Kapan Simple Random Sampling Baik Digunakan dalam Riset Pasar?

Tayang 25 Jan 2021 - Dibaca 5 mnt

Isi Artikel

    Untuk mendapatkan hasil riset pasar yang efektif, kamu harus mendapatkan responden yang tepat. Caranya dengan menggunakan metode sampling yang tepat. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah simple random sampling.

    Simple random sampling merupakan salah satu metode sampling yang banyak digunakan.

    Dilansir dari Scribbr, American Community Survey adalah salah satu lembaga survei yang menggunakan simple random sampling.

    Pejabat dari Biro Sensus Amerika Serikat mengikuti seleksi acak dari setiap penduduk AS selama satu tahun, menanyakan pertanyaan rinci tentang kehidupan mereka untuk menarik kesimpulan tentang seluruh penduduk AS.

    Lalu, bagaimana cara mendapatkan responden menggunakan metode sampling ini? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.

    Baca Juga: Ingin Membuat Formulir Survei dengan Typeform? Ikuti Langkah Berikut

    Simple Random Sampling

    Simple random sampling adalah subset dari populasi statistik di mana setiap anggota subset memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih.

    Metode sampling ini menurut Investopedia dimaksudkan untuk menjadi representasi kelompok yang tidak bias.

    Metode ini adalah yang paling mudah dari semua metode pengambilan sampel probabilitas.

    Ini karena simple random sampling hanya melibatkan satu pemilihan acak dan hanya memerlukan sedikit informasi mengenai populasi.

    Berhubung menggunakan pengacakan, maka setiap penelitian yang dilakukan terhadap sampel ini harus memiliki validitas internal dan eksternal yang tinggi.

    1. Langkah-langkah melakukan simple random sampling

    Untuk melakukan simple random sampling dengan benar saat riset pasar, berikut adalah langkah-langkahnya.

    1. Tentukan populasi yang akan menjadi target riset pasarmu. Ini termasuk menentukan demografi seperti usia, latar belakanga, pekerjaan, dan sebagainya.
    2. Hitung jumlah responden (sample) yang dibutuhkan. Interval kepercayaan yang paling umum dan level yang digunakan masing-masing adalah 0,05 dan 0,95. Kamu bisa menggunakan sample size calculator jika kesulitan menghitung jumlah responden yang dibutuhkan.
    3. Lakukan pemilihan responden secara acak. Ini bisa dilakukan dengan menyebarkan undangan survei melalui email pelanggan yang menjadi target responden dan menunggu hingga respon yang diterima mencapai jumlah responden yang ditargetkan.
    4. Kumpulkan data yang didapatkan dari responden dan analisa.

    Kapan Sebaiknya Menggunakan Simple Random Sampling?

    © Freepik.com

    Simple random sampling adalah metode yang digunakan untuk membuat kesimpulan statistik tentang suatu populasi.

    Ini membantu memastikan validitas internal yang tinggi: pengacakan adalah metode terbaik untuk mengurangi dampak variabel perancu potensial.

    Selain itu, simple random sampling memiliki validitas eksternal yang tinggi untuk mewakili karakteristik populasi yang lebih besar.

    Meski demikian, penggunaan simple random sampling bisa menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, sebaiknya metode ini digunakan untuk situasi-situasi berikut.

    • Terdapat data yang cukup lengkap mengenai populasi.
    • Setiap anggota populasi dapat dihubungi dengan mudah.
    • Kamu memiliki waktu dan sumber daya yang cukup untuk melakukannya.

    Jika kamu tidak dapat memenuhi tiga situasi di atas, sebaiknya kamu menggunakan metode sampling lainnya yang lebih mendukung.

    Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Survei Melalui SurveyMonkey? Ketahui di Sini

    Keuntungan Menggunakan Simple Random Sampling

    © iqsurvey.com

    Tujuan dari simple random sampling adalah untuk mengurangi potensi bias manusia dalam pemilihan kasus yang akan dimasukkan dalam sampel.

    Simple random sampling dimaksudkan untuk menjadi representasi kelompok yang tidak bias.

    Ini dianggap sebagai cara yang adil untuk memilih sampel dari populasi yang lebih besar karena setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.

    Hasilnya, sampel acak sederhana memberi kita sampel yang sangat mewakili populasi yang diteliti, dengan asumsi bahwa ada data yang hilang terbatas.

    Tidak seperti metode pengambilan sampel yang lebih rumit, simple random sampling tidak perlu membagi populasi menjadi sub-populasi atau mengambil langkah tambahan lain sebelum memilih anggota populasi secara acak.

    Kekurangan Simple Random Sampling

    Kesalahan pengambilan sampel dapat terjadi dengan simple random sampling jika sampel tidak secara akurat mencerminkan populasi yang seharusnya diwakili.

    Misalnya, dalam sampel acak sederhana kami yang terdiri dari 25 karyawan, akan dimungkinkan untuk menarik 25 pria meskipun populasi terdiri dari 125 wanita dan 125 pria.

    Simple random sampling hanya dapat dilakukan jika daftar populasi tersedia dan lengkap. Namun, mendapatkan daftar lengkap populasi bisa jadi sulit karena berbagai alasan.

    Mungkin tidak ada daftar tunggal yang merinci populasi yang kamu inginkan.

    Akibatnya, mungkin sulit dan memakan waktu untuk mengumpulkan banyak sub-daftar untuk membuat daftar akhir yang sampelnya ingin kamu pilih.

    Bisa juga, data mengenai populasi tersebut tidak tersedua secara publik. Sehingga, kamu membutuhkan usaha yang lebih ekstra untuk mendapatkannya.

    Baca Juga: Butuh Responden Cepat untuk Riset Pasar? Gunakan 4 Research Panel Provider Ini

    Melakukan riset pasar tidaklah mudah. Baik riset pasar secara online ataupun offline, kamu perlu melakukannya dengan efektif.

    Kamu bisa mempelajari tips-tipsnya dengan mengikuti Glints ExpertClass, lho!

    Glints Expert Class merupakan webinar yang menghadirkan para profesional dari berbagai bidang keahlian. Kamu bisa belajar dan bertanya langsung kepada mereka saat webinar berlangsung.

    Yuk, daftarkan dirimu di sini sekarang dan ikuti Glints Expert Class!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 4.4 / 5. Jumlah vote: 11

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait