Memahami Visual Design: Teknik yang Menghasilkan Desain UI Apik
Isi Artikel
Mengutip Usability, visual design bertujuan untuk membuat sebuah produk digital menjadi lebih bernilai dan cantik dengan kombinasi berbagai elemen serta teknik.
Akan tetapi, desain visual tidak sekadar berbicara keindahan atau estetika semata.
Lantas, apa saja, sih, yang termasuk dalam sebuah produk desain visual? Apa saja teknik design visual untuk menghasilkan karya yang lebih baik?
Elemen dan Prinsip Membuat Visual Design
Secara ringkas, visual design adalah teknik mendesain dengan strategi dan umumnya dilakukan pada produk digital, seperti tampilan website atau aplikasi (user interface).
Karena ada strategi yang digunakan, visual design tentu memiliki tujuan.
Interaction Design Foundation menyebutkan tujuan desain visual adalah menuntun pengguna (user) agar dapat menggunakan produk digital sembari membuat UI produk enak dipandang dan memanjakan mata.
Itu sebabnya, penggunaan elemen menjadi penting. Nah, ada beberapa elemen dan prinsip yang dipakai dalam visual desain.
Elemen desain visual
Untuk bisa mempraktikkan teknik visual design, penting bagi seorang visual designer memahami elemen dasar. Jadi, nantinya kamu bisa bebas berkreasi.
Berikut adalah elemen desain visual:
- Lines: untuk membagi bidang atau menggabungkan dua garis dan menciptakan bentuk, sekaligus menciptakan tekstur.
- Shape: untuk menciptakan suatu area terpisah dengan menggunakan garis atau warna.
- Color palette: untuk membedakan beberapa objek sekaligus memfokuskan salah satunya. Psikologi warna juga diketahui dapat memengaruhi tindakan user.
- Volume: untuk menonjolkan sebuah objek dalam bentuk 3D pada bidang dua dimensi (layar gadget-mu)
- Texture: untuk menegaskan dan memberikan gambaran mengenai suatu permukaan terasa. Ini dilakukan dengan mengulangi beberapa elemen sampai terbentuk pola dan tekstur.
- Value: ini lebih menunjukkan bagaimana terang dan gelap sebuah elemen. Value dapat digunakan untuk membangkitkan suasana atau perasaan.
- Typography: elemen ini berhubungan dengan pemilihan jenis font, ukuran, warna, serta pengaturan jaraknya.
- Whitespace: meski namanya whitespace, elemen dalam teknik visual design ini tidak harus putih. Yang penting fungsinya memisahkan antarelemen. Desainer kerap membuat ini untuk menciptakan keseimbangan dan menambah elegan produk.
Prinsip visual design
Elemen visual design yang telah dibuat dengan teknik sebagus apa pun bisa jadi sia-sia kalau prinsipnya terlupakan. Nah, ini dia prinsip desain visual yang perlu kamu ikuti.
- Kesatuan: Meski dibuat masing-masing, semua elemen harus terlihat sebagai sebuah kesatuan. Itu sebabnya, penting untuk membuat selaras, sehingga tidak tampak berantakan.
- Gestalt: dalam desain visual dikenal prinsip Gestalt. Prinsip ini berarti kamu mengelompokkan berbagai elemen individu. Jadi, walaupun banyak elemen, prinsip Gestalt akan membantu user untuk tetap menangkap yang ingin kamu sampaikan.
- Hierarki: prinsip hierarki visual membantu kamu menempatkan informasi penting di tempat yang pertama kali dilihat.
- Balance: bertujuan agar distribusi elemen menyebar secara merata.
- Kontras warna: untuk menonjolkan elemen tertentu.
- Ukuran: untuk menampilkan elemen yang ingin diutamakan atau difokuskan.
- Dominasi: serupa dengan kontras, prinsip ini bertujuan untuk membuat objek lebih tampak, lewat pemilihan warna atau ukuran.
4 Teknik Visual Design yang Bisa Kamu Coba
Jika dilakukan dengan teknik yang benar, visual design bisa membuat konten dalam produk digital jadi lebih menarik.
Bukan hanya meningkatkan engagement dan mengurangi bounce rate, melainkan juga membangun kepercayaan pada sebuah brand.
Berikut ini adalah beberapa teknik visual design yang direkomendasikan oleh Shopify.
1. Duotones
Permainan warna adalah cara paling umum dan menyenangkan dalam sebuah teknik desain. Pada dasarnya, duotone adalah sebuah teknik yang menggunakan dua shades warna, atau hitam dengan satu warna lain.
Untuk menggunakannya, kamu bisa memilih satu gambar sederhana yang ingin ditonjolkan. Namun, tidak menutup kemungkinan gambar-gambar kecil juga menggunakan teknik ini.
Pastikan kamu memilih warna yang tepat untuk menunjukkan kesan yang ingin ditampilkan. Ingat, warna yang berbeda bisa membangkitkan kesan berbeda pula.
2. Gambar utama
Tentu kamu sering menemukan gambar berukuran besar saat masuk ke sebuah website atau aplikasi. Nah, itu juga merupakan salah satu teknik visual design yang disebut hero image, atau gambar utama.
Ciri khasnya berupa foto dengan ukuran besar yang mencerminkan isi website-mu. Ini bisa jadi cara untuk meraih perhatian user dalam sekejap.
Namun, hati-hati, jangan sampai kamu pilih gambar yang resolusinya buruk. Bukannya betah, pengguna malah bisa kabur, lho.
Pilih gambar yang nuansanya senada dengan situs atau aplikasimu secara keseluruhan.
Penempatan gambar ini juga tidak harus simetris, kok. Malah, meletakkan gambar secara asimetris juga bagus, asalkan kamu tetap mengingat prinsip balance dari desain visual, ya.
3. Video
Saat mendesain UI, situs, atau produk digital lainnya, kita kadang lupa bahwa elemen di dalamnya tidak harus melulu gambar diam.
Dengan kata lain, video juga sah-sah saja dipakai.
Teknik visual design ini konsepnya mirip dengan hero image. Kalau dipraktikkan dengan benar, cara ini bisa meraih perhatian user.
Nah, agar berhasil, ada beberapa tips yang harus kamu ingat:
- Jangan hanya bergantung pada video. Tetap kombinasikan hasil desainmu dengan berbagai elemen.
- Pesan yang mau disampaikan harus ada dalam detik-detik pertama video.
- Pastikan bandwidth-mu bisa dan memungkinkan untuk menyelipkan video, jadi loading time website tidak lama.
- User harus bisa dengan mudah memainkan, menghentikan, atau mengatur volumenya.
- Buat pengaturan awal ‘sound off’ supaya user tidak kaget dan sebal karena suara yang tahu-tahu muncul
4. Ilustrasi
Melihat ilustrasi sering kali lebih menyenangkan dibanding foto. Bahkan, ilustrasi yang konsisten juga bisa jadi sebuah brand identity. Itu sebabnya, ini jadi salah satu teknik visual design yang boleh dicoba.
Gunakan ilustrasi terutama untuk konten yang sifatnya tutorial. Ini bisa membuat tampilan interface jadi lebih atraktif dan efisien.
Itulah serba-serbi teknik visual design yang wajib kamu tahu.
Pada prinsipnya, desain visual bertujuan untuk menjawab keingintahuan ataupun menyelesaikan permasalahan user.
Memakai teknik visual design dalam perancangan produk digital bisa membantu memenangkan hati mereka dan membangun brand image yang baik.
Untuk terus mengasah dan mengetahui berbagai teknik lain dalam dunia UI design, kamu juga bisa membaca ragam artikel di Glints Blog.
Makanya, yuk, cek artikel-artikel terkait dengan klik di sini.