10 Rekomendasi Tools untuk Melakukan A/B Testing, Gampang Pakainya

Diperbarui 11 Des 2023 - Dibaca 17 mnt

Isi Artikel

    Sebagai product developer, kamu membutuhkan beragam tools untuk berhasil melakukan a/b testing dan mendapatkan hasil, seperti conversion rate yang optimal.

    Tools untuk a/b testing juga bisa membantu kamu bereksperimen membandingkan dua versi perubahan dalam website sebelum versi finalnya diluncurkan.

    Nah kalau kamu sedang mencari a/b testing tools terbaik, cek rekomendasi dari Glints di bawah ini!

    Rekomendasi A/B Testing Tools

    Melakukan a/b testing penting untuk membantu kamu tahu seperti apa desain, teks copy, atau fitur-fitur tambahan lainnya dari sebuah website yang lebih disukai user.

    Tidak cuma itu, pengujian ini juga dapat membantumu lebih memahami seberapa besar pengaruh tes tersebut terhadap conversion rate-nya.

    Dengan begitu, versi final dari perubahan yang kamu buat akan menghasilkan performa terbaik untuk website.

    Lantas, apa saja pilihan a/b testing yang bagus?

    1. Google Optimize

    google optimize a/b testing tools

    © Venture Harbour

    Keunggulan utama dari a/b testing tool satu ini adalah gratis. Jadi, kamu tidak perlu merogoh kocek untuk berlangganan akun setiap bulan.

    Kelebihan lainnya adalah Google Optimise sudah terhubung dengan Google Analytics, sehingga kamu bisa mendapatkan akses otomatis ke setiap segmen data yang diinginkan, kapan saja.

    Melansir Venture Harbour, fitur-fitur lain dari Google Optimize yang memudahkan a/b testing-mu adalah:

    • a/b testing untuk menguji beberapa versi halaman
    • pengujian multivarian untuk beberapa elemen pada halaman yang sama
    • tes redirect
    • eksperimen dari sisi server
    • kebutuhan yang bisa dipersonalisasi

    2. AB Tasty

    a/b testing tools

    © ABTasty.com

    AB Tasty adalah tool yang mudah digunakan untuk a/b testing dengan harga terjangkau. Tool satu ini adalah permulaan yang baik jika kamu baru terjun ke pengoptimalan conversion rate.

    Selain untuk menjalankan a/b testing, kamu juga memiliki opsi split test, multivarian, dan funnel testing. Berkat fitur-fitur ini kamu bisa bereksperimen melakukan perubahan di banyak halaman sekaligus.

    Navigasinya juga mudah, makanya, kamu bisa memiliki kendali penuh atas jalannya testing melalui skenario bertarget lanjutan.

    Fitur ini membantu kamu melakukan pengujian berdasarkan URL, geolokasi, demografi, dan sebagainya. Kamu juga dapat memperkaya data platform dengan mengintegrasikan data yang ada dari CRM dan DMP.

    Nah selain itu juga, AB Tasty dilengkapi dengan fitur-fitur lain seperti heatmaps, page flow reports, dan personalisasi laman sesuai kebutuhan.

    Satu hal yang perlu diketahui, beberapa fitur testing yang lebih canggih hanya tersedia jika kamu langganan paket level menengah dan paling tinggi.

    Baca Juga: Split Test: Metode Pengujian Materi yang Harus Diketahui Digital Marketer

    3. VWO

    a/b testing tool VWO

    © CXL

    Visual Website Optimizer (VWO) adalah salah satu pilihan tool a/b testing yang paling populer di antara pelaku bisnis. VWO juga menjadi pilihan a/b testing tools yang utama untuk bisnis dengan budget terbatas.

    Bahkan, perusahaan sekelas Target dan eBay pun menggunakan VWO untuk a/b testing website mereka.

    Pamornya WVO sebagai alat testing a/b yang andal bukan tanpa alasan.

    Menggunakan VWO akan membantumu mendapatkan pengalaman a/b testing yang ekstensif. Di sini kamu bisa menguji secara multivarian dan dengan URL terpisah (split URL experiment). 

    VWO juga dilengkapi dengan editor visual untuk membuat variasi tanpa kode apapun, dan opsi penargetan serta segmentasi yang lebih advanced.

    Menariknya lagi, segmentasi behavior oleh VWO membuat kamu bisa menargetkan audiens dengan cara yang lebih akurat daripada tool a/b testing lain yang lebih mahal.

    Fitur lain yang dihadirkan VWO adalah pengkodean asinkron yang bisa mempercepat kinerja testing-mu.

    Pengkodean asinkron dapat menghindari waktu loading yang lebih lambat dan flickering yang umum terjadi pada banyak a/b testing tools.

    4. Kameleoon

    a/b testing tools

    © Kameleoon.com

    Melansir CXL, Kameleoon dinobatkan sebagai lawan baru yang tangguh dari “pemain lama” seperti Optimizely dan Adobe Target. 

    Kameleoon adalah salah satu a/b testing tools yang berfokus pada data security dan data privacy.

    Oleh karena itu, Kameleoon lebih populer digunakan oleh industri sensitif seperti health tech, financial tech, dan organisasi-organisasi besar lainnya.

    Meski begitu, tool yang satu ini juga sering dipakai oleh perusahaan e-commerce karena sudah terintegrasi dengan Shopify dan Git.

    Menariknya lagi, Kameleoon menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantumu mengoptimalkan user experience.

    Kamu dapat memunculkan pengalaman digital yang dipersonalisasi berdasarkan probabilitas konversi setiap pengunjung, yang dihitung secara waktu nyata berdasarkan tindakan pengguna.

    Dengan beragam keunggulannya ini, Kameleoon juga mudah digunakan bahkan oleh yang baru mulai di dunia a/b testing, lho!

    5. Omniconvert

    a/b testing tools

    © omniconvert.com

    Omniconvert adalah pilihan a/b testing tools yang menyediakan sejumlah software untuk mengubah data menjadi growth strategy.

    Tool ini terutama dianggap ideal untuk developer pemula dan perusahaan startup. Bukan hanya karena biaya berlangganannya yang cukup ramah di kantong, tapi juga fitur-fitur spesialnya yang mudah digunakan.

    Salah satu fitur yang diunggulkan adalah editor CSS dan CS yang bersifat unlimited. Dengan begitu, kamu jadi bisa memiliki kendali penuh untuk meng-kode berbagai variasi.

    Tidak cuma itu, kamu juga bisa mengoptimalkan kode-kode tersebut supaya waktu loading tetap berjalan cepat saat testing masih berjalan.

    Platform pengoptimalan konversinya disebut Explore, yang juga dilengkapi dengan bypass cache CDN.

    Bypass cache CDN akan memudahkan kamu untuk memastikan hasil pengujian bisa langsung tayang secara live. Maka, kamu tidak akan menampilkan versi cache situs yang lama dan masih bisa diakses oleh pengguna.

    6. Optimizely

    optimizely a/b testing tools

    © Venture Harbour

    Optimizely adalah salah satu platform CRO (conversion rate optimiser) terkemuka dengan a/b testing tools terlengkap untuk berbagai kebutuhan eksperimen dan personalisasi web.

    Optimizely memiliki fitur Web Experimentation yang memudahkanmu menjalankan beberapa eksperimen dengan aman di halaman yang sama.

    Kamu juga dapat menggunakan Optimizely di luar situs web dan memperluas optimisasi ke aplikasi HP, messaging platform, dan lainnya sehingga kamu dapat mengoptimalkan seluruh aspek user experience.

    Dengan segala kecanggihannya ini, Optimizely tampak lebih cocok ditargetkan untuk situs web yang punya traffic tinggi.

    Dengan kata lain, a/b testing tools satu ini lebih populer digunakan oleh perusahaan yang sangat serius dalam testing dan personalisasi.

    7. HubSpot

    a/b testing tools

    © Hubspot.com

    HubSpot adalah platform yang lengkap menggabungkan software marketing tools dengan a/b testing tools.

    Tool ini memiliki empat fitur utama, yaitu:

    • CRM untuk menangani data pelanggan.
    • Marketing Hub, yang mencakup berbagai alat untuk membuat konten, halaman arahan, mengelola prospek, dan menjalankan a/b testing.
    • Sales Hub, dengan berbagai tools khusus untuk meningkatkan dan mengotomatisasi proses penjualan.
    • Service Hub, yang membantu meningkatkan kualitas customer service lebih optimal.

    HubSpot adalah a/b testing tools yang ideal bagi bisnis yang baru memulai atau yang membutuhkan strategi untuk melacak testing yang sedang berjalan.

    Baca Juga: Split Test: Metode Pengujian Materi yang Harus Diketahui Digital Marketer

    8. SiteSpect

    a/b testing tools

    © Sitespect.com

    Ini adalah pilihan tepat untuk developer yang lebih mahir secara teknis. Tools ini diminati para developer andal karena mereka bisa mengedit HTML sebelum meninggalkan server.

    SiteSpect juga membuka aksesmu ke sisi klien dan server. Ini memungkinkan kamu melihat gambaran yang komprehensif dari seluruh user experience, juga memberikan performa optimal untuk kecepatan dan penskalaan.

    Selain itu, a/b testing tool ini menawarkan alat editor visual yang membuat proses pengoptimalan dan pengujian jadi lebih nyaman dan efisien. 

    SiteSpect adalah a/b testing tools yang populer di kalangan perusahaan hosting mandiri dan klien yang sadar akan pentingnya cybersecurity.

    9. Unbounce

    unbounce a/b testing tool

    © Venture Harbour

    Landing page adalah elemen kunci lainnya untuk memaksimalkan konversi. Nah jika kamu sedang mencari platform CRO yang mencakup a/b testing untuk landing page, Unbounce adalah pilihannya.

    Kebanyakan platform pembuat landing page paling top memang menyertakan beberapa jenis fitur a/b testing.

    Meski begitu, Unbounce memiliki sejumlah fitur spesial yang bisa membuat pengujian landing page menjadi sangat mudah dan menerbitkan versi finalnya dengan lebih cepat.

    Selain itu, Unbounce menawarkan optimasi beberapa landing page sekaligus untuk produk yang berbeda, misalnya website, kampanye PPC, dan kampanye email marketing.

    10. Qubit

    a/b testing tools

    © Qubit.com

    Qubit adalah a/b testing tools yang berfokus pada personalisasi. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu alat segmentasi terkuat di pasaran CRO.

    Dengan Qubit, kamu bisa menjalankan a/b testing dan pengujian variasi-variasi untuk mengukur efektivitas berbagai teknik personalisasi. K

    amu juga akan mendapatkan akses ke cart abandonment recovery, rekomendasi produk, dan social proof tools.

    Oleh karena itu, Qubit sangat cocok untuk menjalankan a/b testing pada situs-situs e-commerce.

    Baca Juga: Mengenal Product Analyst dan Tanggung Jawabnya dalam Pengembangan Produk

    Itulah 10 tools yang bisa dipakai untuk melakukan a/b testing untuk kamu.

    Nah jika kamu ingin mulai menjajaki karier sebagai product analyst atau product developer, tidak ada salahnya coba utak-atik a/b testing tools di atas dari sekarang.

    Pelajari juga soal product development di Glints ExpertClass yang dipandu oleh para pakar di bidangnya.

    Psst… Kamu juga bisa memulai mencari lowongan pekerjaan product analyst di Glints, lho!

    Yuk, mulai kariermu bersama Glints sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait