Harga Kompetitif: Mengenal Jenis, Plus Minus, dan Cara Menetapkannya
Isi Artikel
Bingung tetapkan harga jual produkmu? Strategi harga kompetitif alias competition–based pricing adalah salah satu solusinya.
Kira-kira, apa itu competition-based pricing? Apa saja kelebihan serta kekurangannya?
Glints akan menjelaskan semuanya dalam artikel ini. Yuk, simak selengkapnya!
Apa Itu Harga Kompetitif?
Kita mulai pembahasan dari definisi. Melansir Investopedia, harga kompetitif adalah strategi penetapan harga dengan mempertimbangkan harga produk kompetitor di pasar.
Kadang kala, harga kompetitif juga disebut dengan:
- competition–based pricing
- competitive pricing
- dan lain-lain
Jenis Penetapan Harga Kompetitif
Secara umum, ada tiga jenis harga kompetitif, yakni:
1. Lebih murah dari kompetitor
Pertama-tama, ada harga yang lebih murah dari kompetitor. Tujuannya cukup sederhana, yakni ingin membuat brand tampak lebih unggul dari segi harga.
Misalnya, kamu menjual kaus kaki. Harga kaus kaki kompetitor adalah Rp20 ribu per pasang. Ada juga bisnis lainnya yang menjual kaus kaki seharga Rp17 ribu per pasang.
Sementara itu, kamu menjual kaus kaki sebesar Rp15,5 ribu per pasang. Sebab, angkanya lebih murah. Itu adalah prinsip penerapan jenis harga kompetitif yang satu ini.
2. Lebih mahal dari kompetitor
Jenis competition–based pricing selanjutnya adalah penetapan harga yang lebih mahal dari kompetitor. Melansir HubSpot, tentu ada alasan di balik keputusan ini.
Tak semua pembeli mementingkan harga yang asal murah. Ada juga pelanggan yang tetap memperhatikan kualitas barang atau jasa yang dibeli.
Sebagai contoh, kamu menjual jaket seharga Rp150 ribu. Padahal, jaket kompetitormu dijual sebesar Rp125 ribu.
Meskipun demikian, jaketmu lebih tebal. Ritsleting penutupnya juga lebih berkualitas.
Itulah kelebihan yang bisa ditawarkan. Dengan harga sama, pembeli bisa mendapat produk yang lebih baik.
3. Sama dengan kompetitor
Ada juga perusahaan yang sengaja menyamakan harganya dengan kompetitor. Nantinya, untuk memenangkan kompetisi, perusahaan akan menerapkan strategi marketing atau branding.
Kelebihan dan Kekurangan Harga Kompetitif
Setelah memahami apa itu competition-based pricing, apakah kamu tertarik memakai strategi ini?
Sebelumnya, pahami plus minusnya dulu, yuk! Beberapa kelebihan dan kekurangan harga kompetitif itu adalah:
Kelebihan harga kompetitif
Competition–based pricing adalah strategi yang mudah. Kamu hanya perlu melakukan sedikit riset untuk mengetahui harga produk sang kompetitor.
Setelah itu, sesuaikan saja harga produkmu dengan harga kompetitor.
Kekurangan harga kompetitif
Saat meriset kompetitor, kamu hanya tahu harga jual mereka. Proses perhitungan harga jual tersebut tak benar-benar kamu pahami.
Jadi, kamu tak bisa menilai tepat atau tidaknya harga yang ditetapkan kompetitor. Lantas, harga tersebut dijadikan patokan untuk harga produkmu.
Itu adalah salah satu kekurangan harga kompetitif. Ada risiko hargamu kurang tepat karena harga kompetitor juga kurang tepat.
Apalagi, menurut Price Intelligently, keuntungan bisnis biasanya meningkat karena tiga hal:
- penjualan yang meningkat
- biaya produksi yang menurun
- biaya produksi tambahan (overhead) yang menurun
Semua itu juga bisa memengaruhi harga jualmu. Kalau kamu hanya mempertimbangkan harga jual kompetitor, untungmu bisa tidak maksimal.
Langkah Penetapan Harga Kompetitif
Setelah menimbang kelebihan dan kekurangannya, kamu ingin menggunakan strategi competition–based pricing? Kalau iya, berikut langkah menetapkan harganya:
1. Kenali kompetitormu
Langkah menetapkan harga kompetitif yang pertama adalah mengenali kompetitor.
Kira-kira, apa saja perusahaan yang menawarkan layanan yang mirip denganmu? Coba buat daftarnya, ya.
Lalu, jangan berhenti sampai di situ. Pisah-pisahkan kompetitormu menjadi beberapa kelompok.
Ada kompetitor yang menjual produk sama, namun target pasarnya berbeda. Mereka bukanlah kompetitor langsung
Sebaliknya, produk yang sangat mirip denganmu dan target pasarnya sama adalah kompetitor langsungmu.
2. Perhatikan harga dan pola positioning mereka
Sudah punya daftar kompetitor langsung dan tak langsung? Sekarang, saatnya memperhatikan harga jual mereka.
Di tahap ini, seperti dituliskan ProfitWell, jangan hanya perhatikan harga mereka. Coba lihat keunikan dan kelebihan produk yang ditawarkan sang kompetitor.
Dengan begitu, kamu bisa memahami harga sekaligus posisi kompetitor di pasar. Kamu pun bisa merancang harga yang tepat untuk produkmu.
3. Pilih teknik menaikkan, menurunkan, atau memilih harga tetap
Seperti yang sudah Glints jelaskan, ada tiga jenis competition-based pricing. Ketiga jenis harga kompetitif itu adalah:
- Lebih mahal dari kompetitor, menunjukkan bahwa produkmu lebih berkualitas atau bergengsi.
- Lebih murah dari kompetitor, menunjukkan bahwa produkmu lebih unggul secara harga.
- Sama dengan kompetitor, cocok digunakan untukmu yang mengandalkan strategi branding atau marketing supaya lebih unggul.
Pilihlah salah satu strategi yang paling cocok denganmu.
Demikian penjelasan Glints soal penetapan harga kompetitif. Pertimbangkan plus minusnya sebelum memakai strategi ini, ya.
Ingat, competition–based pricing adalah satu di antara banyak strategi penetapan harga yang bisa kamu pilih. Supaya keputusanmu lebih bijak, yuk, pahami beragam strategi penetapan harga lainnya!
Caranya mudah, baca saja artikel-artikel dari Glints. Berikut daftar link-nya: