7 Skill Wajib UX Writer, Yuk, Pelajari dan Lejitkan Kariermu Sekarang!

Diperbarui 16 Sep 2023 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Ternyata, menulis hanyalah salah satu skill atau kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang UX writer.

    Selain itu, ada keterampilan apa lagi, ya? Glints sudah mendaftarnya dalam artikel ini.

    Yuk, simak selengkapnya!

    Hard Skill UX Writer

    hard skill ux writer

    © Freepik.com

    1. Menulis

    Pertama-tama, seperti yang sudah Glints singgung, UX writer harus punya kemampuan menulis. Jadi, kamu harus memahami tata bahasa.

    Walau begitu, jangan sekadar menulis, ya. Melansir CareerFoundry, menulis untuk konteks UX punya ciri khas tersendiri. 

    Sebab, prinsipnya berbeda dengan jenis karier penulis lain seperti copywriter atau jurnalis. UX writer melihat tulisannya sebagai bagian dari desain. 

    Ingin mengasah skill ini secara lebih lanjut? Glints punya artikel seputar tips UX writing yang bisa kamu terapkan. Yuk, klik tombol di bawah ini!

    BACA SEKARANG

    2. Content strategy

    Skill wajib UX writer selanjutnya adalah content strategy. Melansir Tangible UX, content strategy adalah proses perancangan konten dengan memperhatikan kebutuhan audiens.

    Dalam konteks UX, kamu harus membuat copy yang tepat untuk user yang tepat pula. Itulah mengapa, tujuan besar dari sebuah produk, halaman, atau flow, wajib kamu pahami.

    Tak hanya itu, perusahaan juga kerap punya panduan gaya penulisan alias style guide khusus. Tulisanmu tentu wajib sejalan dengan semua itu.

    Kamu yang belum kenal dengan content strategy tak perlu khawatir. Glints punya artikel yang mengupasnya secara tuntas.

    Yuk, baca gratis sekarang juga! Klik tombol di bawah ini, ya:

    KLIK DI SINI

    3. Riset

    Misalnya, di satu halaman aplikasimu, ada sebuah tombol. Tombol tersebut dibuat untuk meningkatkan click through rate.

    Dari mana kamu tahu bahwa tujuan tombol tersebut benar-benar terpenuhi? Riset adalah jawabannya.

    Itulah mengapa, meski tanggung jawab utamanya menulis, UX writer juga harus punya skill riset. Dengan begitu, mereka bisa tahu tingkat keberhasilan sebuah copy.

    Melansir Coursera, riset yang dimaksud adalah:

    • user testing
    • A/B testing
    • card sorting
    • metode riset UX lainnya

    Kalau ingin mempelajari UX research lebih lanjut, klik tombol di bawah ini, yuk! Kamu bisa membaca artikel tentangnya secara gratis.

    BACA SEKARANG

    4. Aplikasi desain

    Selanjutnya, ada aplikasi desain. Walau bukan desainer, UX writer sebaiknya tahu cara memakainya.

    Sebab, menurut Coursera, kualifikasimu bisa meningkat karenanya. Kamu juga bisa merancang elemen portofoliomu di aplikasi desain.

    Memangnya, apa saja pilihan aplikasi desain untuk UI/UX? Intip daftarnya dengan klik tombol di bawah:

    BACA SEKARANG

    Soft Skill UX Writer

    soft skill ux writer

    © Pexels.com

    1. Kerja sama

    Menurut The UX Blog, kerja sama adalah soft skill UX writer yang paling penting. Sebab, profesi ini akan menjalani berbagai macam proses kolaborasi.

    Mereka harus berkoordinasi dengan UX designer, UI designer, UX researcher, hingga product manager. Kadang kala, UX writer juga harus berkolaborasi dengan sesama penulis.

    Untuk memahami keterampilan ini lebih lanjut, yuk, baca artikel Glints! Klik tombol ini, ya:

    KLIK DI SINI

    2. Berpikiran terbuka

    Melansir VeryWell Mind, open minded atau berpikiran terbuka adalah skill mau mendengar pendapat dan cara pandang orang lain. Ternyata, kemampuan ini penting dimiliki oleh seorang UX writer.

    Saat membuat copy, penulis tentu punya bias tersendiri. Karena bias tersebut, copy berpeluang tak maksimal kinerjanya.

    Walau begitu, bias bisa ditekan kalau kamu punya pikiran yang terbuka. Saat mendiskusikan copy dengan UX writer lainnya, coba dengarkan pendapat mereka.

    Pihak lain bisa saja punya pandangan yang berbeda denganmu. Pandangan itu bisa melengkapi dan menambah kualitas copy yang kamu buat.

    Pada akhirnya, tulisanmu harus sejalan dengan kebutuhan user dan tujuan perusahaan, bukan dirimu sendiri.

    Baca Juga: Cara Profesional Menghadapi Beda Pendapat dengan Atasan

    3. Mau terus belajar

    Seperti dituliskan CareerFoundry, UX writing adalah bidang yang relatif baru. Otomatis, bidang itu masih terus berkembang dan berubah.

    Itulah mengapa, mau terus belajar jadi salah satu skill wajib UX writer. Kamu pun bisa terus mengetahui ragam strategi dan teknik baru dalam menulis copy.

    Skill yang satu ini sejalan dengan konsep lifelong learning alias belajar sepanjang hayat. Untuk memahaminya, yuk, baca artikel ini secara gratis!

    BACA SEKARANG

    Demikian daftar kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang UX writer. Terus latih dirimu agar semakin menguasai skillskill di atas.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.8 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait