Tren Baru Kompensasi di Startup Asia Tenggara: Karyawan Bisa Punya Saham

Tayang 30 Apr 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Di masa kini, upah tak hanya berbentuk uang tunai saja, lho. Ada kompensasi lain berupa employee stock option plan (ESOP) yang tengah menjadi tren.

    Sudah ada beberapa perusahaan korporat yang punya kebijakan ini. Bagaimana dengan perusahaan-perusahaan startup teknologi?

    Yuk, simak jawabannya dalam artikel ini!

    Apa Itu ESOP?

    ESOP merupakan sistem pemberian penghargaan kepada karyawan. Dalam ESOP, kamu akan diberi pilihan untuk memperoleh saham perusahaan sebagai tambahan dari gaji.

    Sebagai gambaran, kamu bisa melihat infografik di bawah ini.

    gambaran esop dalam kompensasi karyawan

    © Glints

    Nah, tak sekadar tren belaka, ESOP juga bisa mendatangkan manfaat. 

    Dalam program ini, harga sahamnya lebih murah dari angka yang ditawarkan pada publik. Inilah yang jadi salah satu keuntungan dari penawaran ESOP.

    Nantinya, dokumen berharga itu bisa kamu gunakan sebagai instrumen investasi. Kamu juga bisa menjualnya untuk mendapat keuntungan. 

    Mengutip HR Daily Advisor, program ini juga bisa meningkatkan motivasi kerjamu. Sebab, muncul kesan bahwa kamu “memiliki” perusahaan lewat sebagian sahamnya.

    Apakah ESOP sesuai hukum Indonesia?

    Selain punya banyak manfaat, program kompensasi ini ternyata legal, lho.

    Konsep ESOP sudah diatur di Pasal 43 Ayat 3 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akan tetapi, mekanismenya sendiri belum diregulasi.

    Sebagai tambahan, ada juga Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP- 429/BL/2009. Keputusan ini mengatur wajibnya penjelasan ESOP dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

    Baca Juga: Mengulik Standar Kompensasi Karyawan Perusahaan Teknologi: Laporan Pertama di Asia Tenggara

    Bagaimana Cara Kerja ESOP?

    Nah, sekarang bagaimana cara kerja ESOP? Setelah mendapat saham, bisakah langsung dijual?

    Jawabannya adalah tidak. Perusahaan biasanya punya kebijakan bernama vesting period.

    Vesting period adalah jangka waktu tertentu sebelum kamu memiliki saham sepenuhnya. Kalau waktu itu belum habis, saham belum ada di tanganmu.

    Supaya lebih jelas, Glints akan memberikan contoh kepadamu.

    contoh kasus pembelian esop

    © Glints

    Perlu dipahami, teknis pemberian ESOP di atas hanya salah satu contoh saja. Tiap perusahaan punya kebijakan dan mekanisme mereka masing-masing.

    Tren ESOP sebagai Kompensasi Karyawan

    Lalu, apakah ESOP sudah marak dijadikan kompensasi karyawan di perusahaan startup teknologi?

    Dalam The Southeast Asia Tech Talent Compensation Report, laporan dari Glints dan Monk’s Hill Ventures, hanya ada 32% dari karyawan tingkat junior dan menengah yang mendapat kompensasi ekuitas.

    Laporan ini menunjukkan bahwa ekuitas alias kepemilikan perusahaan lazim dijadikan kompensasi untuk karyawan tingkat eksekutif seperti CEO dan CTO.

    Meski begitu, ESOP sekarang mulai banyak dilirik perusahaan teknologi. Founderfounder di Asia Tenggara mengaku tengah mempromosikan manfaat ekuitas pada karyawannya.

    Ke depannya, bukan mustahil jika kebanyakan perusahaan teknologi di kawasan ini menawarkan ESOP sebagai kompensasi karyawan.

    Di Silicon Valley sendiri, mengutip CuroComp, ada Google yang sudah menerapkan ekuitas sebagai kompensasi karyawannya. Selain raksasa teknologi ini, ada juga Amazon yang menerapkan hal serupa.

    Ketahui Tren Kompensasi Karyawan Lainnya

    Selain ESOP, bagaimana standar gaji dan kompensasi karyawan perusahaan teknologi di Asia Tenggara? Yuk, ketahui semuanya dalam The Southeast Asia Tech Talent Compensation Report!

    Kamu bisa download laporannya secara gratis, lho. Klik saja link ini atau gambar di bawah:

    download the southeast asia tech talent compensation report

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait