Memahami Balanced Scorecard: Arti, Sejarah, Perspektif, dan Manfaatnya

Diperbarui 04 Jan 2022 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Apabila ingin terjun ke dunia bisnis, balanced scorecard adalah sebuah hal yang wajib kamu pahami.

    Aspek satu ini sering digunakan oleh perusahaan besar maupun kecil untuk keperluan manajemen bisnis.

    Ia umumnya dimanfaatkan sebagai metrik yang dapat meningkatkan performa fungsi-fungsi internal dalam bisnis perusahaan.

    Nah, memangnya, apa yang dimaksud dengan balanced scorecard? Seperti apa contoh dan manfaat lainnya dari metrik satu ini?

    Tenang, Glints sudah rangkum serba-serbinya untukmu. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

    Baca Juga: Jangan Cuma Laba Bersih, Ini Manfaat dan Cara Menghitung Revenue Bisnismu

    Apa Itu Balanced Scorecard?

    balanced scorecard adalah

    © Freepik.com

    Melansir laman Investopedia, balanced scorecard (BSC) adalah metrik kinerja manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan meningkatkan berbagai fungsi bisnis internal dan hasil eksternal yang perlu dicapai.

    Metrik ini sering igunakan untuk mengukur dan memberikan umpan balik ke banyak organisasi.

    Hasilnya, ia sering digunakan oleh banyak perusahaan, termasuk startup, UMKM, hingga korporasi.

    Data yang dikumpulkan dari BSC juga dianggap sangat penting untuk memberikan hasil kuantitatif perkembangan badan usaha.

    Biasanya, yang mengumpulkan dan menafsirkan kumpulan informasi ini adalah para manajer dan eksekutif.

    Personil perusahaan nantinya dapat menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan bisnis.

    Sejarah Singkat Balanced Scorecard

    balanced scorecard

    © Pexels.com

    Seperti yang sudah Glints paparkan, balanced scorecard merupakan metrik strategis yang dapat mengukur kualitas fungsi internal dan eksternal perusahaan.

    Hasilnya, ia sering digunakan oleh badan usaha di seluruh dunia, mulai dari startup sampai perusahaan korporasi.

    Namun, bagaimana awal mula terciptanya BSC? Siapa yang menemukan metrik manajemen bisnis tersebut?

    Nah, menurut HBR, BSC pertama kali dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada awal tahun 1992.

    Mereka membentuk kerangka kerja yang dituangkan dalam makalah dari Harvard Business School.

    Karya mereka kemudian dipercaya secara luas dalam dunia bisnis karena dianggap telah mengembangkan metrik manajemen bisnis yang ampuh.

    Perspektif dalam Balanced Scorecard

    balanced scorecard adalah

    © Freepik.com

    Ketika merancang kerangka kerja balanced scorecard, Kaplan dan Norton menciptakan empat perspektif khusus.

    Masing-masing perspektif ini dibentuk agar perusahaan bisa mencapai tujuan bisnis mereka secara maksimal.

    Selain itu, mereka juga ingin mengurangi risiko yang bisa membahayakan perusahaan ketika sedang merealisasikan tujuannya.

    Nah, memangnya, apa saja perspektif yang terdapat dalam balanced scorecard? Berikut adalah pemaparannya.

    Baca Juga: Cara Membangun Strategi Penjualan yang Efektif

    1. Perspektif keuangan

    Perspektif pertama yang terdapat di dalam balanced scorecard merupakan perspektif keuangan.

    Pada dasarnya, tujuan utama apa pun yang terkait dengan kondisi finansial perusahaan terdapat dalam perspektif ini.

    Pendapatan dan laba adalah tujuan jelas yang perlu dicantumkan karena mereka adalah keperluan utama perusahaan.

    Tujuan keuangan lainnya mungkin termasuk dalam perspektif ini adalah.

    • rencana penghematan dan efisiensi biaya
    • margin laba operasional
    • sumber pendapatan alternatif, seperti investasi

    2. Perspektif pelanggan

    Perspektif terhadap pelanggan menjadi perspektif lainnya yang terdapat dalam balanced scorecard.

    Menurut Clearpoint Strategy, perspektif ini berfokus pada kinerja perusahaan yang berhubungan dengan kondisi pelanggan dan pasar. 

    Dengan kata lain, untuk mencapai tujuan keuangan, perusahaan perlu menjawab kebutuhan pelanggan dan pasar dengan melihat perspektif ini.

    Contoh aspek yang termasuk dalam perspektif ini adalah:

    • layanan dan kepuasan pelanggan
    • pangsa pasar
    • brand awareness dan engagement

    3. Perspektif proses internal

    Perspektif selanjutnya yang terdapat dalam balanced scorecard adalah proses internal.

    Perspektif satu ini dibentuk agar perusahaan bisa menemukan strategi terbaik guna mencapai visi keuangan mereka.

    Di sini, perusahaan perlu menetapkan tujuan dan sasaran operasional internal.

    Dalam kata lain, mereka harus menemukan sumber daya dan strategi terbaik yang bisa mendorong kinerja bisnis secara optimal.

    Berikut adalah contoh tujuan proses internal yang mungkin termasuk dalam perspektif BSC ini:

    • perbaikan proses operasional bisnis
    • optimalisasi kualitas
    • pemanfaatan kapasitas sumber daya

    4. Pembelajaran dan pertumbuhan

    Perspektif terakhir yang terdapat dalam balanced scorecard mengacu pada pembelajaran dan pertumbuhan.

    Perspektif terakhir ini mempertimbangkan pendorong kinerja yang sifatnya lebih tidak berwujud.

    Karena mencakup spektrum yang begitu luas, perspektif ini sering dipecah menjadi komponen-komponen berikut:

    • Modal manusia, seperti keterampilan, bakat dan pengetahuan yang dimiliki karyawan.
    • Modal informasi, seperti database, sistem informasi, jaringan dan infrastruktur teknologi perusahaan.
    • Modal organisasi, seperti budaya, kepemimpinan, penyelarasan karyawan, kerja tim, dan manajemen pengetahuan.

    Manfaat Balanced Scorecard

    © Pexels.com

    Sama halnya seperti OKR dan KPI, balance scorecard adalah metrik yang dapat mengukur performa bisnis perusahaan.

    Ia bisa memperhitungkan item akun yang terkadang diabaikan di perusahaan, seperti proses internal dan kepuasan pelanggan.

    Nah, BSC bahkan memiliki sejumlah manfaat lain yang bisa menguntungkan pihak perusahaan.

    Berikut adalah beberapa keuntungan terbesar yang bisa diraih jika menggunakan metode BSC, dikutip dari Heartpace dan Bernard Marr.

    • memberikan struktur yang lebih jelas kepada strategi bisnis perusahaan
    • membuat komunikasi antara perusahaan dan pelanggan menjadi lebih mudah
    • memfasilitasi keselarasan yang lebih baik antara karyawan dalam perusahaan
    • memberikan penjelasan yang jelas mengenai tujuan perusahaan pada masing-masing pekerja individu
    • manajemen informasi perusahaan yang lebih mumpuni
    • penyelarasan proyek dan inisiatif yang lebih baik
    • peningkatan pelaporan kinerja bisnis

    Baca Juga: Memahami Definisi dan Fungsi Return on Investment (ROI)

    Itulah pemaparan singkat Glints mengenai balanced scorecard, dimulai dari definisi hingga manfaatnya.

    Intinya, balanced scorecard adalah metrik strategis yang dapat mengukur kualitas kinerja bisnis perusahaan.

    Ia pun sering dimanfaatkan oleh banyak organisasi dan badan usaha di seluruh dunia.

    Maka dari itu, sebelum terjun ke dunia bisnis, pastikan dulu kamu sudah memahami dan menguasai metrik BSC, ya.

    Nah, selain penjelasan di atas, kamu bisa simak informasi lain yang serupa pada kanal Business Dev Glints Blog.

    Di dalamnya, tersedia banyak pemaparan seputar istilah, metrik, dan tips bisnis lainnya yang sudah Glints rangkum hanya untukmu.

    Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung baca kumpulan artikelnya sekarang juga. Gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait