5 Metode yang Digunakan Investor untuk Menghitung Valuasi Startup
Isi Artikel
Ketika memutuskan terjun ke dunia startup, cara menghitung valuasi startup adalah salah satu hal yang perlu kamu ketahui. Mengetahui nilai startup akan memudahkan proses negosiasi bisnis dengan investor.
Menghitung nilai startup ini tidak hanya dilakukan ketika startup baru berjalan, tapi juga saat melakukan ekspansi bisnis.
Metode apa saja yang bisa digunakan untuk menghitungnya? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!
Metode Cost-to-Duplicate
Dilansir dari Investopedia, metode cost-to-duplicate digunakan untuk menghitung valuasi startup yang melakukan duplikasi model bisnis.
Prinsip dari metode ini adalah investor tidak perlu mengeluarkan dana melebihi dari apa yang akan diduplikasi.
Metode ini hanya menghitung biaya yang diperlukan berdasarkan data riwayat pengeluaran yang terverifikasi. Mulai dari biaya riset, hak paten, hingga pengembangan prototipe.
Namun, metode ini memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan.
Metode cost-to-duplicate tidak dapat memprediksi potensi keuntungan dari investasi. Ini karena aset tidak berwujud seperti nilai brand tidak dapat dihitung menggunakan metode ini.
Sehingga, sebaiknya metode ini digunakan bersamaan dengan metode lainnya.
Metode Berkus
Metode Berkus dapat dikatakan merupakan salah satu metode valuasi startup yang banyak digunakan. Alasannya, metode ini menggunakan nilai dolar Amerika Serikat (AS) untuk menghitung valuasi startup.
Dilansir dari North Star, beberapa indikator berikut akan menambah nilai dari sebuah startup. Masing-masing indikator ini akan menambah nilai hingga maksimal 500 ribu dolar AS.
- Ide startup yang menarik.
- Prototipe dengan minim risiko.
- Kualitas tim manajemen dengan risiko eksekusi yang minim.
- Strategi relasi yang minim risiko pasar.
- Penjualan yang tidak terganggu risiko produksi.
Pengurangan risiko merupakan prioritas pada metode ini. Sehingga, investor bisa melihat gambaran keuntungan dari investasi yang mereka lakukan.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa memahami bagan berikut.
Metode Valuasi Scorecard
Jika Berkus menggunakan nilai dolar AS, metode Scorecard menggunakan persentase untuk menghitung valuasi sebuah startup.
Metode ini digunakan dengan membandingkan startup berdasarkan rata-rata nilai pre-cash dari startup lain di sektor yang sama.
Berikut elemen-elemen yang dinilai menggunakan metode ini.
- Kekuatan manajemen tim: 0%-30%
- Besar kesempatan: 0%-25%
- Produk dan teknologi: 0%-25%
- Lingkungan yang kompetitif: 0%-10%
- Marketing/platform penjualan/kemitraan: 0%-10%
- Kebutuhan untuk investasi tambahan: 0%-5%
- Faktor-faktor lainnya: 0%-10%
Metode ini memberikan fleksibilitas bagi startup untuk menghitung nilainya menggunakan rentang persentase. Sehingga, startup bisa memberi nilai lebih pada aset-aset yang penting.
Tabel berikut bisa menjadi salah satu contoh penggunaan metode scorecard untuk mengestimasi valuasi startup.
Metode Venture Capital
Selain Berkus, metode Venture Caputal merupakan metode yang populer digunakan untuk menghitung valuasi sebuah startup. Hanya saja, metode ini berfokus return of investment (ROI) yang akan dihasilkan menggunakan rumus berikut.
ROI = Nilai terminal (atau harvest) : valuasi post-cash
Untuk lebih memahami metode ini, simak ilustrasi berikut.
Sebuah startup memiliki nilai terminal sebesar 2 juta dolar AS dengan prediksi ROI mencapai 20 kali lipat. Untuk mencapai hasil tersebut, dibutuhkan modal sebesar 50 ribu dolar AS.
Berdasarkan metode Venture Capital, berikut valuasi startup tersebut sebelum dan setelah investor menanamkan modal.
2 juta dolar AS : 20 = 100 ribu dolar AS (valuasi setelah penanaman modal)
100 ribu dolar AS – 50 ribu dolar AS = 50 ribu dolar AS (valuasi sebelum penanaman modal)
Metode ini dapat digunakan jika ingin menggaet investor yang memiliki ketentuan ROI yang spesifik.
Valuasi Berdasarkan Tahapan Pengembangan
Metode valuasi ini umumnya digunakan angel investor untuk menghitung valuasi startup berdasarkan fase pengembangan dari startup tersebut.
Metode ini biasanya menggunakan rule of thumb bahwa nilai startup akan bertambah seiring berkurangnya risiko.
Tahapan pengembangan startup dapat dibagi menjadi berikut.
- Memiliki rancangan bisnis.
- Mempunyai tim manajemen yang kuat untuk menjalankan rancangan bisnis.
- Prototipe ataupun produk akhir telah dikembangkan.
- Memiliki basis konsumen ataupun mitra yang strategis.
- Terdapat tanda-tanda pertumbuhan profit yang jelas.
Rentang nilai ini dapat bervariasi, dengan batas nilai minimal diberikan pada startup yang baru memiliki rancangan bisnis saja.
Menghitung valuasi startup dapat menjadi rumit, tergantung pada target yang ingin dicapai oleh investor maupun startup itu sendiri.
5 metode di atas merupakan metode yang paling umum digunakan untuk mengestimasi nilai startup baik yang baru berkembang ataupun yang akan melakukan ekspansi.
Apakah kamu mempelajari lebih lanjut seputar bisnis dan startup di Indonesia? Ikuti webinar seputar dasar-dasar bisnis di Glints ExpertClass.
Melalui webinar ini, kamu bisa belajar langsung dengan para profesional dari berbagai bidang keahlian.
Yuk, cek kelas-kelas bisnis dan startup di sini sekarang.