Cari Tahu dari Mana Asal Traffic Situsmu dengan UTM Link

Diperbarui 25 Feb 2021 - Dibaca 12 mnt

Isi Artikel

    Penasaran dari mana asal traffic situsmu? Jika iya, UTM link adalah solusi yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

    Pasalnya, link yang satu ini bisa mendeteksi banyak hal terkait traffic sebuah website, lho. Bagaimana bisa?

    Jangan bingung, Glints telah menyiapkan penjelasan lengkap mengenai UTM link, termasuk manfaat dan parameternya.

    Baca rangkumannya di bawah ini, ya.

    Apa Itu UTM Link?

    utm link adalah

    © Freepik.com

    Selama ini, apakah kamu tahu, bagaimana seseorang bisa mengunjungi situsmu?

    Apakah mereka langsung mengetikkan link di kotak URL atau mengkliknya di akun media sosialmu?

    Jika belum tahu, ini saatnya kamu berkenalan dengan UTM link.

    UTM sendiri merupakan kepanjangan dari urchin tracking module. Tools yang satu ini bisa digunakan untuk memahami perilaku pengunjung situs.

    Sementara itu, dilansir dari HubSpot, UTM link adalah potongan teks yang dimasukkan ke belakang URL. Fungsi utamanya yakni melacak dari mana traffic website berasal.

    Contoh UTM link adalah sebagai berikut:

    https://www.contoh.com/?utm_source=facebook&utm_medium=social&utm_campaign=bigsale&utm_term=shoes

    Dengan adanya UTM link, kamu bisa tahu bahwa orang yang mengklik link tersebut menemukan situsmu di Facebook. Lebih jauh lagi, kamu juga bisa melacak jumlah pendapatan dari sana.

    Menarik, bukan? Itulah mengapa seseorang yang bekerja di bidang social media marketing kerap memakai UTM link.

    Mereka bisa tahu seberapa efektif media sosial yang dikelolanya.

    Baca Juga: Mengenal Definisi, Jenis, dan Tips Penggunaan Anchor Text

    Manfaat UTM Link

    utm link adalah

    © Freepik.com

    Secara garis besar, manfaat UTM link adalah mengetahui di mana pengunjung situs mengklik link-mu. Namun, lebih dari itu, sebenarnya ada beberapa manfaat lainnya.

    Dilansir dari Forbes dan AgencyAnalytics, UTM link bisa digunakan untuk:

    • melacak dari mana traffic website berasal
    • mengetahui link apa yang diklik seseorang dalam sebuah campaign
    • mengelompokkan asal traffic sesuai mediumnya
    • mendata traffic dari campaign yang berbeda
    • mengetahui ads/iklan apa yang paling meningkatkan penjualan

    Ternyata, manfaat UTM link cukup banyak, bukan? Dengan beragam manfaat tersebut, kamu bisa memaksimalkan usaha marketing, sales, dan campaign-mu.

    Baca Juga: Strategi Digital Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

    Parameter UTM Link

    utm link adalah

    © Freepik.com

    Bagaimana UTM link bisa melacak asal traffic? Jawabannya yaitu berkat kehadiran parameter di dalam link tersebut.

    Coba perhatikan contoh UTM link di bawah ini.

    https://www.kuekue.com/?utm_source=instagram&utm_medium=social&utm_campaign=diskonvalentine&utm_term=keju&utm_content=video_ad

    Dalam link tersebut, kamu bisa melihat beberapa bagian. Tentu ada kata-kata yang familier di telingamu, seperti ‘Instagram’ dan ‘diskonvalentine’.

    Nah, setiap bagian memiliki artinya masing-masing. Glints akan menjabarkan satu per satu.

    1. Sumber traffic

    Sumber traffic adalah satu hal yang paling dicari dari UTM link. Semua marketer ingin mencari tahu dari mana asal traffic situs mereka.

    Sumber traffic ini bisa dilihat dari parameter utm_source.

    Dari contoh di atas, sumber traffic yang ingin dilacak adalah Instagram (utm_source=instagram).

    2. Medium

    Medium adalah jenis sumber traffic. Istilah yang satu ini lebih luas dari sebelumnya.

    Beberapa contoh medium yaitu social, CPC, email, referral, dan display.

    Medium bisa dilihat dari parameter utm_medium.

    Pada contoh UTM link di atas, medium yang ingin dilacak adalah social (utm_medium=social).

    3. Nama campaign

    UTM link juga bisa digunakan untuk melacak sumber campaign, lho.

    Sebagai contoh, kamu sedang menjalankan dua campaign sekaligus. Maka, kamu bisa melacak traffic yang datang berasal dari campaign yang mana.

    Hal ini bisa dilihat dari parameter utm_campaign.

    Dalam contoh di atas, nama campaign yang ingin dilacak adalah diskonvalentine (utm_campaign=diskonvalentine).

    4. Istilah yang dicari

    Parameter yang satu ini tidak selalu digunakan dalam UTM link. Sebab, parameter ini digunakan untuk mengetahui istilah apa yang dicari oleh pengunjung situs.

    Jadi, istilah ini lebih banyak digunakan pada paid search ads

    Kode parameter yang satu ini adalah utm_term.

    Sebagai gambaran, terdapat bagian utm_term=red_velvet pada UTM link di atas.

    Kode ini digunakan untuk melacak berapa banyak pengunjung yang mengklik link-mu setelah mencari kata ‘red velvet’.

    5. Konten

    Dalam satu sumber, bisa saja ada lebih dari satu URL yang kamu masukkan. 

    Misalnya, kamu membuat email newsletter. Tentu ada beberapa URL yang bisa diklik dalam satu email tersebut.

    Nah, untuk mengetahui konten mana yang diklik, kamu bisa menggunakan parameter konten. Kodenya yakni utm_content.

    Dari contoh di atas, konten yang ingin diketahui adalah video ads (utm_content=video_ads).

    Baca Juga: Menyusun Strategi Social Media Marketing yang Tepat dan Efektif

    Kesimpulannya, UTM link adalah gabungan link dengan kata-kata yang bisa melacak traffic sebuah website.

    Dengan link ini, kamu bisa mendeteksi asal pengunjung situsmu. Bisa saja mereka berasal dari Instagram, Facebook, ataupun Twitter.

    Setelah itu, kamu bisa menentukan strategi terbaik untuk meningkatkan traffic website-mu.

    Memangnya, strategi apa saja yang bisa dipilih untuk meningkatkan traffic?

    Nah, untuk tahu informasi lengkapnya, kamu bisa mengikuti webinar Glints ExpertClass.

    Ada banyak kelas seputar digital marketing. Semua kelas tersebut dipandu oleh para marketer profesional dengan segudang pengalaman.

    Jadi, jangan lewatkan kesempatan emas ini. Cek jadwal kelasnya sekarang juga, ya. Kuota terbatas!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait