Tak Sesederhana Kelihatannya, Pahami Arti dan Manfaat dari Logo

Diperbarui 15 Mar 2023 - Dibaca 19 mnt

Isi Artikel

    Meski terlihat simpel, logo adalah karya desain yang cukup rumit. Logo yang menarik dan unik saja tidak cukup. Kamu juga harus memikirkan fungsi branding dari logo tersebut.

    Memangnya, apa hubungan antara logo dan brand? Glints akan menjelaskannya dalam artikel ini. Selain itu, ada juga penjelasan soal apa itu, prinsip, tips merancang, hingga tool untuk membuat logo.

    Yuk, simak selengkapnya!

    Apa Itu Logo?

    apa itu logo

    © Freepik.com

    Menurut Tailor Brands, logo adalah potongan tulisan, bentuk, atau kombinasi keduanya yang membentuk sebuah gambar. Nah, gambar tersebut merupakan identitas dari sebuah bisnis, perusahaan, atau organisasi tertentu.

    Meski hanya satu gambar, mengutip 99designs, logo bisa menunjukkan banyak hal seperti:

    • siapa perusahaan/organisasimu
    • apa layananmu/kegiatan yang kamu lakukan
    • apa nilai yang kamu tawarkan

    Jenis dan Contoh Logo

    Setelah memahami apa itu logo, kita bahas tipe-tipenya, yuk! Ada beberapa pilihan yang bisa kamu pakai, yakni:

    1. Lettermark atau monogram

    Pertama, ada lettermark atau monogram. Ciri khas jenis logo ini adalah visualisasi dari inisial perusahaan.

    Berikut contohnya:

    logo lettermark

    © Jessicajonesdesign.com

    2. Logotype atau wordmark

    Selanjutnya, ada logotype atau wordmark. Meski mirip, mengutip Designhill, jenis logo ini berbeda dengan lettermark.

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, lettermark merupakan visualisasi inisial perusahaan. Sementara itu, logo wordmark adalah visualisasi dari nama lengkap brand.

    Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:

    logo wordtype adalah

    © Blog.ourdevelopers.com

    3. Simbol

    Kalau kedua tipe logo sebelumnya punya unsur huruf, lain halnya dengan simbol. Jenis logo populer ini hanya mengandung gambar, bentuk, atau icon.

    Ini dia contohnya:

    logo symbol adalah

    © Rayamarketing.com

    4. Emblem

    Ada juga logo yang berbentuk emblem. Melansir Creative Bloq, kombinasi gambar dan tulisan adalah ciri khas dari logo yang satu ini.

    Supaya lebih jelas, ini dia contohnya:

    apa itu logo emblem

    © Logaster.com

    Glints punya penjelasan yang lebih lengkap seputar jenis-jenis logo di atas, lho. Kamu bisa membacanya secara gratis dengan klik tombol ini:

    SIMAK ARTIKELNYA

    Manfaat Logo

    Beberapa manfaat dari logo adalah:

    1. Membentuk identitas brand-mu

    manfaat logo adalah membentuk identitas brand

    © Freepik.com

    Menurut Marketing91, logo adalah fondasi identitas brand-mu. Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas.

    Ingat, logo punya elemen warna, tone, hingga font. Semua itu bisa menggambarkan siapa brand-mu.

    Baca Juga: Memahami Apa Itu Brand Identity dan Manfaatnya bagi Perusahaan

    2. Meningkatkan brand recognition

    Coba perhatikan gambar di bawah ini:

    logo sebagai tool brand recognition

    © Hypebeast.com

    Masing-masing logo di atas merupakan milik Nike dan Apple. Tanpa harus mencari tahu, banyak orang yang sudah kenal dengan keduanya. Nah, seperti dituliskan EnvisionIT Solutions, ini adalah fungsi logo selanjutnya.

    Dengan melihat logonya saja, kamu bisa mengenali sebuah brand. Inilah yang dimaksud dengan brand recognition.

    3. Menampilkan brand yang profesional

    logo untuk menampilkan brand yang profesional

    © Freepik.com

    Kalau logomu sudah dikenal banyak orang, brand-mu pun terlihat profesional.

    Audiens pun lebih yakin saat harus membeli produkmu. Sebab, mereka merasa produk tersebut berkualitas. Kalau memang rusak, customer service-mu juga baik.

    Sejatinya, masih ada banyak manfaat logo untuk perusahaanmu. Glints sudah membuat daftarnya, lho. Yuk, simak dengan klik tombol di bawah ini:

    BACA DI SINI

    Prinsip Pembuatan Logo

    Sekarang, kita bahas prinsip-prinsip perancangan logo.

    1. Simpel

    prinsip pembuatan identitas brand yang simpel

    © Freepik.com

    Logo terbaik adalah logo yang sederhana. Sebab, seperti dituliskan 99designs, logo yang sederhana cenderung mudah diingat.

    Dalam kasus ini, sederhana berarti mudah dipahami meski hanya dilihat sekilas. Walau begitu, jangan buat terlalu sederhana, ya. 

    Logomu tetap harus mengandung brand message yang tepat. Oleh karena itu, pilihlah font, bentuk, dan detail-detail yang pas.

    Baca Juga: Cara Membuat Desain Logo Simple di Photoshop dengan Mudah

    2. Timeless

    prinsip pembuatan identitas brand timeless

    © Freepik.com

    Sebuah logo bisa saja mengalami redesign. Akan tetapi, kalau terus-menerus diganti, audiens bisa tak mengenali logomu. Jadi, coba buat logo yang timeless alias tak mudah ketinggalan zaman.

    3. Versatile

    prinsip perancangan logo versatile

    © Freepik.com

    Menurut Smashing Magazine, logo yang efektif adalah logo yang versatile alias fleksibel. Kamu harus bisa memakainya di berbagai macam media, dari digital hingga cetak.

    Untuk membantumu, coba bayangkan hal-hal ini saat merancang logo:

    • Apakah logo tetap terlihat berkualitas walau dicetak dengan tinta hitam putih?
    • Bagaimana tampilan logo saat warnanya di-revert (warna gelap menjadi terang, terang menjadi gelap)?
    • Apakah logo terlihat menarik dan mudah dilihat kalau dicetak di kertas kecil, hingga di billboard yang besar?

    4. Relevan

    prinsip desain logo yang relevan

    © Freepik.com

    Siapa audiensmu? Apakah mereka anak-anak berusia 1-5 tahun? Jangan-jangan, mereka adalah laki-laki berusia 25-45 tahun.

    Kamu harus tahu jawaban dari pertanyaan di atas. Sebab, logo perusahaan yang pas untuk tiap audiens tentu berbeda-beda. 

    Selain itu, perhatikan juga layanan yang kamu tawarkan. Meski audiensnya sama, desain logo sekolah tingkat taman kanak-kanak dan toko mainan tentu berbeda.

    5. Unik

    Prinsip pembuatan logo yang terakhir adalah unik. Logo yang unik bisa membantumu tampil berbeda dari kompetitor. Dengan begitu, merekmu lebih mudah dikenali.

    Salah satunya adalah logo dari Sushi Street di bawah ini. Elemen sushi roll ditampilkan secara unik, hingga terasa menonjol dan menarik.

    contoh identitas brand yang menonjol

    © Cucuque Design / 99designs.com

    Tips Membuat Logo

    Agar logomu makin maksimal, yuk, pakai tips-tips ini saat membuatnya!

    1. Kenali dulu brand-mu

    kenali dulu brandmu sebelum merancang identitasnya

    © Freepik.com

    Seperti yang sudah Glints singgung, tiap brand punya audiens yang berbeda-beda. Nah, logomu harus sesuai dengan para audiens brand-mu sendiri. Jadi, sebelum membuat logo, kenali dulu audiensmu.

    Tak hanya itu, pahami juga semua tentang merekmu, ya. Apa nilai yang dipegang oleh brand-mu? Seperti apa tone dari brand-mu? Apa kesan yang ingin ditampilkan brand-mu?

    Baca Juga: Yuk, Pelajari Cara Mudah Membuat Logo di CorelDRAW

    2. Pilih gaya desain yang tepat

    Sudah kenal dengan merekmu? Sekarang, saatnya memilih gaya desain logo yang sesuai. 

    Beberapa gaya yang bisa kamu pakai untuk logo adalah:

    • Klasik, menampilkan kesan merek tepercaya.
    apa itu logo klasik

    © Malosom Art / 99designs.com

    • Retro, menampilkan kesan nostalgia.
    apa itu logo retro

    © Designblog.nesuta.com

    • Modern atau minimalis, menampilkan kesan simpel.
    apa itu logo modern atau minimalis

    © Looka.com

    3. Perhatikan kompetitormu

    perhatikan kompetitor saat merancang identitas brand

    © Pexels.com

    Salah satu prinsip mendesain logo adalah beda alias unik. Bagaimana cara mendesain logo yang memenuhi prinsip tersebut? Melansir Designhill, riset kompetitor adalah jawabannya.

    Pilih font dan warna logo yang berbeda dari mereka. Buat juga bentuk yang unik agar brand-mu terlihat makin menonjol.

    4. Pilih warna yang tepat

    Pilih kombinasi warna yang pas untuk logomu. Jangan sampai warnanya bertabrakan hingga terasa kurang pas.

    Supaya lebih mudah, kamu bisa memakai warna analog atau komplementer, seperti dituliskan Canva.

    Warna analog adalah warna yang bersebelahan atau sangat berdekatan dalam color wheel. Kamu bisa melihat contohnya di bawah ini:

    apa itu analogue logo

    © Venngage.com

    Sementara itu, warna komplementer justru berseberangan. Kombinasi warna tersebut sangatlah kontras hingga logomu terlihat menonjol.

    Berikut contohnya:

    apa itu complementary logo

    © Venngage.com

    Glints masih punya tips dan trik mendesain logo lainnya. Kamu bisa membacanya secara gratis di sini:

    SIMAK SELENGKAPNYA

    Tools untuk Membuat Logo

    tools membuat identitas visual brand

    © Pexels.com

    Sejatinya, logo bisa dibuat di aplikasi desain grafis seperti CorelDRAW atau Adobe Illustrator. Akan tetapi, di masa kini, ada website pembuat logo otomatis yang bisa kamu pakai.

    Beberapa website pembuat logo itu adalah:

    Demikian penjelasan Glints soal apa itu logo. Kamu juga bisa mempelajari informasi lainnya seputar desain di kategori Design Glints Blog. Yuk, klik link ini dan baca semua artikelnya secara gratis!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait