11 Tools yang Wajib Dikuasai DevOps Engineer Andal

Tayang 10 Agu 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Tugas seorang DevOps engineer adalah untuk mengembangkan sistem, fitur, software, atau aplikasi dan mengujicobanya sebelum dilepas ke pasaran.

    Nah, untuk mengerjakan berbagai tugas ini, DevOps harus menguasai beberapa tools yang penting. Yuk cek dalam rangkuman Glints berikut ini.

    Macam-Macam Tools untuk DevOps Engineer

    Seorang DevOps engineer idealnya harus memahami Software Development Life Cycle (SDLC) untuk bisa menciptakan output produk yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan ekspektasi pengguna.

    DevOps engineer juga bertanggung jawab untuk memonitor produk tersebut agar bisa berjalan dengan baik di sisi pengguna, termasuk dengan memperbaiki bug dan menjalankan update.

    Maka berikut tools yang harus dikuasai untuk menyelesaikan tanggung jawabnya, berdasarkan rangkuman dari Hackr, Dev.to, dan Raygun.

    1. Github

    github tool devops engineer

    © New Signature

    GitHub adalah tools yang berupa platform version control untuk membantu DevOps engineer membuat dan menyimpan file berwujud source code.

    Sederhananya, Github membuatmu bisa mengujicoba update secara rutin, memperbaiki bug, hingga melacak dan menyimpan perubahan-perubahan yang terjadi dalam proyek tersebut secara online.

    Selain itu, GitHub juga memungkinkan kamu berkolaborasi dengan orang lain untuk mengerjakan satu proyek yang sama.

    Di sini kamu bisa melihat siapa dan kapan saja yang melakukan perubahan pada proyek.

    2. Jenkins

    jenkins tools devops engineer

    © Zend

    Melansir Edureka, continuous integration adalah salah satu praktik paling penting dari DevOps.

    Pada tahap ini, developer akan mengumpulkan dan menyatukan kode, kemudian menjalankan pengujian program secara cepat dan otomatis.

    Nah, Jenkins adalah tools continuous integration andalan untuk para DevOps engineer.

    Dengan menggunakan Jenkins, developer akan lebih mudah mengintegrasikan berbagai perubahan pada proyek sebelum akhirnya meluncurkan software.

    3. Selenium

    tools devops engineer

    © Brainhub.eu

    Kalau kamu tertarik untuk meniti karier sebagai DevOps engineer, Selenium termasuk salah satu tools yang wajib kamu kuasai.

    Selenium adalah automation testing tools untuk aplikasi web yang bersifat open source.

    Tools ini memfasilitasi DevOps engineer untuk merekam, memutar, dan menguji tindakan pengguna di browser.

    Untuk mendukung proses testing, kamu dapat mengunduh dan menggunakan berbagai fitur yang tersedia di Selenium secara gratis.

    Baca Juga: Software Tester, Sosok Tak Terpisahkan dalam Pembuatan Perangkat Lunak

    4. Gradle

    gradle tool developer engineer

    © Wikimedia

    Gradle merupakan build tools yang populer sejak 2009 bagi para DevOps.

    Kepamorannya tentu beralasan, Gradle memungkinkan kamu menulis kode dalam Javascript, C++, Phyton, dan bahasa pemrograman lainnya.

    Gradle juga didukung oleh integrated development environment (IDE) populer seperti Netbeans, Eclipse, dan IntelliJ IDEA.

    Gradle pun mendukung penulisan skrip untuk aplikasi berbasis Kotlin sejak 2016 lalu.

    5. Bamboo

    bamboo devops tool

    © Atlassian

    Bamboo mirip dengan Jenkins. Namun jika Jenkins adalah open source, Bamboo adalah aplikasi berbayar.

    Bamboo adalah server continuous integration (CI) yang dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses penerapan dan perilisan software.

    Dengan keunggulan ini jalur data pipeline software menjadi berkelanjutan. Secara keseluruhan, Bamboo dapat menghemat banyak waktu konfigurasi. 

    6. Docker

    docker tool devops

    © Docker

    Docker telah menjadi platform container nomor satu sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2013.

    Inilah mengapa Docker harus jadi tools yang dikuasai DevOps engineer.

    Docker memungkinkan pengembangan terdistribusi dan mengotomatiskan penerapan aplikasi buatmu.

    7. Kubernetes

    tools devops engineer

    © Dev.to

    Kubernetes adalah tools open source yang memudahkan DevOps engineer otomatisasi penerapan, pengelolaan, pemeliharaan, dan penskalaan aplikasi container.

    Tools ini bekerja baik ketika dipasangkan dengan Docker atau salah satu alternatif lainnya.

    Kubernetes adalah strategi yang baik jika kamu mencapai tingkat kerumitan tertentu dan perlu menskalakan sumber daya yang ada.

    Kubernetes akan mengamati semua detail, contohnya, tool ini akan tahu ketika node pekerja sedang down dan akan mendistribusikan ulang container saat diperlukan.

    Baca Juga: Tak Sekadar Jaga Kualitas Software, Apa Saja Tugas QA Engineer?

    8. Puppet Enterprise

    tools devops engineer

    © G2.com

    Puppet mengotomatiskan manajemen infrastruktur, sehingga kamu dapat merilis software dengan lebih cepat dan aman.

    Puppet juga memberi fitur yang mempermudah DevOps engineer, seperti:

    • real-time report
    • kendali akses berbasis peran
    • manajemen node

    9. Ansible

    tool untuk devops engineer

    © Full Stack Phyton

    Ansible disebut mirip Puppet karena merupakan tools DevOps engineer yang ringan dan mudah digunakan.

    Ansible adalah solusi yang aman dan ringan untuk otomatisasi manajemen konfigurasi sebab tidak ada daemon atau agen yang bekerja di background aplikasimu.

    Baca Juga: 3 Cara Menjadi Software Developer Jika Kamu Tak Punya Pengalaman IT

    10. Prometheus dan Grafana

    tools devops engineer

    © pramuditorh.com

    Prometheus dan Grafana mampu memonitor kesehatan sistem tersebut dan memberikan feedback.

    Tim DevOps akan bertindak berdasarkan informasi yang dihasilkan tools ini untuk mengurangi kemungkinan masalah yang dapat menghambat penyampaian layanan kepada pengguna.

    Prometheus dan Grafana memantau stack yang digunakan oleh tim DevOps untuk menyimpan dan memvisualisasikan time series data.

    11. Phantom dan Nagios

    phantom tool devops engineer

    © Phantom

    Keamanan software adalah salah satu perhatian utama setiap DevOps engineer.

    Oleh karena itu, Phantom dgunakan untuk berkolaborasi dalam lingkungan kerja yang terpusat pada suatu insiden dan mengetahui kemungkinan peningkatkan ancaman keamanan pada saat bersamaan.

    Sementara itu, Nagios adalah monitoring tools DevOps yang cenderung mengawasi aplikasi, server, serta infrastruktur bisnis secara keseluruhan.

    Baca Juga: 7 Lowongan Kerja Software Engineer Terbaru, Hanya Untukmu

    Nah, itulah tools yang harus DevOps engineer kuasai agar jadi sosok yang dipercaya dan diandalkan dalam perusahaan.

    Kalau kamu sudah fasih menggunakan tools di atas, yuk, langsung cari lowongan DevOps engineer di Glints!

    Kamu juga bisa mengasah skill kerja dengan mengikuti kelas-kelas profesional di Glints ExpertClass dan berdiskusi bersama para pakar.

    Daftarkan dirimu sekarang juga dengan klik di sini!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.5 / 5. Jumlah vote: 4

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait