Berbagai Contoh dan Tips Menyusun Portofolio Fotografer yang Menjual
Isi Artikel
Baik pemula maupun profesional dalam bidang fotografi, pasti menyiapkan portofolio terbaik agar dilirik klien atau rekruter. Alasannya, portofolio bia membuahkan karier yang cemerlang bagi mereka yang bekerja di industri kreatif seperti fotografer.
Portofolio menjadi bukti nyata dari skill seseorang. Semakin banyak dan semakin menarik portofoliomu, maka semakin besar pula peluangmu mendapat pekerjaan. Jadi, apabila tertarik di dunia fotografi, susunlah portofoliomu sebaik mungkin. Berikut Glints berikan beberapa tips menyusunnya.
Tips Menyusun Portofolio Fotografi
1. Tentukan personal branding
Ada begitu banyak fotografer di Indonesia. Ada yang fokus bekerja di perusahaan, media massa, agensi, maupun freelance. Lantas, apa yang membedakanmu dengan mereka? Jawablah hal tersebut sebelum membuat portofolio fotografi.
Misalnya, kamu ingin dikenal sebagai seorang fotografer fashion. Maka, perbanyaklah latihan dan membuat karya di bidang tersebut.
2. Pilih platform sesuai kebutuhan
Satu hal yang perlu kamu pertimbangkan dalam portofolio fotografer adalah platform-nya. Jika ingin fokus menjadi fotografer freelance, kamu bisa memanfaatkan website untuk portofolio. Hal ini akan memudahkan calon klien dalam menemukanmu di internet.
Namun, jika ingin menjadi fotografer di perusahaan, buatlah portofolio dalam bentuk e-book. Kamu bisa memanfaatkan platform Issuu untuk mempublikasikannya.
3. Hindari desain yang terlalu rumit
Apa hal yang ingin kamu tonjolkan di portofolio? Tentu saja karya foto-fotomu, bukan? Oleh sebab itu, hindari hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian orang dari fotomu. Salah satunya adalah desain portofolio.
Pilih desain yang sederhana dan berwarna kalem, seperti putih, abu-abu terang, dan krem. Sebaliknya, hindari background berwarna mencolok dengan ilustrasi yang rumit. Nanti, orang lain justru fokus ke background portofolio, bukan karyamu.
4. Masukkan cerita di balik foto
Foto bukanlah sekadar gambar. Lebih dari itu, setiap foto pasti memiliki cerita menarik di baliknya. Nah, sampaikan cerita itu kepada orang-orang yang melihat portofoliomu. Digital Photography School mengatakan, penyampaian cerita ini bahkan lebih penting daripada judul foto.
Tak perlu bingung. Kamu bisa menggunakan formula 5W+1H (what, who, when, where, why, how) untuk mengungkapkan ceritanya. Biarkan orang lain merasakan apa yang kamu rasakan ketika memotret foto tersebut.
5. Berikan nilai jual
Jika ingin membuat portofolio fotografer, berikan nilai jual di dalam fotomu. Misalnya, portofoliomu berisi foto-foto makanan. Maka, carilah angle yang menggiurkan lidah pembeli. Kamu bisa memotret model yang sedang menikmati makanan tersebut.
Alternatif lain, kamu bisa memotret bagian ternikmatnya. Sebab, pada akhirnya, perusahaan akan mencari fotografer untuk kebutuhan bisnis mereka.
6. Hunting
Hunting adalah aktivitas memburu foto di suatu tempat tertentu. Banyak fotografer melakukan hunting untuk mempercantik portofolio mereka. Selain itu, hunting juga menjadi kesempatan berlatih dan networking dengan sesama fotografer.
7. Minta masukan
Jika portofoliomu sudah tersusun dengan apik, mintalah masukan dari orang-orang di sekitarmu, seperti kata Adorama. Bagaimana pandangan mereka ketika melihat kumpulan fotomu? Apakah ada yang kurang? Saran-saran tersebut bisa membuat portofolio fotografi menjadi sempurna.
Cara yang lebih profesional adalah mencari mentor. Ia bisa merupakan fotografer yang punya banyak pengalaman. Kamu bisa meminta masukannya agar portofoliomu benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri.
Contoh Portofolio Fotografer
Butuh inspirasi desain portofolio fotografi? Tenang, Glints sudah memilih lima portofolio yang bisa kamu jadikan inspirasi. Portofolio-portofolio berikut dibuat dalam bentuk website.
Lowongan Fotografer
Di atas, Glints sudah membagikan contoh dan tips membuat portofolio fotografi. Nah, bila portofoliomu sudah siap, kamu bisa langsung mencari pekerjaan dan apply.
Tenang saja, Glints sudah memilih beberapa lowongan fotografer yang patut kamu cek.
Portofolio menjadi bukti kuat bahwa kamu adalah fotografer andal. Jadi, kumpulkan foto-foto terbaikmu. Satukan semua hasil fotografi tersebut menjadi sebuah portofolio yang rapi dan menarik. Lalu, kirimkan atau publikasikan portofoliomu. Niscaya, pekerjaan terbaik akan menghampirimu!