Supaya Tak Masuk Telinga Kiri, Keluar Telinga Kanan, Kuasai Skill Informational Listening

Diperbarui 23 Nov 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Mendengarkan presentasi seseorang saat meeting untuk mengetahui dan memahami informasi penting yang disampaikan adalah bentuk informational listening.

    Makanya, mengutip BetterUp, informational listening digunakan untuk memahami dan menyimpan informasi yang kamu dapatkan.

    Listening skill ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dunia kerja, lho.

    Berikut rangkuman Glints dari bagaimana cara melakukan hingga manfaat dari menguasai informational listening.

    Apa Itu Informational Listening

    informational listening

    © Pexels.com

    Menurut Studyinformational listening adalah skill mendengarkan dengan tujuan untuk belajar, memahami, dan mendapatkan informasi.

    Skill ini dianggap sebagai bentuk mendengarkan pasif karena ketika mendengarkan, seseorang tidak akan menilai, mengkritik, atau mengevaluasi informasi yang didapat sampai selesai.

    Meskipun tidak tergolong sebagai active listening, tapi kemampuan ini membutuhkan konsentrasi tinggi saat kamu melakukannya.

    Kamu pun harus mengesampingkan keyakinan yang telah kamu pahami agar informasi yang diterima tidak tercampur bias dari dalam diri.

    Menurut Skills You Need, baik disadari atau tidak, kamu melakukan aktivitas ini dalam kehidupan sehari-hari, lho.

    Sebagai contoh ketika mendengarkan berita, menonton film dokumenter, atau bahkan saat sedang melakukan meeting seperti yang Glints sebutkan sebelumnya.

    Nah, ada beberapa skill yang dapat membantu kamu dalam melakukan ini, di antaranya;

    • Pengetahuan kosakata; semakin banyak kata yang kamu ketahui, semakin mudah kamu memahami sebuah informasi.
    • Konsentrasi; untuk memahami sesuatu, kamu harus fokus dan mendisiplinkan diri agar tidak terdistraksi hal lain.
    • Ingatan; dengan ingatan yang kuat, kamu dapat dengan mudah mengaitkan pengalaman dengan informasi yang didapat untuk memudahkanmu memahami suatu hal.
    • Menahan diri dalam memberi penilaian; kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang terbuka. Jika kamu sudah memberi penilaian sebelum mendengarkan, kamu hanya akan menolak informasi yang disampaikan dan berisiko melewatkan informasi penting.
    • Organisasi; dalam konteks ini, kemampuan kamu dalam mengidentifikasi inti informasi dan menyusunnya di kepala. Kemudian, kamu bentuk sebuah garis besar dari informasi tersebut sehingga dapat membantu dalam memahaminya.
    Baca Juga: Apa Itu Teknik Membaca Aktif? Yuk, Simak Lebih Lanjut!

    Cara Melakukan Informational Listening

    1. Tidak terburu-buru berargumen atau menilai

    informational listening

    © Pexels.com

    Cara pertama untuk melakukan informational listening adalah dengan tidak memberikan penilaian atau argumen sebelum kamu mendengarkan lawan bicara sampai selesai.

    Jika kamu langsung menilai atau berargumen tanpa mendengarkan orang berbicara sampai selesai, kamu tidak akan mendapatkan poin penting dan detail yang disampaikan darinya.

    2. Memisahkan pesan yang disampaikan dari pemberi pesan

    informational listening

    © Pexels.com

    Jika kamu harus berbicara atau mendengar presentasi seseorang yang tidak disukai, jangan sampai langsung menolak mentah-mentah informasi darinya.

    Dalam informational listening, kamu tidak boleh melakukan hal ini karena kamu harus mendengarkan orang lain dengan pemikiran terbuka dan rasa ingin tahu.

    3. Mencari makna yang disampaikan

    informational listening

    © Pexels.com

    Dalam informational listening, kamu mencoba untuk mencari makna dari informasi yang disampaikan oleh orang lain.

    Dalam konteks dunia kerja, kamu mencoba mencari tahu poin penting apa saja yang menjadi fokus rapat, dan mencoba memahaminya.

    4. Memberikan pertanyaan

    © Pexels.com

    Mengajukan pertanyaan setelah mendengarkan sampai selesai pun menjadi salah satu langkah informational listening.

    Hal ini karena, ketika mendengarkan, ada kemungkinan bahwa kamu tidak memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara.

    Jika terjadi hal tersebut, sebaiknya kamu merangkai pertanyaan dalam kepalamu dulu. Sampaikan pertanyaanmu di akhir sesi atau saat diberi kesempatan.

    5. Melakukan paraphrase

    © Freepik.com

    Kamu akan lebih mudah melakukan informational listening dengan melakukan parafrasa.

    Parafrase berarti, kamu menyampaikan atau menanyakan informasi yang diterima dengan mengulang apa yang diucapkan lawan bicara.

    Hal ini tak hanya membuatmu lebih mudah memahami informasi, tapi juga sekalian mengonfirmasi apa yang kamu terima sudah 100%.

    6. Membuat catatan

    © Pexels.com

    Membuat catatan ketika mendengarkan adalah salah satu cara melakukan informational listening.

    Ketika mendengarkan lawan bicara, membuat catatan dapat membantumu untuk on track dan tidak melewatkan detail atau informasi penting.

    Selain itu, kamu pun bisa mengetahui apakah ada poin yang kurang pas dan bisa menanyakannya kepada lawan bicaramu.

    Baca Juga: Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Manfaatnya di Dunia Kerja

    Manfaat Informational Listening

    informational listening

    © Pexels.com

    Beberapa manfaat yang bisa kamu dapat dari kemampuan ini adalah;

    • Membuatmu lebih mudah dalam memahami sesuatu.
    • Dianggap sebagai seseorang yang mau mendengarkan dan menyimak.
    • Memudahkan kamu dalam mengaplikasikan ilmu atau informasi yang didapatkan.
    • Membantu kamu dalam memastikan kebenaran suatu informasi yang diterima.
    • Menjadi lebih teliti dalam menerima informasi yang diberikan oleh orang lain.
    Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Skill Komunikasi di Dunia Kerja

    Nah, itulah serba-serbi seputar informational listening yang perlu kamu tahu dan miliki agar sukses di tempat kerja.

    Jika ingin mengembangkan diri dan mengasah skill-mu, kamu bisa coba ikut Glints ExpertClass.

    Terdapat webinar hingga workshop pilihan yang dipandu langsung oleh para pakar industri. Menarik, bukan? Yuk, temukan dan pilih kelasmu di sini sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait