Ketahui 2 Cara Membangun Personal Branding untuk Salesperson
Isi Artikel
Seorang salesperson perlu melakukan personal branding agar lebih mudah membangun hubungan yang baik dengan calon klien.
Hal itu sesuai dengan pernyataan Forbes yang mengatakan bahwa personal branding dapat membuat kita lebih mudah dipercaya oleh orang lain.
Karena itu, sebagai seorang salesperson tentunya perlu untuk memiliki citra yang menarik agar calon klien tidak ragu untuk membeli produk atau layanan yang kita tawarkan.
Namun, bagaimana sih cara membangun personal branding bagi seorang salesperson?
Jika kamu penasaran, simak terus penjelasan yang sudah saya siapkan di bawah ini, ya.
Memahami Personal Branding
© Freepik.com
Saat seseorang membicarakan soal personal branding biasanya mereka berfokus langsung ke media sosial atau online presence saja.
Padahal, bukan cuma itu, memang media sosial bisa menjadi salah satu aspek utama dalam personal branding, tapi hal tersebut bukanlah segalanya.
Menurut saya, personal branding adalah bagaimana cara kamu berinteraksi dengan seseorang atau bagaimana kamu saat melakukan bisnis.
Jadi gabungan dari beberapa hal itu tadi akan membuat ekosistem yang bisa menunjukkan seperti apa personal branding-mu.
Dalam melakukan personal branding juga tidak selalu dilakukan lewat media sosial saja. Kita juga bisa melakukannya secara langsung di dunia nyata.
Melakukan personal branding itu berarti memberi tahu ke orang-orang mengenai dirimu yang sebenarnya. Hal itu dilakukan demi mengejar tujuan yang kamu inginkan.
Nah, sebelum mulai membangun personal branding pasti ada tujuan yang ingin kamu dapatkan atau opportunity yang dikejar, kan?
Dalam mengejar tujuan tersebut pastinya tidak selalu dilakukan lewat media sosial saja, karena perlu disesuaikan dengan tujuan yang kamu capai.
Jadi, intinya dalam melakukan personal branding tidak selalu dilakukan lewat media sosial saja, tapi juga perlu dijalankan di kehidupan sehari-hari kita.
Pasalnya, dalam melakukan personal branding kita harus jujur dan konsisten dalam menjalaninya.
Jika tidak dapat membuktikannya di dunia nyata, maka menurut saya hal itu bukanlah personal branding, melainkan sebatas koar-koar di media sosial saja.
Pentingnya Personal Branding bagi Salesperson
© Freepik.com
Saya percaya di balik produk yang bagus pasti selalu ada seorang sales executive yang jago dan dapat dipercaya.
Itulah mengapa personal branding dari seorang salesperson sangatlah penting dalam menumbuhkan kepercayaan dari calon klien.
Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa salesperson harus mulai membangun personal branding. Berikut ini beberapa di antaranya.
1. Humanize the product
Menurut saya ada beberapa alasan klien mau membeli barang atau layanan yang kita tawarkan.
Selain karena produk tersebut memang berkualitas bagus, tapi persona salesperson yang menjualnya juga sangat mempengaruhi keputusan klien.
Saat salesperson memiliki personal branding yang baik, maka dapat membuat produk terlihat lebih menarik bagi klien.
Jadi, klien tidak hanya melihat itu sebagai sekadar produk, tapi juga memiliki ikatan emosional pada brand-nya.
2. Control the messaging
Salesperson adalah orang pertama yang akan ditemui calon klien sebelum mereka membeli suatu produk atau layanan.
Itulah mengapa seorang salesperson harus memiliki personal branding yang baik. Dengan begitu, klien akan lebih mudah percaya dengan apa pun produk atau layanan yang ditawarkan.
Ketika salesperson memiliki sikap yang kurang baik, tentunya hal itu akan berpengaruh juga pada brand yang dibawanya.
Karena itu, saat salesperson memiliki sikap dan personal branding yang baik, tentunya akan membuat klien percaya pada kredibilitas produk yang ditawarkannya.
Strategi Membangun Personal Branding
© Freepik.com
Dalam membangun personal branding, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Berikut ini beberapa poin pentingnya.
1. Ketahui nilai yang ingin diperjuangkan
Hal pertama yang harus dilakukan untuk melakukan personal branding adalah dengan mencari tahu apa sebenarnya nilai yang ingin kita perjuangkan.
Dengan memahami apa sebenarnya nilai yang dijunjung, tentunya akan lebih mudah menuntun kita dalam melakukan personal branding.
Jika nilai yang dimiliki hanya ikut-ikutan dengan teman atau orang lain, tentunya proses personal branding kita pun akan sulit dilakukan.
Saat mampu menunjukkan value yang kuat, maka klien pun akan lebih mudah mengingat salesperson tersebut dan tidak hanya produk atau brand-nya saja.
2. Jujur dan konsisten
Setelah mengetahui apa sebenarnya value yang ingin diperjuangkan, langkah selanjutnya adalah dengan selalu jujur dan konsisten dalam menjalani proses personal branding.
Seseorang yang memiliki personal branding yang baik, seharusnya tidak membicarakannya di media sosial saja. Namun, sebaiknya juga bisa menerapkannya di kehidupannya sehari-hari.
Misalnya, kamu mem-branding diri sebagai seseorang yang peduli dengan lingkungan. Pastinya kamu akan sering berbicara mengenai pentingnya menjaga lingkungan di media sosial.
Namun, jika di kehidupan sehari-hari ternyata kamu masih kurang peduli dengan lingkungan, maka value tersebut hanyalah sekadar bualan.
Karena itu, sebaiknya jangan menunjukkan kepada orang lain mengenai value-mu jika ternyata kamu tidak bisa bertanggung jawab dengan hal itu. Saya menyebutnya sebagai walk the walk not talk the talk.
Jadi, jika ingin membangun personal branding yang baik maka harus selalu jujur dan konsisten dalam menjalaninya di kehidupan sehari-hari.
Demikianlah sedikit penjelasan dari saya mengenai pentingnya personal branding bagi seorang salesperson.
Saya juga telah memaparkan materi ini pada kelas saya di Glints ExpertClass yang bertajuk Personal Branding 101 for Online Salesperson pada 8 April 2021.
Di kelas tersebut saya menjelaskan lebih detail soal personal branding untuk mereka yang berkarier di bidang sales.
Apabila kamu masih penasaran dan ingin belajar lebih banyak lagi mengenai personal branding atau sales, ada berbagai program belajar di Glints ExpertClass yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Klik di sini untuk memilih kelas-kelasnya, ya!
