White Balance: Proses Menyeimbangkan Warna dalam Fotografi

Diperbarui 02 Jan 2024 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Pernahkah kamu mengambil foto di kamera tapi hasilnya kurang memuaskan dan warna tidak bagus? Nah, salah satu penyebabnya adalah karena tidak adanya white balance.

    Lalu, apa, sih, maksudnya dan kenapa whtie balance begitu penting? Di artikel ini Glints akan menjelaskannya untukmu.

    Namun, sebelum membahas hal tersebut, ada baiknya kamu mengenal color temperature terlebih dahulu.

    Color Temperature

    © Unsplash.com

    Color temperature adalah sebuah ukuran yang menentukan kandungan fisik dari sebuah cahaya. Biasanya, color temperature diukur dalam satuan Kelvin (K).

    Sebagai contoh, sebuah lampu pijar yang menyala dapat memiliki temperatur warna di angka 3.000 K. Sehingga, bisa dikatakan color temperature-nya adalah hangat.

    Maka, ketika difoto, hasil gambar lampu tersebut bisa jadi berwarna kekuningan atau oranye ketimbang putih.

    Lain lagi jika sebuah bayangan bertemperatur warna 8.000 K akan membuatnya tergolong ke kategori color temperature dingin. Ketika difoto, hasil gambarnya akan menjadi lebih gelap bahkan berwarna kebiruan.

    Sementara itu, sinar matahari di siang hari memiliki color temperature di angka 5.200-6.000 K. Yang membuatnya memiliki temperatur warna netral. Begitupun sinar flash dari kamera.

    Untuk lebih jelasnya, kamu bisa melihat tabel di bawah ini.

    white balance

    © Photographylife

    Baca Juga: Takut Foto Dicuri? Ini 3 Cara Membuat Copyright untuk Karya Fotomu

    Apa Itu White Balance?

    white balance

    © digital-photography-school.com

    Menurut Photography Lifewhite balance, atau disingkat WB, adalah proses menyeimbangkan color temperature atau temperatur warna dalam fotografi.

    Proses ini menghilangkan color casts atau warna tidak sesuai dari sebuah objek foto dalam gambar yang diambil dikarenakan color temperature yang kurang seimbang.

    Sehingga, objek di dalam foto akan terlihat dengan komposisi warna seperti aslinya setelah diberikan proses ini.

    Proses ini lahir karena lensa kamera tidak bisa beradaptasi dengan cahaya seperti mata manusia.

    Sehingga, apabila sebuah objek terkena cahaya dengan temperatur warna yang hangat seperti lampu pijar, maka akan terlihat oranye atau kekuningan di dalam foto.

    Begitupun apabila objek foto tidak memiliki asupan cahaya dengan temperatur warna yang cukup, maka hasilnya akan menjadi lebih gelap.

    Kenapa White Balance Penting?

    © Sony

    White balance penting dilakukan terutama untuk mendapatkan warna asli dari objek yang dibidik kamera.

    Karena, jika tidak diatur dengan benar sebelum mengambil gambar, maka akan sulit untuk memperbaiki hasilnya.

    Selain itu, proses ini juga dapat mempengaruhi keseluruhan warna dalam hasil foto.

    Jika tidak diatur dengan benar, maka hasilnya adalah sebuah gambar akan terlihat terlalu dingin (terlalu banyak warna biru) atau terlalu hangat (terlalu banyak warna oranye).

    Contohnya bisa kamu lihat dari gambar di atas.

    Di gambar tersebut, hasil foto objek piring terlihat kekuningan meskipun warna aslinya putih. Hal ini karena temperatur warnanya yang terlalu hangat.

    Sedangkan untuk gambar di sebelahnya, kita bisa melihat warna salju yang terlihat kebiruan karena temperaturnya yang terlalu dingin.

    Baca Juga: 10 Aplikasi Kompres Foto Terbaik untuk Perkecil Ukuran Gambarmu

    Untuk Apa Saja Kegunaannya?

    Meskipun digunakan untuk menghilangkan color casts, kegunaan white balance dapat dibagi dua dan tergantung oleh tujuan dari sang fotografer.

    1. Menunjukkan realisme

    white balance

    © photographylife.com

    Sebagai contoh, kamu ingin mengambil foto produk sebuah gaun berwarna putih dalam ruangan.

    Namun, karena pencahayaan di ruangan terkena sinar lampu pijar, akhirnya hasil foto gaun tersebut menjadi berwarna oranye atau kekuningan.

    Di sinilah, white balance diperlukan agar gaun terlihat berwarna putih seperti aslinya, dengan menambahkan warna biru atau temperatur warna dingin untuk menetralkan foto tersebut.

    Hal ini pun berlaku sebaliknya. Jika objek foto berwarna putih berada di lingkungan yang kekurangan cahaya netral, maka si objek tidak akan terlihat seperti aslinya dan malah lebih biru atau gelap.

    Maka untuk kasus tersebut, proses ini menambahkan warna oranye agar objek kembali berwarna putih dan terlihat seperti aslinya.

    2. Ekspresi kreatif

    white balance

    © photographylife.com

    Kebanyakan fotografer juga memanfaatkan white balance untuk menghasilkan gambar dengan tampilan yang berbeda dari aslinya.

    Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan gambar yang terlihat artistik. Terutama untuk menunjukkan kontras dari dua objek dalam satu gambar yang sama.

    Kamu bisa melihat dari contoh gambar di atas. Tanpa menggunakan white balance, objek foto tidak terlihat menarik.

    Sedangkan setelah menggunakan salah satu preset-nya, kamu bisa melihat kontras warna yang tajam antara matahari dan laut.

    Selain itu, objek gunung pun terlihat lebih jelas dibandingkan ketika tidak menggunakannya.

    Cara Menggunakan White Balance

    white balance

    © Reyherphoto.com

    Sekarang ini, kamu bisa menggunakan white balance di kamera dengan mudah karena sudah ada berbagai preset yang dapat dipakai sesuai kebutuhan.

    Menurut Reyher, berikut beberapa preset dan kegunaannya.

    1. Auto white balance

    Di preset ini, kamera akan secara otomatis menebak WB berdasarkan cahaya sekeliling dan penggunaan flash.

    2. Fluorescent mode

    Jika kamu sedang shooting dalam ruangan dengan lampu pendar, gunakan mode ini. Apabila gambar terlihat terlalu hijau, kamu juga bisa menggunakan mode ini.

    3. Tungsten mode

    Hanya gunakan mode ini di ruangan dengan lampu pijar. Jika tidak, hasil gambar akan menjadi kebiruan.

    4. Daylight

    Mode ini digunakan ketika sedang shooting outdoor dengan sinar matahari sebagai sumber cahaya pada objek.

    Memiliki pengaturan white balance yang relatif netral dibandingkan mode lainnya.

    5. Cloudy

    Ideal digunakan ketika shooting di luar ruangan yang agak gelap. Temperatur warna white balance inilebih hangat dibandingkan mode daylight.

    6. Flash

    Digunakan ketika menggunakan flash kamera. Memberikan temperatur warna hangat.

    7. Shade

    Memberikan warna yang lebih hangat dibandingkan mode cloudy dengan menambahkan warna oranye pada hasil foto. Bagus digunakan ketika sunset.

    8. Manual white balance setting

    Setting ini memungkinkan kamu untuk mengatur WB dalam satuan Kelvin, mulai dari 2.500-10.000 K.

    Di mana, 2.500 K akan memberi warna yang paling dingin sementara 10.000 K yang paling hangat.

    Baca Juga: Flat Lay, Teknik Fotografi yang Hasil Fotonya jadi Tren Instagram

    Itulah serba-sebir seputar white balance yang perlu kamu tahu agar hasil foto memuaskan.

    Tentunya, kamu perlu banyak latihan agar skill fotografimu semakin terasah.

    Dunia fotografi tak hanya soal white balance, lho, masih banyak trik dan panduan fotografi yang bisa menambah pengetahuan serta skill-mu.

    Nah, temukan ragam artikel terkait di Glints Blog. Tertarik? Yuk, klik di sini untuk temukan dan baca artikel-artikelnya.

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 13

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait