13 Teknik Pencahayaan dalam Sinematografi yang Perlu Kamu Tahu

Diperbarui 02 Jan 2024 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Dalam sinematografi atau perfilman, terdapat berbagai teknik pencahayaan atau lighting.

    Pencahayaan atau lighting dalam film berperan penting supaya sebuah scene dapat terlihat di mata audiens dengan jelas.

    Tak hanya itu, pencahayaan pun dapat membantu menggambarkan mood dan atmosfer yang ada dalam sebuah scene.

    Tentunya, beragam teknik ini digunakan tergantung situasi yang ingin ditampilkan. Supaya tidak penasaran, yuk, simak penjelasan dari Glints berikut ini!

    Teknik Pencahayaan dalam Film

    1. Natural lighting

    teknik pencahayaan

    © IMDB

    Mengutip dari No Film School, natural lighting adalah sebuah teknik pencahayaan yang tidak memerlukan lampu untuk mempraktikkannya.

    Natural lighting menggunakan cahaya yang sudah tersedia secara alami di lokasi shooting.

    Sehingga, cahaya dari natural lighting juga sangat tergantung pada kondisi dan waktu di lokasi.

    Karena itu, ada baiknya kamu melakukan survei lokasi dan mempertimbangkan waktu sebelum serta saat proses shooting.

    2. Key lighting

    teknik pencahayaan

    © reeldealfilmschool.wordpress.com

    Biasanya, lampu yang digunakan dalam key lighting adalah lampu dengan pancaran cahaya terkuat.

    Key lighting, atau sering disebut sebagai cahaya utama, digunakan untuk menonjolkan sebuah scene atau objek di dalamnya.

    Ketika pemasangan pun, key lighting adalah set yang pertama dipasang.

    Meskipun disebut sebagai cahaya utama, bukan berarti pancaran cahaya selalu mengarah pada subjek atau objek.

    Kamu bisa memasang key lighting di mana saja, tergantung dari efek dan mood yang ingin ditampilkan dalam sebuah scene.

    Gunakan key lighting jika kamu ingin menarik perhatian audiens terhadap subjek atau membuatnya lebih stand-out dibandingkan objek lain.

    Namun, perlu diingat untuk tidak memasang key light di dekat kamera karena akan membuat cahaya tersebar dan tidak berfokus pada subjek.

    3. Fill lighting

    teknik lighting

    © Audiobuzz

    Fill lighting adalah teknik pencahayaan untuk mengisi dan menghilangkan kegelapan juga bayangan yang diciptakan dari key lighting.

    Cahaya dari fill lighting tidak secerah cahaya milik key lighting. Selain itu, pemasangannya pun biasanya di arah yang berlawanan dari key light, sehingga dapat menambah dimensi dalam scene.

    Karena tujuannya untuk menghilangkan bayangan, ada baiknya kamu memasang lampu fill sedikit lebih jauh dari key light untuk membuat cahaya yang lebih soft.

    Selain menghilangkan bayangan, fill lighting juga bisa digunakan untuk menambah exposure dan menurunkan kontras dalam scene. Sehingga, audiens bisa melihat scene lebih jelas.

    4. Backlighting

    pencahayaan

    © No Film School

    Backlighting adalah teknik lighting yang digunakan untuk membuat three-dimensional scene, sehingga biasanya dipasang paling terakhir dalam three point lighting setup.

    Pencahayaan ini juga dihadapkan ke subjek, tapi dipasang di bagian belakang dan posisinya lebih tinggi untuk memisahkan subjek dari background-nya.

    Kamu bisa menggunakan backlighting untuk membuat sebuah siluet dalam scene dan juga menghasilkan halo effect.

    Baca Juga: 14 Teknik Dasar Fotografi yang Wajib Dikuasai Calon Fotografer Andal

    5. Side lighting

    teknik pencahayaan

    © Movie Techniques

    Side lighting adalah cahaya yang masuk ke sebuah frame dari samping untuk meng-highlight seseorang atau objek di dalamnya.

    Teknik pencahayaan ini biasanya digunakan untuk membawa mood dan drama dalam sebuah scene, terutama di film noir.

    Untuk menggunakannya, kamu memerlukan pencahayaan besar untuk menghasilkan kontras yang kuat, low-key lighting yang menunjukkan tekstur, dan memberi aksen pada kontur subjek.

    Ketika menggunakan side lighting dengan fill lighting, ada baiknya kamu menurunkan intensitas fill lighting supaya menjaga kesan dramatis dalam scene.

    6. Practical light

    teknik pencahayaan

    © Audiobuzz

    Practical light adalah teknik lighting yang menggunakan sumber cahaya seperti lampu atau lilin.

    Pencahayaan ini biasanya ditambahkan oleh set designer untuk menghasilkan scene yang sinematik pada malam hari.

    Meskipun begitu, pencahayaan dari practical light tidak cukup untuk menerangkan subjek.

    Sehingga, biasanya sumber cahaya tersebut akan dipasang dimmer untuk mengatur intensitas cahaya.

    Kamu bisa menggunakan practical light apabila aktor harus berinteraksi dengan sumber cahaya, seperti menggunakan lampu tidur yang harus digunakan dalam scene.

    7. Hard lighting

    teknik lighting

    © No Film School

    Hard lighting adalah teknik pencahayaan yang digunakan untuk membuat highlight dan bayangan.

    Teknik ini digunakan untuk menarik perhatian di frame, terutama ke subjek atau area dalam scene. Kamu pun bisa membuat siluet menggunakan hard lighting.

    Efek dari pencahayaan ini juga memberikan kesan yang lebih intens.

    Hard lighting bisa dibuat menggunakan pancaran cahaya langsung dari lampu atau sinar matahari.

    8. Soft lighting

    teknik lighting

    © No Film School

    Soft lighting adalah teknik lighting yang umumnya digunakan untuk alasan estetika dan situasional, seperti membuat efek dramatis, mengganti cahaya yang masuk dari luar, dan sebagainya.

    Teknik ini juga digunakan untuk mengurangi bayangan yang muncul dari sumber cahaya lain.

    Selain itu, soft lighting juga berfungsi sebagai beautification karena dapat membuat kerutan wajah atau noda di kulit tidak terlalu terlihat.

    Baca Juga: Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Produser dan Sutradara dalam Produksi Film

    9. Bounce lighting

    bounce

    © Video Collective

    Bounce lighting adalah teknik pencahayaan yang menggunakan objek berwarna putih, seperti whiteboard atau white card, untuk memantulkan cahaya dari lampu.

    Teknik ini memungkinkanmu untuk memfokuskan cahaya ke subjek tanpa memancarkannya secara langsung.

    Menggunakan bounce light juga memungkinkanmu untuk menyebarkan cahaya ke set dengan rata.

    Apabila digunakan dengan benar, bounce light bisa digunakan untuk membuat soft light, fill light, side light, atau bahkan backlight.

    10. High key

    high key

    © Videomaker

    High key adalah teknik lighting yang hampir tidak menggunakan rasio pencahayaan di dalam scene. 

    Sehingga, hasil dari teknik ini adalah scene yang sangat terang dan hampir tidak ada bayangan secara visual.

    Teknik ini biasanya digunakan untuk mengatur mood dan tone dalam sebuah scene.

    11. Low key

    low key

    © filmstro.com

    Sedangkan, low key adalah teknik pencahayaan yang berkebalikan dari high key.

    Dalam teknik ini, kamu hanya menggunakan satu sumber cahaya key light saja dan menghasilkan scene yang dipenuhi oleh bayangan.

    Hasilnya adalah gambar yang sangat kontras dan juga mood yang penuh misteri atau mencekam.

    12. Motivated lighting

    motivated

    © Audiobuzz

    Mengutip dari Adorama, motivated lighting adalah teknik lighting yang digunakan untuk meniru natural lighting, seperti sinar cahaya matahari, cahaya bulan, atau lampu jalanan di malam hari.

    Supaya cahaya yang dihasilkan terlihat natural, kamu bisa menggunakan filter atau gel berwarna untuk meniru sumber cahaya tersebut.

    13. Ambient light

    ambient light

    © No Film School

    Ambient light adalah cahaya yang sudah ada di lokasi shooting. Contohnya adalah cahaya dari matahari, sinar bulan, atau lampu jalanan.

    Kamu bisa menggunakan ambient lighting ketika ingin menyinari subjek tanpa mengkhawatirkan gaya spesifik atau kualitas dari cahaya.

    Karena, ambient lighting adalah cahaya yang menyinari seluruh lingkungan dalam scene.

    Baca Juga: Mengenal Sinematografer dan Perannya dalam Proses Pembuatan Film

    Nah, itulah beberapa hal mengenai teknik pencahayaan atau lighting yang perlu kamu ketahui.

    Teknik yang benar sangatlah penting untuk membuat sebuah scene terlihat natural dan mirip dengan dunia nyata, dan tentunya sangat penting dalam sinematografi dan film.

    Jika kamu ingin tahu lebih banyak seputar sinematografi atau film, kunjungi Glints Blog, yuk!

    Ada beragam artikel yang membahas seputar film dan sinematografi, sehingga bisa menambah wawasanmu, lho.

    Menarik bukan? Yuk, perluas wawasanmu seputar sinematografi dan film di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.5 / 5. Jumlah vote: 12

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait