PR Plan: Arti, Manfaat, Langkah Membuat, & Template Gratisnya

Diperbarui 01 Mar 2024 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Ingin kegiatan humasmu lebih lancar? Kalau iya, coba buat PR plan, yuk!

    Memangnya, apa itu PR plan? Kalau memang bisa memperlancar kegiatan humas, bagaimana cara membuatnya?

    Glints akan membahas semuanya dalam artikel ini. Simak selengkapnya, ya.

    Apa Itu PR Plan?

    Kita mulai pembahasan dari definisi.

    Seperti dituliskan Sustainable Marketing, PR plan atau rencana hubungan masyarakat merupakan sebuah panduan. 

    Nah, panduan ini kamu buat sendiri, dan berisi tujuan kehumasan perusahaan. Selain itu, ada juga berbagai strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

    Mengapa PR Plan Penting?

    Kira-kira, apa saja manfaat penting dari PR plan? Beberapa di antaranya adalah:

    1. Melancarkan kegiatan PR

    Seperti yang sudah Glints jelaskan, rencana ini berisi berbagai tujuan dan strategi PR. Secara otomatis, dengan dokumen ini, kegiatan PR-mu bisa berjalan lebih lancar.

    Hal serupa juga dituliskan oleh CEOWORLD. Rencana PR bisa memudahkan manajemen persepsi publik. Ingat, ini merupakan salah satu tujuan utama humas.

    2. Memaksimalkan kesempatan media exposure

    Misalnya, brand A mendapat kesempatan media exposure. Sayangnya, kesempatan itu datang secara mendadak.

    Akhirnya, kesempatan tersebut tak diambil. Sebab, brand terkait tak sempat merancang apa yang harus dikatakan. Padahal, mengutip Agility PR Solutions, media exposure sangatlah penting.

    Kalau kamu punya PR plan, kejadian tadi bisa dicegah. Sebab, kamu sudah tahu pesan penting dan strategi yang harus dijalankan.

    3. Memahami audiens lebih dalam

    Ternyata, rencana humas tak hanya bermanfaat untuk PR.

    Saat membuat PR plan, kamu harus menetapkan audiens perusahaan. Berapa usia mereka? Tinggal di manakah mereka? 

    Selain itu, apa masalah yang mereka miliki? Bagaimana produkmu bisa membantu audiens memecahkan masalah itu?

    Ini tentu membantu tim branding dan marketing memahami para audiens. 

    Baca Juga: 5 Strategi Menyusun CSR bagi Public Relations agar Tepat Sasaran

    Langkah Pembuatan PR Plan

    Nah, sekarang, kita bahas langkah pembuatan rencana humas, yuk! Ini dia tahapan-tahapannya:

    1. Lakukan evaluasi

    Katanya, pengalaman adalah guru terbaik. Jadi, yuk, evaluasi lagi rencana PR-mu yang sudah lalu. 

    Kira-kira, adakah strategi yang sukses? Jangan-jangan, ada hal-hal yang masih bisa diperbaiki.

    Seperti dituliskan Entrepreneur kamu juga bisa menilai media attention di masa lalu. Apa sudut pandang dan pitch yang efektif? Bagaimana dampak semua itu kepada media coverage-mu?

    Belum pernah punya rencana PR? Tenang saja, kamu bisa belajar dari para kompetitor.

    Semua evaluasi itu akan menghasilkan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats)

    2. Tetapkan audiensmu

    Nah, sekarang, tetapkan audiensmu. Tentu saja, audiens ini harus disesuaikan dengan model bisnis perusahaan.

    Respona menuliskan, satu perusahaan juga bisa punya banyak audiens. Agar kamu tetap fokus, coba tentukan tingkat prioritas tiap kelompok audiens, ya.

    Setelah itu, coba cari kesulitan atau masalah mereka. Kira-kira, bagaimana produk perusahaanmu bisa menyelesaikan kesulitan itu? Glints sudah sempat menyinggung hal ini di atas.

    Semua itu akan membantumu merancang strategi dan pesan yang ingin kamu sampaikan.

    Baca Juga: Ternyata Ini, lho, 5 Perbedaan Utama Marketing dan Public Relations (PR)

    3. Tentukan tujuan utama

    Selanjutnya, yuk, tentukan tujuan utama dari PR plan-mu. Kira-kira, apa yang ingin kamu capai? 

    Secara umum, targetmu bisa berupa:

    • menyampaikan intormasi dan memberikan edukasi
    • mengubah persepsi masyarakat atas brand-mu
    • meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu
    • dan lain-lain

    Sebagai panduan penetapan, coba lihat tujuan umum bisnismu. Setelah itu, sesuaikan PR plan-mu dengan tujuan tersebut. Pastikan keduanya sejalan, ya.

    4. Rancang strategimu

    Sudah melakukan evaluasi, penentuan audiens, dan penetapan tujuan? Kalau sudah, saatnya merancang strategimu.

    Prowly menuliskan, strategi yang populer dan terbukti efektif adalah:

    • membuat press release
    • mengadakan event
    • menuliskan artikel dan guest post
    • kerja sama influencer
    • media outreach
    • video atau wawancara perusahaan
    • dan lain-lain

    5. Tetapkan indikator keberhasilan

    Terakhir, coba tetapkan indikator keberhasilan rencanamu. Metode yang bisa kamu pakai yakni:

    • metrik tertentu (tingkat engagement, traffic, dan parameter digital lainnya)
    • brand sentiment
    • analisis kompetitor
    • dan lain-lain

    Baca Juga: Memahami Embargo Berita dan 7 Tips Menjalankannya untuk Para PR

    PR Plan vs PR Campaign

    Untuk mencapai tujuan PR, kadang kala, ada praktisi yang melakukan PR campaign. Nah, apakah PR campaign berbeda dengan PR plan?

    Jawaban singkatnya, iya. 5W Public Relations menuliskan, tujuan-tujuan dalam PR plan bersifat jangka panjang. Sementara itu, PR campaign punya tujuan yang lebih singkat.

    Demikian penjelasan Glints seputar rencana humas. Agar rencana rancanganmu semakin berkualitas, terus asah skill PR-mu, ya.

    Template PR Plan

    Pada kesempatan ini, Glints juga memberikan template PR plan agar kamu tidak perlu repot-repot membuatnya dari awal.

    Eits, tentu saja template ini bisa kamu dapatkan secara gratis, lho.

    Untuk mendapatkannya, kamu cukup ikuti langkah-langkah di bawah ini:

    1. Isi pertanyaan dan captcha di bawah ini.
    2. Lalu, klik tombol “DOWNLOAD GRATIS”.
    3. Template CV akan otomatis ter-download dalam .zip.
    4. Cek folder Downloads di laptop/komputermu dan temukan file tersebut
    5. Klik kanan dan pilih Extract to Template PR Plan
    6. Buka folder yang telah ter-extract dan pilih template yang ada di dalamnya
    7. Edit template sesuai kebutuhanmu.

    Yuk, download sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait