Laravel vs Codeigniter, Mana Framework PHP Terbaik untuk Web Development?

Tayang 17 Okt 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Dalam dunia web development, Laravel vs Codeigniter merupakan sebuah hal yang kerap kali diperdebatkan.

    Terutama di era modern ini, di mana framework PHP menjadi pilihan utama untuk keperluan pengembangan situs web perusahaan.

    Bahkan, kini juga semakin banyak developer yang membutuhkan framework mumpuni untuk kebutuhan proyeknya.

    Nah, agar tidak bingung lagi, berikut Glints paparkan perbandingan serta kekurangan dan kelebihan framework Laravel dan Codeigniter.

    Baca Juga: WAMP Server, Aplikasi Pilihan Web Developer untuk Uji Situs Ciptaan Mereka

    Mengenal Laravel dan Codeigniter

    laravel vs codeigniter

    © Medium.com

    Sebelum mengulas kekurangan dan kelebihan Laravel vs Codeigniter, kita harus mengenal kedua framework tersebut terlebih dahulu.

    Melansir laman Digital Ocean, Laravel adalah framework PHP bersifat open source yang dapat digunakan secara cuma-cuma.

    Ia menyediakan seperangkat alat dan sumber daya untuk membangun aplikasi PHP modern. 

    Dengan ekosistem lengkap yang memanfaatkan fitur bawaannya, popularitas Laravel telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir.

    Banyak developer yang mengadopsinya sebagai framework pilihan mereka untuk proses development yang sederhana.

    Di sisi lain, menurut Bsourcecode, Codeigniter merupakan sebuah framework untuk developer yang hendak membangun situs web menggunakan bahasa pemrograman PHP. 

    Tujuan perangkat ini adalah untuk membantu developer mengembangkan proyek dengan lebih cepat.

    Ia menyediakan kumpulan pustaka yang kaya untuk tugas-tugas yang umumnya sulit dieksekusi, tampilan UI yang sederhana, dan struktur aplikasi yang mudah untuk diakses.

    Codeigniter mempersiapkan semua fitur tersebut agar penggunanya mampu menyelesaikan proses development dengan cepat.

    Laravel vs Codeigniter

    laravel vs codeigniter

    © Freepik.com

    Nah, setelah mengenal kedua framework tersebut, saatnya kita ulas perbandingan antara Laravel vs Codeigniter.

    Agar tidak repot, Glints akan paparkan kelebihan dan kekurangan masing-masing framework. Berikut penjelasannya sudah Glints rangkum untukmu.

    Baca Juga: Ingin Menggunakan Framework Berukuran Kecil? Kenalan Dulu dengan VueJS

    1. Kelebihan dan Kekurangan Laravel

    Menyadur laman Simform, salah satu kelebihan utama Laravel adalah tools yang sudah mereka siapkan dalam aplikasi.

    Tools ini dianggap mampu memfasilitasi tugas-tugas umum yang diperlukan untuk membangun situs web dengan menawarkan paket siap pakai untuk keperluan otentikasi pengguna dan menguji API.

    Tak hanya itu, framework satu ini menggunakan mesin templating yang dikenal sebagai Blade.

    Mesin satu ini menawarkan kemampuan luar biasa untuk memformat data dan membuat tata letak situs web yang kompleks dengan sistem navigasi yang mudah.

    Blade juga memungkinkan penambahan modul dan fitur baru tanpa membuat perubahan apa pun pada inti situs web.

    Kelebihan lain Laravel adalah komunitas penggunanya yang luas. Framework ini memiliki jumlah pengguna terbanyak di seluruh dunia.

    Maka dari itu, setiap kali merasa kesulitan, kamu bisa tanyakan solusinya secara langsung pada komunitas pengguna Laravel.

    Nah, untuk kekurangan Laravel sendiri terletak pada jumlah solusi yang diberikan oleh built in library mereka.

    Hal inilah bahkan yang memulai perdebatan Laravel vs Codeigniter yang terkenal akan built in library-nya.

    Selain itu, Laravel memiliki fitur yang dianggap lightweight. 

    Meskipun bukan masalah besar, fitur lightweight dapat menyebabkan penurunan performa seiring bertambahnya data congestion.

    2. Kelebihan dan kekurangan Codeigniter

    Jika membahas Codeigniter, satu hal yang perlu diapresiasi dari framework tersebut adalah keamanannya.

    Codeigniter menyediakan kustomisasi aplikasi yang dapat membantu memperkuat keamanan.

    Framework ini membuat proses pembangunan protokol keamanan menjadi lebih mudah.

    Selain itu, melansir laman Mind Fire Solutions, perbedaan Laravel vs Codeigniter adalah bahwa Codeigniter memiliki foot print yang kecil.

    Keunggulan satu ini membuat Codeigniter lebih cepat daripada framework PHP lainnya.

    Meskipun demikian, Codeigniter tak lepas dari beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tidak mendukung pemisahan kode modular secara default

    Hasilnya, developer harus meluangkan waktu dan upaya lebih untuk memelihara atau memperbarui kode.

    Selain itu, kekurangan lain dari Codeigniter adalah minimnya pembaruan versi.

    Hasilnya, development dan pertumbuhan menjadi stagnan sehingga mengakibatkan versi situs menjadi tidak sinkron.

    Baca Juga: MySQL, Sistem Manajemen Database Terbaik Pilihan Para Web Developer

    Itulah pemaparan Glints mengenai Laravel vs Codeigniter serta kelebihan dan kekurangan masing-masing framework.

    Sebagai kesimpulan, kita dapat mengatakan bahwa kedua framework PHP ini memiliki relevansi dan manfaatnya masing-masing. 

    Kinerjanya akan sangat bergantung pada kebutuhan proyek development-mu.

    Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa Laravel memiliki sedikit keunggulan dibandingkan CodeIgniter karena fitur-fiturnya yang lebih lengkap dan canggih.

    Bagaimana? Sudah tahu ingin menggunakan framework yang mana?

    Selain informasi ini, kamu bisa menemukan ragam informasi lain seputar pengembangan web di Glints Blog.

    Cukup kunjungi kategori Web Development, beragam yang perlu kamu tahu akan kamu dapatkan dengan mudah.

    Yuk, lihat berbagai pilihan artikelnya sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait