Kaizen: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Apakah kamu tahu apa itu kaizen? Kaizen adalah filosofi bisnis yang dikembangkan di Jepang sekitar tahun 1950-an.
Sebagaimana lazim diketahui, filosofi kerja asal Jepang memang kerap diadaptasi oleh banyak orang. Kaizen jadi salah satu yang banyak menjadi contoh di berbagai perusahaan.
Lalu, seperti apa penerapan filosofi yang berasal dari negeri sakura ini? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Isi Artikel
Apa Itu Kaizen?
Istilah kaizen diambil dari bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kaizen dapat diartikan sebagai untuk perbaikan, perubahan menjadi lebih baik, atau perbaikan berkelanjutan.
Kaizen telah terkenal menjadi filosofi strategi bisnis untuk membuat perubahan kecil, tetapi terus-menerus menjadi lebih baik dalam operasi perusahaan.
Perubahan ini dapat berkisar dari langkah-langkah manufaktur hingga produktivitas, inventaris, atau masalah kontrol kualitas.
Menurut Kartalegal, kaizen lebih tepat disebut sebagai budaya perusahaan. Ini karena kaizen didasarkan pada komunikasi dan kerja sama di antara seluruh elemen perusahaan.
Filosofi kaizen melakukan perbaikan dari hal-hal kecil yang dapat membuat proses produksi lebih efisien dan terstandarisasi, terutama di bidang berikut.
- Kualitas, mulai dari produk, praktik terbaik, dan proses bisnis.
- Biaya, seperti bahan, energi, dan sumber daya.
- Pengiriman, termasuk waktu pengiriman dan aktivitas nonnilai tambah.
- Manajemen, mulai dari pelatihan, sikap, alur kerja, hingga dokumentasi.
- Keselamatan dan kondisi kerja.
Terdapat dua bentuk penerapan dari filosofi kaizen, di antaranya adalah:
1. Perencanaan
Sebagai perencanaan, kaizen membuat rancangan yang berfokus pada peningkatan area tertentu di dalam perusahaan.
Rancangan ini dapat melibatkan seluruh elemen perusahaan dari berbagai tingkatan. Namun, fokus dari perencanaan ini terletak pada keterlibatan tim product development.
2. Filosofi perusahaan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kaizen dapat diterapkan sebagai budaya perusahaan.
Sebagai filosofi, kaizen berfokus membangun budaya di mana semua karyawan secara aktif terlibat dalam perkembangan perusahaan.
Mengapa Kaizen Perlu Diterapkan?
Kaizen mengembangkan kondisi di mana semua karyawan sangat terlibat. Ketika diterapkan dengan sukses dan jelas, kaizen memenuhi tiga kebutuhan esensial karyawan berikut.
- Perasaan terhubung dengan tujuan organisasi yang lebih besar, dengan pekerjaan dan rekan kerja.
- Kesempatan untuk berpikir dan memecahkan masalah yang ada dengan solusi yang kreatif, namun praktis.
- Rasa memiliki dan kesadaran selama proses berlangsung.
Menerapkan filosofi kaizen adalah salah satu cara untuk melibatkan timmu, termasuk dalam mengembangkan budaya perusahaan yang berkelanjutan.
Keterlibatan yang aktif memiliki dampak langsung pada proses bisnis dan kesuksesan.
Saat kamu dapat memberdayakan seluruh anggota timmu untuk berpartisipasi, mereka akan dapat bekerja dengan lebih efektif.
Cara Menerapkan Filosofi Kaizen
Meski kaizen adalah filosofi yang lebih banyak diterapkan dalam perusahaan skala besar, kamu bisa mengimplementasikan filosofi ini untuk pengembangan timmu.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menerapkan filosofi kaizen menurut Lucidchart.
1. Analisis performa saat ini
Jika kamu ingin mengembangkan timmu, lakukan analisis terhadap performa timmu saat ini. Kamu bisa menggunakan performance appraisal sebagai panduan dalam melakukan analisis.
Bersikaplah kritis ketika melakukan analisis. Sikap ini diperlukan untuk membuat perubahan yang berdampak dan bertahan lama.
2. Pikirkanlah dari hal kecil
Terkadang, ketika merancang sebuah ide, kita terpaku pada ide yang besar. Padahal, ide kecil pun bisa berdampak besar dalam jangka panjang.
Ide sederhana seperti mengkonsolidasikan rapat atau mengatur waktu untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dapat berpengaruh besar pada produktivitas timmu.
Ajaklah seluruh anggota timmu untuk membuat perubahan dalam proses kerja, baik secara kelompok ataupun individu.
3. Ciptakan lingkungan yang saling mendukung
Ciptakanlah lingkungan yang mendukung anggota timmu untuk berbicara atau berpendapat. Buatlah mereka merasa nyaman mengenali titik kelemahan atau berpikir ada cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.
Namun, ketika sebuah ide tidak berhasil seperti yang mereka bayangkan, melakukan perbaikan alih-alih menimpakan kesalahan adalah hal yang disarankan dalam filosofi kaizen.
4. Jangan terpaku pada kesempurnaan
Metodologi kaizen tidak diterapkan untuk menyempurnakan sistem atau proses, melainkan untuk memperbaiki sistem atau proses tersebut agar lebih efektif.
Terlepas dari seberapa baik segala sesuatunya berjalan, selalu ada cara untuk meningkatkannya, mulai dari pengembangan fitur produk hingga caramu mengelola proyek.
5. Akui kesuksesan
Rayakan keberhasilan peningkatan, betapapun besar atau kecilnya.
Jika kamu memiliki anggota tim yang benar-benar ingin membantu meningkatkan bisnis, produk, atau pengalaman konsumenmu, itulah anggota tim yang perlu dipertahankan.
6. Gunakan metode manajemen lainnya
Kaizen adalah pola pikir untuk selalu mencari cara untuk melakukan peningkatan. Namun, ketika diimplementasikan, kamu mungkin merasa metode lain dapat lebih efektif jika digunakan.
Ada banyak jenis metode project management lainnya yang bisa digunakan.
Metode yang paling umum digunakan bersamaan dengan kaizen di antaranya adalah metode SMART (specific, measurable, attainable, relevant, and timely).
Akan tetapi, kamu bisa memilih metode apa saja yang menurutmu efektif diterapkan dalam timmu. Bahkan, kamu bisa menggunakan berbagai metode tersebut bersamaan dengan kaizen.
Nah, itu dia hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang apa itu filosofi kaizen beserta penerapannya.
Selain kaizen, ada juga istilah ikigai. Sebuah nilai-nilai kehidupan dari Jepang yang wajib kamu ketahui.
Jadi, apa sih ikigai itu? Temukan jawabannya di sini!