara pribadi dirasa merupakan prestasi terbaikmu.
5. Buat secara online
Terakhir, untuk memudahkan proses lamaran, pastikan portofoliomu juga tersedia secara online.
Kamu bisa menggunakan berbagai website dengan fitur gratis atau menyimpan file portofoliomu di Google Drive.
Jangan lupa untuk membuka akses bagi yang memiliki link agar HRD dapat melihatnya, ya.
Di aplikasi Glints, kamu bisa langsung upload portofoliomu melalui fitur “Chat Untuk Melamar.”
Dengan fitur ini, kamu jadi punya peluang lebih besar untuk dilirik langsung oleh HRD!
Klik tombol di bawah untuk download aplikasi Glints dan manfaatkan fitur “Chat Untuk Melamar” sekarang juga!
Struktur Portofolio Fresh Graduate
Secara umum, portofolio sebaiknya dibuat semenarik mungkin. Tetapi, ingat bahwa portofolio juga harus jelas dan terstruktur.
Berikut struktur umum yang bisa menjadi referensi saat membuat portofolio.
1. Halaman judul
Pertama, halaman judul pastinya akan berisi judul, nama kamu, tahun portofolio dibuat, serta fokus bidang dari isi portofolio.
2. Daftar isi portofolio
Kedua, untuk memudahkan HRD dalam memahami isi portofolio, jangan lupa untuk membuat halaman daftar isi.
Biasanya, halaman ini berisi bagian-bagian apa saja yang kamu tampilkan di portofolio dan nomor halamannya.
3. Deskripsi diri
Ketiga, meskipun kamu mengirimkan portofolio bersamaan dengan CV, tidak ada salahnya untuk menuliskan sedikit deskripsi diri dalam portofolio.
Upwork menjelaskan bahwa bagian ini dapat memberikan sentuhan humanis antara dirimu dan HRD.
Gunakan halaman ini untuk menjelaskan latar belakang secara singkat, bidang yang kamu geluti, ketertarikan, hingga objektif dari karier.
Dalam hal ini, sebelum melihat hasil karyamu, HRD akan mendapatkan bayangan tentang dirimu terlebih dahulu.
4. Isi
Keempat adalah isi. Dalam bagian ini, kamu bisa membagi ke dalam beberapa bagian lagi.
Dengan begitu, portofolio akan terlihat lebih rapi dan mudah dimengerti.
Bagian-bagian tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan jenis kegiatan seperti magang, organisasi, dan kepanitiaan.
Pilihan lainnya, kamu bisa mengelompokkannya berdasarkan bidang jika terdapat lebih dari satu fokus bidang seperti media sosial, SEO writing, dan videografi.
Sebagai tips tambahan, jika karyamu ada di platform online, jangan lupa untuk melakukan linking ke karya tersebut, ya!
5. Sertifikasi
Kelima, kamu juga bisa mengumpulkan sertifikat dari kegiatan pengembangan skill yang pernah diikuti.
Pilih yang sekiranya relevan dan paling memberikan dampak kepada dirimu. Ini akan menjadi bukti bahwa kamu benar pernah mengikuti kegiatan tersebut.
6. Penutup
Terakhir, tutup dengan informasi kontak yang bisa dihubungi.
Umumnya, informasi kontak tersebut berupa nomor telepon aktif, email, dan media sosial seperti LinkedIn.
Template Portofolio Fresh Graduate
Setelah memahami tips membuat dan struktur beserta contoh dari portofolio fresh graduate, Glints punya template gratis yang bisa kamu gunakan untuk memulai portofolio pertamamu!
Template ini akan otomatis ter-download dalam .pptx. Jadi, kamu bisa memodifikasinya sekreatif mungkin dengan menambahkan grafis dan sebagainya.
Klik tombol di bawah untuk download template-nya sekarang!
Semoga artikel ini membantu kamu untuk menyusun portofolio dengan baik dan mengantarkanmu pada pekerjaan impian!