Mental Model, Konsep untuk Desain UI/UX yang Lebih Ramah Pengguna

Diperbarui 26 Okt 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Sebelum digunakan untuk desain UI dan UX, mental model adalah sebuah konsep yang awalnya dikembangkan untuk membantu proses pikir sehari-hari.

    Pada dasarnya mental model merupakan representasi suatu hal sehingga konsepnya bisa dipahami lebih mudah.

    Oleh karena itu, hal ini bisa diaplikasikan untuk banyak hal, termasuk juga desain UI/UX.

    Jika kamu ingin desainmu lebih baik lagi, yuk, pelajari tentang apa itu mental model dan bagaimana aplikasinya dalam desain.

    Apa Itu Mental Model dalam Desain?

    mental model adalah

    © Unsplash.com

    Melansir Career Foundry, mental model dalam UI/UX design adalah apa yang pengguna yakini tentang sebuah sistem.

    Hal ini disampaikan oleh Jakob Nielsen dari Nielsen Norman Group.

    Menurut NNG, mental model merupakan konsep yang amat sangat penting dalam human-computer interaction (HCI), atau interaksi antara manusia dan komputer.

    Dalam konsep ini, ada dua elemen yang paling penting, yaitu kepercayaan dan mental model unik pengguna.

    1. Kepercayaan

    Mental model dilandaskan oleh kepercayaan, bukan fakta. 

    Jadi, konsep ini merupakan persepsi pemahaman pengguna tentang suatu sistem.

    Oleh karena itu, penting untuk designer untuk membuat user interface yang mampu mengomunikasikan sistem secara jelas sehingga bisa dipahami pengguna.

    2. Mental model pengguna

    Setiap pengguna memiliki mental model-nya sendiri yang berbeda dengan orang lain.

    Bahkan, mental model para pengguna bisa berbeda-beda untuk satu interface yang sama.

    Selain itu, ada perbedaan juga antar mental model pengguna dan designer.

    Sering kali hal ini membuat anggapan yang salah.

    Tak jarang designer merasa hasil desainnya sudah mudah dipahami karena pengetahuannya yang mencukupi.

    Akan tetapi, untuk sebagian pengguna, desain tersebut rumit dan tidak nyaman digunakan.

    Nah, dengan memahami konsep mental model dan adanya perbedaan persepsi orang-orang, kita bisa membuat desain UI/UX yang lebih bagus.

    Baca Juga: 16 Istilah yang Wajib Diketahui dalam UX Design Beserta Artinya

    Implementasi Mental Model untuk Desain

    mental model adalah

    © Unsplash.com

    Tujuan utama dari menggunakan mental model untuk desain UI ataupun UX adalah agar designer bisa memastikan bahwa pengguna mendapat user experience yang terbaik.

    Mental model digunakan untuk melihat produk dari sudut pandang pengguna.

    Nah, inilah beberapa tips implementasinya.

    1. Hindari mental model mismatch

    Mental model mismatch adalah ketika pengguna merasa interface yang mereka hadapi terlalu kompleks dan sulit digunakan.

    Hal ini membuat mental model mereka tidak dapat merasa terhubung dengan desain.

    Tak hanya membuat mereka kesal, mental model mismatch bisa membuatmu kehilangan pengguna.

    Jadi, pahami dulu mental model penggunamu dan buatlah desain yang sesuai.

    2. Mencocokkan mental model pengguna

    Mental model desain situs atau aplikasimu harus cocok dengan mental model pengguna.

    Ini penting agar mereka tidak merasa kesulitan bernavigasi.

    Nah, bagaimana cara mencocokkan mental model pengguna?

    Ini dia langkah-langkahnya.

    Baca Juga: Sebelum Menulis untuk UX, Pahami Dulu 7 Prinsipnya di Sini

    Teknik Mencocokkan Mental Model Pengguna

    mental model adalah

    © Freepik.com

    1. Menentukan user base

    Langkah awal untuk mencocokkan mental model pengguna dan desainmu adalah dengan mengetahui siapa targetmu.

    Orang-orang seperti apa yang diperkirakan akan menggunakan situs atau aplikasi yang kamu buat?

    Meskipun setiap individu berbeda, mental model suatu kelompok tertentu biasanya mengalami kemiripan.

    Nah, kamu bisa membuat user persona dan mengumpulkan data hasil dari user testing.

    2. Cari referensi

    Menengok blog atau aplikasi terkenal adalah hal yang sah-sah saja untuk mempelajari tentang mental model, lho.

    Ini bukan berarti kamu menyontek.

    Hanya saja, ketahui apa hal-hal yang menurutmu mereka lakukan sehingga bisa memanjakan begitu banyak pengguna.

    Cobalah juga adaptasi fungsi-fungsi yang bisa lebih memperbaiki user experience calon penggunamu.

    3. Wireframing dan prototyping

    Cara lainnya untuk memahami mental model pengguna adalah dengan membuat wireframe dan prototype.

    Tanyakanlah opini orang-orang yang sesuai dan pelajari bagaimana mereka menginterpretasikan desain UI atau UX-mu.

    4. Mempelajari tren desain

    Tren desain adalah hal yang bisa memberitahu kita banyak informasi tentang mental model target pengguna.

    Akan tetapi, ini tidak berarti kamu wajib mengaplikasikan semuanya dalam desainmu.

    Tentunya ada pertimbangan biaya dan kebutuhan pengguna.

    Yang penting, selalu ingat bahwa bagaimanapun juga mempertimbangkan tren adalah hal yang sangat disarankan.

    Nah, itulah bagaimana konsep mental model bisa digunakan untuk desain UI maupun UX yang lebih ramah pengguna.

    Baca Juga: Intip 6 Tren UI/UX 2021 yang akan Semakin Memanjakan Pengguna

    Inti dari mental model adalah memahami perspektif pengguna dan mempertimbangkan opini mereka saat mendesain.

    Yuk, belajar lebih banyak tentang desain di Glints ExpertClass.

    Ada banyak pakar yang tak sabar untuk berbagi ilmu denganmu lewat kelas-kelas online yang bisa langsung kamu beli tiketnya di sini.

    Jangan sampai kehabisan slot, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait