Mengenal Apa Itu Venture Capital Indonesia

Diperbarui 24 Nov 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Jika kamu perhatikan, akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan perusahaan startup dengan berbagai fitur menariknya. Apakah kalian penasaran bagaimana sih startup mendapatkan modalnya agar tetap bertahan hidup? Modal pribadi? Atau ada investor yang menanamkan sahamnya? Daripada penasaran dan terus bertanya-tanya, mari kita bahas lebih dalam mengenai venture capital Indonesia.

    Baca Juga: Cara Meningkatkan Percaya Diri Saat Networking

    Apa itu Venture Capital?

    startup bubble indonesia

    © Pexels.com

    Venture capital (VC) merupakan sebuah perusahaan yang dibangun khusus untuk memberikan investasi ke perusahaan-perusahaan kecil. Dalam hal ini perusahaan kecil yang dimaksud adalah startup, perusahaan teknologi yang dirancang berkembang dengan cepat. Sebagai timbal balik dari investasi yang telah diberikan, venture capital akan mendapatkan sebagian saham dari perusahaan-perusahan tersebut. Harapannya adalah ketika waktu pencairan dana, saham tersebut bernilai lebih besar dibandingkan dengan modal yang mereka berikan. Maka dari itu, venture capital tidak hanya memberikan modal ke dalam 1 startup saja, melainkan ke banyak perusahaan untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya.

    Darimana Dana Venture Capital?

    Berasal dari manakah dana yang dimiliki oleh venture capital? Uang yang dimiliki oleh venture capital tentu saja tidak turun dari langit melainkan dari limited partner (LP) atau investor. Para limited partner ini bisa berasal dari perusahaan investasi, pengumpul dana pensiun bahkan konglomerat. Para limited partner ini juga menggunakan jasa venture capital dengan janji manis keuntungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan bentuk invetasi lain. Kesimpulannya, venture capital adalah pihak yang bertugas untuk menyalurkan dana dari para investor atau limited partner kepada startup yang berpotensi sukses.

    Bagaimana Venture Capital Mendapat Keuntungan?

    Setiap Venture Capital biasanya memiliki 2 jenis sumber pemasukan, yaitu:

    Management fee

    Adalah biaya operasional yang harus diberikan oleh para limited partner (LP) di awal investasi dan biaya ini tidak bisa ditarik kembali oleh para LP. Besar management fee yang harus dibayarkan oleh LP antara 2 hingga 3 persen dari total investasi.

    Sebagi contoh, sebuah venture capital A mendapat investasi sebesar 200 miliar yang harus dikembalikan dalam jangka waktu 4 tahun. Apabila venture capital A membebankan management fee sebesar 2%, maka mereka akan mendapatkan biaya operasional sebesar 4 miliar atau 1 miliar per tahunnya.

    Carried Interest

    Adalah biaya yang dibebankan venture capital kepada para investor untuk setiap keuntungan dari investasi yang mereka lakukan. Besar carried interest ini biasanya sekitar 20-30 persen.

    Sebagai contoh, sebuah venture capital A menginvestasikan dana sebesar 20 miliar untuk kepemilikan saham 20% di startup B. Apabila dalam 4 tahun startup tersebut diakuisisi oleh startup lain dengan nilai 250 miliar, maka nilai saham venture capital A akan naik menjadi 50 miliar.

    Selisih antara nilai saat akuisisi (50 miliar) dan nilai investasi awal (20 miliar) yang berjumlah 30 miliar tersebut akan dinilai sebagai keuntungan investasi. Apabila venture capital A membebankan carried interest sebesar 20% dari keuntungan invetasi tersebut, maka mereka akan mendapatkan dana sebesar 6 miliar.

    Bagaimana Proses Investasi Venture Capital Kepada Startup?

    melamar kerja ke CEO

    © Freepik.com

    Dalam proses pendanaan atau penanaman saham venture capital ke dalam sebuah startup tentu ada cara dan proses tersendiri yang harus dilewati. Bagaimana tahapan prosesnya?

    1. Mengajukan rencana bisnis

    Jika kamu ingin mengajukan startup untuk didanai oleh venture capital, tentu saja langkah pertama yang kamu lakukan adalah mengajukan rencana bisnis atau proposal. Isi minimum yang harus ada di proposal kamu adalah:

    • Deskripsi dari peluang dan besarnya potensi pasar dari startup yang kamu bangun
    • Latar belakang dan pengalaman dari tiap tim operasional
    • Ulasan tentang persaingan bisnis dan solusi yang kamu tawarkan
    • Detail proyeksi keuangan

    Setelah venture capital menerima proposal kamu, mereka akan melakukan diskusi internal dan memutuskan apakah startup kamu sesuai dengan standar mereka untuk didanai. Proses ini biasanya akan memakan waktu sampai sekitar 3 minggu atau tergantung dari propsal yang mereka terima saat itu. Ingat, venture capital bisa mendapatkan ratusan proposal setiap bulannya. Jadi, kamu jangan sedih jika tidak ada kabar atau belum ada kabar dari venture capital yang kamu harapkan dan sah-sah saja jika kamu ingin follow up kembali untuk menanyakan status startup kamu.

    2. Percakapan Perkenalan atau Pertemuan

    Apabila startup kamu memiliki potensi yang cocok dengan sang venture capital, kamu akan langsung dihubungi lewat telepon untuk membahas lebih dalam bagaimana detil dari startup tersebut. Jika ada kecocokan, biasanya sang venture capital akan mengatur jadwal untuk bertatap muka langsung dengan tim startup. Di tahap inilah merupakan penentuan apakah startup masuk ke dalam tahap berikutnya yaitu due-diligence.

    3. Due-Diligence

    Due diligence merupakan sebuah proses analisis performa perusahaan. Durasi due-diligence ini juga sangat bervariasi, bisa memakan waktu sekitar 3 mingguan bahkan sebulan. Dalam proses ini startup akan menerima banyak sekali telepon, email, wawancara, evaluasi bisnis dan produk, dan juga pertukaran informasi lainnya yang dibutuhkan oleh sang venture capital.

    4. Dokumen Perjanjian dan Invetasi

    Jika startup kamu lolos dalam tahap due-diligence, sang venture capital akan menawarkan sebuah dokumen perjanjian atau term sheet yang menjelaskan syarat-ketentuan dari perjanjian investasi. Perjanjian ini tentunya dapat dinegosiasi sampai disetujui semua pihak dan berlangsung sampai 3 atau 4 minggu untuk melengkap semua legalitas dokumen sebelum menerima investasi

    Tipe-Tipe Investasi Capital Venture

    Investasi yang dilakukan kepada startup bukan hanya sekali, lho! Jika startup kamu bagus dan dianggap berpotensi sukses, kamu akan menerima putaran investasi berkali-kali hinggal mencapai tahap exit. Investasi dari sang venture capital juga ternyata bermacam-macam, lalu apa saja tipe-tipenya?

    Seed Capital

    Seed capital merupakan investasi tahap awal untuk startup yang masih berada dalam tahap validasi produk. Sang venture capital akan membantu startup untuk mengembangkan produk, riset pasar dan biaya operasional.

    Startup Capital

    Tahap ini dapat disebut juga sebagai “later-seed stage” yang merupakan tahap bagi startup yang sudah memiliki produk bahkan sudah memiliki penghasilan. Venture capital yang memberikan investasi pada tahap ini dapat dikatakan tidak terlalu banyak. Investasi yang diberikan biasanya akan digunakan untuk merekrut anggota tim yang lebih banyak, riset pasar tambahan, dan juga memaksimalkan produk.

    Early Stage Capital

    Investasi ini diberikan kepada startup yang sudah beroperasi sekitar 2 atau 3 tahun. Di mana startup sudah memiliki kantor, manajemen tim, dan tentu saja penjualan yang terus meningkat. Dalam tahap ini, sang venture capital akan memberikan investasi untuk meningkatkan penjualan sampai tahap puncak, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan efisiensi perusahaan.

    Expansion Capital

    Merupakan investasi yang diberikan jika sebuah startup sudah cukup stabil dan memerlukan bantuan dari venture capital untuk melakukan ekspansi ke tahap pertumbuhan selanjutnya. Investasi yang diberikan pada tahap ini biasanya akan digunakan untuk pemasaran.

    Late Stage Capital

    Investasi ini diberikan jika sebuah startup sudah mencapai tahap penjualan dan memiliki penghasilan yang impresif. Investasi yang diberikan adalah bantuan untuk meningkatkan kapasitas, pemasaran atau meningkatkan gaji karyawan. Selain itu, investasi pada tahap ini biasanya menawarkan untuk melakukan akuisisi dan bergabung (M&A) dengan perusahaan lain untuk mendominasi pasar. Bisa juga diperlukan untuk exit dengan cara menawarkan saham kepada publik.

    Apa Saja Venture Capital yang Ada di Indonesia?

    Banyak startup yang bermunculan di Indonesia, tentu saja banyak juga venture capital yang beroperasi di Indonesia. Siapa saja venture capital Indonesia?

    Cyber Agent

    Dikepalai oleh Takahiro Suzuki dan Steven Vanada, venture capital ini merupakan anak dari perusahaan CyberAgent, Inc yang berasal dari Jepang. Venture capital ini sudah menginvestasikan dananya ke beberapa startup, diantaranya adalah: Coda yang bergerak dalam bidang e-payment, VIP Plaza yang bergerak dalam bidang e-commerce khusus fashion, dan juga Tokopedia. Cyber Agent juga merupakan salah satu venture capital yang mendanai bilna.com, e-commerce khusus perlengkapan bayi yang saat ini menjadi orami.co.id

    Ideosource

    Venture capital ini dikepalai oleh Andi S. Boediman dan Edward Ismawan Chamdani dan dapat dikatakan venture capital yang paling aktif di Indonesia. Ideosource sudah menginvestasikan beberapa startup seperti: Touchten, eFishery, Saqina, dan Qlapa. Salah satu investasi terbesar Ideosource jatuh kepada online shop elektronik, Bhinneka sebesar US$22 juta pada tahun 2016 lalu.

    East Ventures

    Dikepalai oleh Wilson Cuaca, Batara Eto, dan Taiga Matsuyama, East Ventures fokus dalam mendanai consumer web dan juga mobile startup di Indonesia dan Singapura. Startup yang didanai oleh East Ventures beberapa di antaranya adalah SCOOP, Bride Story, Tokopedia, Groupon Indonesia, Kudo, dan Ruang Guru.

    Baca Juga: Bagaimana Mendapatkan Dana Cepat untuk Startup Anda?

    Nah, itu dia serba-serbi tentang venture capital Indonesia yang sekarang ini sedang ramai di Indonesia. Apakah kamu berminat untuk menggeluti investasi ini? Atau malah kamu yang akan membangun startup dengan ide dan bentuk yang out of the box? Kamu juga bisa menemukan startup impian kamu di Glints, yuk sign up!

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 8

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait