Lagi Naik Daun, Intip Peluang Karier dan Tantangan Profesi Talent Acquisition

Diperbarui 04 Agu 2021 - Dibaca 6 mnt

Isi Artikel

    Talent acquisition adalah salah satu bidang karier yang saat ini sedang naik daun di bidang HR (human resources).

    Sayangnya, masih banyak yang berpendapat bahwa karier ini adalah istilah lain dari posisi rekruter. Padahal, ada perbedaan yang signifikan di antara dua posisi ini.

    Untuk itu, sebagai VP of People and Culture Virus Digital Indonesia, saya akan membagikan berbagai informasi penting untuk kamu yang ingin meniti karier di bidang Talent Acquisition.

    Talent Acquisition vs Rekruter

    Apa yang membedakan talent acquisition dengan rekruter? 

    Hal ini dapat terlihat jelas dalam perannya masing-masing. Dibandingkan rekruter, posisi ini memiliki peran sebagai strategis bagi karyawan maupun perusahaan.

    Perannya, menurut Smart Recruiters, dimulai bahkan sebelum proses rekrutmen berjalan. 

    Dimulai dari mengidentifikasi kebutuhan SDM perusahaan, hingga mengakuisisi, menilai, dan merekrut kandidat sesuai dengan posisi dan skills yang sedang dibutuhkan.

    Posisi ini tidak hanya menuntut kamu untuk memahami kebutuhan perusahaan. Kamu juga harus memastikan kandidat yang akan bergabung dapat bekerja sesuai kemampuan dan potensinya secara maksimal.

    Berbeda dengan rekruter yang biasanya merekrut SDM dengan kebutuhan dari permintaan divisi terkait, Talent Acquisition cenderung berfokus pada individu dengan keahlian dan pengalaman yang lebih spesifik.

    Oleh karena itu, tidak jarang ia bertugas merekrut kandidat untuk berbagai posisi strategis ataupun manajerial.

    Lebih lanjut, posisi ini memiliki peran penting terhadap kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.

    Baca Juga: Talent Management: Pengertian dan Prosesnya dalam Perusahaan

    Tantangan Menjadi Talent Acquisition

    karier talent acquisition

    © Freepik.com

    Lantas, apa saja tantangan yang akan kamu hadapi jika menjadi talent acquisition?

    Sebagai talent acquisition kamu perlu menjalin komunikasi dengan kandidat agar ia tertarik untuk memulai karier di perusahaanmu. Di sinilah letak tantangannya.

    Kamu perlu bersikap ramah, namun tetap profesional terhadap kandidat. Sehingga, meski tetap ada batas profesional, kandidat tidak merasa segan untuk berinteraksi denganmu.

    Bersikap terlalu ramah kepada kandidat akan cenderung membuat kesan profesional menghilang. Akibatnya, proses rekrutmen tidak bisa berjalan secara objektif.

    Sebaliknya, bersikap terlalu formal akan memberi jarak dengan kandidat. Jarak tersebut akan cenderung membuat kandidat enggan untuk melanjutkan proses rekrutmen.

    Tantangan selanjutnya adalah perkembangan tren industri terkini. Dilansir dari HR in Asia, akan ada banyak perubahan dalam trend industri bahkan trend dunia kerja secara keseluruhan.

    Untuk itu, kamu perlu terus mengikuti perkembangan tren tersebut agar dapat memaksimalkan potensi yang ada. Baik itu potensi kandidat, maupun kemampuan perusahaan dalam mengakomodir pengembangan karier karyawannya.

    Baca Juga: Ingin Jadi HRD? Ini Tugas dan Kualifikasi yang Harus Kamu Tahu

    Memulai Karier sebagai Talent Acquisition

    © Burst.shopify.com

    Apakah untuk menjadi talent acquisition membutuhkan latar belakang khusus di bidang akademik?

    Memang, memiliki latar belakang di bidang akademik tertentu seperti manajemen atau psikologi akan memberikan beberapa keuntungan. 

    Ini karena pada dua bidang studi tersebut kamu belajar mengenai hubungan interpersonal. Sehingga akan memudahkanmu dalam melakukan komunikasi dan negosiasi dengan kandidat.

    Namun, bukan berarti tanpa latar akademik tersebut kamu tidak bisa memulai karier di bidang ini.

    Selama kamu memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik, serta mampu memahami tren dunia kerja dan industri, kamu bisa menjadi seorang talent acquisition yang baik.

    Untuk memulai kariernya, kamu bisa memulainya dengan menjadi intern terlebih dahulu. Terlebih jika kamu adalah seorang fresh graduates atau masih berada di tahun akhir kuliah.

    Akan tetapi, jika kamu ingin mengembangkan karier dengan lebih cepat, menjadi headhunter adalah salah satu pilihan karier yang tepat sebagai batu loncatanmu.

    Baca Juga: 5 Prediksi Tren HRD di Tahun 2021, Penting untuk Kesejahteraan Karyawan!

    Itulah pemaparan saya mengenai tantangan dan cara memulai karier sebagai seorang talent acquisition.

    Bagaimana? Apakah kamu masih penasaran tentang cara memulai karier dalam bidang ini? 

    Nah, saya sebelumnya sudah menjelaskan langkah-langkahnya secara mendalam di Glints ExpertClass dengan judul “How to Kickstart Your Career as Talent Acquisition” pada tanggal 16 Maret 2021 silam.

    Namun, kamu masih bisa simak materi dan pengalaman dari pakar lain dengan mengikuti program belajar yang tersedia di webinar Glints ExpertClass pada kelas kategori personal development.

    Menarik bukan? Yuk, cek kelasnya sekarang. Jangan sampai ketinggalan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait