10 Alasan Antidrama yang Bisa Kamu Pakai untuk Menolak Offering Letter

Diperbarui 03 Mar 2023 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Pencari kerja sering dihadapkan dilema offering letter yang tidak sesuai harapan. Lantas, apa alasan terbaik untuk menolak offering letter tersebut?

    Offering letter diberikan kepadamu ketika kamu dianggap layak untuk menempati posisi yang terbuka.

    Surat itu tidak hanya berisikan rincian pekerjaan yang akan kamu lakukan, tapi juga gaji dan keuntungan-keuntungan lain yang akan kamu dapatkan dari perusahaan.

    Lalu, apa yang membuat sebuah offering letter dapat ditolak? Yuk, cari tahu alasan-alasannya dalam artikel ini!

    1. Kamu mendapatkan penawaran yang lebih baik

    alasan menolak offering letter

    © Jojonomic,com

    Tidak dapat dipungkiri, mendapatkan penawaran lain yang lebih baik adalah alasan yang paling umum untuk menolak offering letter.

    Ini sangat mungkin terjadi jika kamu melamar dan melalui tahap rekrutmen di beberapa perusahaan sekaligus.

    Penawaran yang lebih baik ini bisa datang dalam berbagai bentuk. Misalnya, gaji, jabatan, hingga tunjangan atau fasilitas yang lebih baik dari offering letter perusahaan lain.

    Kamu bisa menyampaikan alasan ini untuk menolak tawaran yang diterima.

    2. Gaji yang tidak sesuai standar

    © Liputan6.com

    Hal selanjutnya yang bisa menjadi alasan untuk menolak offering letter menurut The Balance Career adalah gaji yang ditawarkan.

    Terutama, jika gaji yang ditawarkan berada di bawah rentang gaji standar untuk posisi yang dilamarkan.

    Oleh karena itu, sebelum memutuskan menerima atau menolak offering letter, lakukan riset mengenai gaji, ya.

    Mulai dari berapa UMR yang berlaku di daerah tempat bekerja, hingga rentang gaji yang saat ini berlaku untuk posisi tersebut.

    Jika gaji yang ditawarkan dalam offering letter tersebut tidak sesuai, kamu bisa menegosiasikan atau menolaknya.

    3. Tunjangan dan fasilitas yang ditawarkan tidak sesuai

    © Freepik.com

    Selain gaji, kamu juga akan menerima tunjangan dan fasilitas sebagai kompensasi dari pekerjaanmu.

    Ada berbagai bentuk tunjangan yang bisa ditawarkan perusahaan kepadamu. Mulai dari asuransi jiwa, asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, transportasi, dan makan siang.

    Selain itu, banyak perusahaan yang juga menawarkan fasilitas tambahan seperti keanggotaan gym berbayar, kunjungan gratis ke berbagai tempat wisata, hingga diskon pegawai di berbagai pusat perbelanjaan.

    Namun, tidak semua tunjangan ataupun fasilitas yang ditawarkan dapat sesuai dengan apa yang kamu butuhkan.

    Jika tunjangan dan fasilitas yang ditawarkan tidak sesuai kebutuhanmu, kamu bisa menjadikan ini sebagai alasan untuk menolak offering letter yang ditawarkan.

    Baca Juga: 7 Langkah Membalas Email Offering Letter secara Profesional

    4. Minimnya kesempatan untuk mengembangkan diri dan karier

    cara membuat artikel

    © Freepik.com

    Sebuah pekerjaan menurut Forbes tidak hanya memberimu pendapatan, tapi juga kesempatan untuk mengembangkan diri dan juga karier.

    Biasanya, hal ini bisa kamu tanyakan saat proses interview. Apabila interviewer kamu tidak memberikan jawaban yang pasti, ini bisa menjadi alasanmu untuk menolak ketika mendapatkan offering letter.

    Offering letter mungkin menawarkanmu kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan tanggung jawab yang akan membantu kariermu semakin menanjak.

    Tetapi jika tidak ada kesempatan untuk promosi dan tidak ada kesempatan untuk mempelajari sesuatu yang baru, berpikirlah dua kali sebelum menerima.

    5. Budaya perusahaan yang tidak cocok untukmu

    alasan menolak offering letter

     

    Budaya perusahaan mencakup segala hal mulai dari tujuan organisasi, struktur manajemen, hingga lingkungan kerjanya. Tidak semua budaya perusahaan cocok untuk kamu.

    Jika kamu seorang extrovert, misalnya, kamu mungkin akan kesulitan saat bekerja dalam sebuah perusahaan yang berfokus pada performa individu dan tidak punya value kerja sama atau kolaborasi.

    Ketidakcocokan dengan budaya perusahaan tentu akan mempengaruhi kinerjamu. Oleh karena itu, ini bisa menjadi alasan kamu untuk menolak offering letter yang diberikan.

    6. Minimnya fleksibilitas

    work from home guilt

    © Freepik.com

    Bagian dari budaya perusahaan adalah fleksibilitas. Beberapa perusahaan cukup kaku dalam pendekatan mereka tentang bagaimana hari kerja terstruktur dan di mana karyawan harus melakukan pekerjaan mereka.

    Ada juga perusahaan lain, pekerja memiliki lebih banyak kebebasan untuk membuat keputusan sendiri tentang bagaimana, kapan, dan di mana menyelesaikan pekerjaan.

    Jika kamu menyukai kebebasan dalam bekerja, pertimbangkan alasan ini untuk menerima atau menolak offering letter yang didapatkan.

    7. Lokasi kantor yang terlalu jauh

    © Pexels.com

    Perhatikan apa yang diperlukan untuk pergi ke kantor selama proses wawancara. Kemudian, tanyakan pada dirimu apakah kamu dapat melakukannya setiap hari, dua kali sehari, selama kamu bekerja di sana.

    Terutama jika perusahaan tidak membantumu dalam memikirkan dan mencari jalan keluar atas masalah akses ke tempat kerja.

    Apabila perjalanan ke kantor terasa terlalu jauh, melelahkan, dan bahkan mungkin mengganggu kualitas hidupmu, sebaikanya kamu mempertimbangkan alasan ini untuk menolak offering letter yang diterima.

    Baca Juga: Cek Contoh Offering Letter dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

    8. Atasan yang tidak cocok denganmu

    © Freepik.com

    Ketika mempertimbangkan offering letter, perhatikan siapa yang akan menjadi atasanmu.

    Perasaan apa yang kamu dapatkan darinya? Bagaimana ia menggambarkan gaya kerjanya, dan apa yang ia hargai dalam laporan langsung?

    Apakah kamu melihat dirimu dapat mengembangkan hubungan baik dengan calon atasan ini atau sebaliknya?

    Jika calon atasanmu ikut serta saat proses interview, kamu bisa mencari tahu hal ini secara langsung. Apabila tidak, kamu bisa menanyakannya kepada rekrutermu.

    Apabila kamu menemukan kemungkinan ketidakcocokan dengan atasanmu, alasan ini bisa menjadi pertimbangan untuk menolak offering letter.

    9. Perusahaan menunjukkan sikap yang negatif

    ciri pemimpin toxic di kantor bos jahat

    © consultpoint

    Terkadang, kamu menemukan alasan untuk menolak offering letter saat proses rekrutmen masih berlangsung.

    Contohnya, jadwal wawancara yang tiba-tiba diundur, follow up email yang baru diterima setelah kamu menanyakannya, atau interviewer yang bersikap kurang baik selama wawancara.

    Hal-hal seperti ini menunjukkan bahwa perusahaan cenderung tidak serius untuk merekrutmu. Oleh karen itu, hal ini bisa menjadi alasan kamu untuk menolak offering letter yang diberikannya.

    10. Insting mendorongmu untuk menolaknya

    surat lamaran kerja, kesalahan

    © Freepik.com

    Meski sudah menganalisis detail offering letter yang diterima, kamu juga perlu mendengarkan instingmu.

    Kamu mungkin tidak menemukan indikasi bahwa ada sesuatu yang salah, terkadang insting akan memberitahumu sesuatu yang terlewat oleh matamu.

    Perhatikan insting tersebut dan cari tahu apa yang mendorongnya. Kamu mungkin akan menemukan alasan mengapa kamu sebaiknya menolak offering letter tersebut.

    Baca Juga: Ingin Menolak setelah Dapat Offering Letter? Ini Caranya

    Nah, itu dia berbagai alasan yang bisa kamu pertimbangkan untuk menolak sebuah offering letter.

    Setelah menemukan alasan yang tepat, kamu bisa mengirimkan email jawaban untuk menolak offering letter tersebut.

    Selain alasan menolak offering letter, apa saja sih hal yang membuatmu merasa butuh sebuah alasan? Menolak tawaran kerja? Atau mungkin menolak tawaran kenaikan jabatan?

    Semuanya bisa kamu temukan di Glints Blog. Yuk, klik di sini untuk baca kumpulan artikelnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 3

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait