Ads Fatigue: Saat Target Audience Bosan dengan Iklanmu

Tayang 08 Jan 2022 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Ads atau iklan adalah salah satu cara paling efektif untuk memasarkan produk, namun kamu harus hati-hati dengan ads fatigue.

    Seperti namanya, ads fatigue merupakan kelelahan yang dialami target audience-mu terkait dengan iklan yang mereka lihat.

    Kalau hal ini tak dihiraukan, performa iklan yang dipasang di media pilihanmu tidak akan mampu mencapai target yang diharapkan.

    Nah, oleh karena itu, yuk, pelajari lebih dalam tentang hal ini.

    Dalam artikel berikut, Glints akan mengupas tuntas definisi hingga cara menghindarinya.

    Apa Itu Ads Fatigue?

    ads fatigue

    © Freepik.com

    Web FX mendefinisikan ads fatigue atau ad fatigue sebagai kondisi di mana audiens terlalu sering melihat iklan darimu.

    Karena hal ini, mereka kehilangan ketertarikan sehingga engagement menjadi rendah.

    Bahkan, tak jarang juga yang justru menjadi kesal karena iklan tersebut.

    Saat ini terjadi, click-through rate (CTR) iklan tersebut akan menjadi rendah.

    Pada akhirnya, efektivitas campaign pun tak jadi sesuai harapan.

    Orang-orang yang melihat iklan darimu bukannya jadi tertarik dan masuk ke level funnel yang lebih dalam, tetapi malah jadi sama sekali tidak berminat.

    Lalu, bisnis atau perusahaan tidak akan bisa mendapatkan return on investment (ROI) yang diharapkan.

    Oleh sebab itu, saat sudah memasang iklan, kamu harus memantau terus perkembangannya dan menghindari fatigue terjadi.

    Baca Juga: Kunci Pemasangan Iklan Digital Efektif, Inilah Serba-serbi Advertising Technology

    Tanda Ads Fatigue

    ads fatigue

    © Freepik.com

    Bagaimana kita bisa tahu kalau audiens sudah mengalami kelelahan karena iklan yang dipasang?

    Caranya adalah dengan melihat beberapa tanda ads fatigue yang dikutip dari HubSpot berikut ini.

    1. CTR lebih rendah

    Metrik yang sangat penting untuk mengukur ads fatigue adalah CTR.

    Pasalnya, CTR yang tinggi dapat menunjukkan bahwa engagement iklanmu bagus.

    Sebaliknya, jika rendah, berarti audiens tidak tertarik pada iklan tersebut.

    Jika grafiknya terus menurun, ini menandakan bahwa iklan tersebut sudah tidak lagi efektif dalam menarik orang untuk mengeklik dan mencari informasi lebih lanjut tentang campaign-mu.

    Untuk belajar lebih lanjut tentang CTR, baca artikel berikut ini, yuk!

    BACA ARTIKELNYA

    2. Engagement sepi

    Berapa banyak orang yang berinteraksi dengan bisnismu di media sosial?

    Interaksi ini adalah yang disebut dengan engagement.

    Semakin tinggi engagement, berarti iklan yang dipasang juga semakin sukses.

    Saat engagement terasa sepi, salah satu faktor yang memengaruhinya adalah ads fatigue.

    Karena rasa bosan ini, orang-orang justru tidak merasa termotivasi untuk berinteraksi dengan konten-kontenmu.

    Hal ini bisa terjadi di konten jenis apa pun, baik organik maupun berbayar.

    Agar lebih paham tentang engagement, kamu bisa cek artikel berikut ini.

    BACA ARTIKELNYA

    3. Impression minim

    Karena interaksi yang rendah, algoritma media sosial biasanya akan mengetahui bahwa orang kurang tertarik dengan iklanmu.

    Dengan begitu, konten yang kamu upload akan lebih sedikit ditampilkan pada audiens.

    Nah, jika impression ini rendah, kemungkinan ads fatigue adalah sebabnya.

    Lalu, bagaimana cara menghindarinya agar tidak terjadi?

    Baca Juga: Native Advertising: Memasang Iklan dengan Tampilan yang User-Friendly

    Cara Menghindari Ads Fatigue

    1. Pantau terus ads campaign

    Saat ads campaign sudah naik, bukan berarti tugasmu sudah selesai.

    Tips pertama untuk menghindari ads fatigue adalah dengan terus melakukan monitoring terhadap performanya dari waktu ke waktu.

    Pastikan metrik-metrik penting yang sudah disebutkan sebelumnya tercatat setiap waktu.

    Saat sudah terjadi perubahan yang cukup signifikan, kamu harus segera siap untuk melakukan perbaikan.

    2. Buat beberapa variasi iklan

    Hal lain yang perlu dilakukan agar audiens tidak bosan dengan iklanmu adalah membuat variasi. Lalu, lakukan rotasi.

    Dengan begitu, mereka tidak akan hanya melihat satu jenis ads berulang-ulang kali.

    Meskipun pesannya tetap sama, tetapi cara penyampaian yang berbeda akan sangat berpengaruh terhadap tingkat fatigue.

    3. Ganti warna iklan

    Kalau membuat beberapa variasi iklan terlalu sulit, paling tidak kamu bisa mengganti warnanya.

    Dengan begitu, iklan akan tampil berbeda.

    Misalnya, ganti warna background dari iklanmu.

    Contohnya adalah seperti dua gambar di bawah ini.

    ads fatigue adalah

    © Web FX

    ads fatigue

    © Web FX

    4. Ubah copy

    Selain mengubah warna, cara lain untuk menghindari ads fatigue yaitu dengan membuat copy yang variatif.

    Di contoh sebelumnya, copy yang ditampilkan adalah “Crazy sale, up to 60 off! This week only!

    Nah, copy tersebut bisa diganti meski tak banyak untuk membuatnya jadi berbeda.

    Ini dia contohnya.

    advertisement fatigue

    © Web FX

    Kamu juga bisa menggunakan CTA yang berbeda sebagai alternatif.

    Baca Juga: Online Advertising vs Offline Advertising, Mana yang Lebih Efektif?

    Itulah serba-serbi tentang ads fatigue yang perlu diketahui, baik bagi digital marketer maupun pebisnis yang memasarkan produknya dengan cara beriklan.

    Dalam hal ini, sangat diperlukan kreativitas untuk menghindari dan mengatasi permasalahan.

    Jadi, terus cari banyak referensi untuk membuat iklan yang menarik, ya.

    Kamu bisa belajar lewat artikel-artikel Glints tentang ads dengan klik tombol berikut ini.

    BACA ARTIKELNYA

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait