Tingkatkan Kualitas User Experience, Pelajari Apa Itu Persepsi Konsumen
Isi Artikel
Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, persepsi konsumen telah menjadi fokus utama di benak para marketer.
Pasalnya, hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki user experience dan kualitas produk mereka.
Selain itu, persepsi konsumen juga telah menjadi topik menarik yang mendorong kesuksesan beberapa kampanye marketing communication terbesar.
Nah, melihat perannya yang penting bagi keberhasilan produk perusahaan, kali ini Glints akan memaparkan serba-serbi customer perception khusus untuk kamu. Yuk, disimak!
Apa Itu Persepsi Konsumen
Menyadur laman Hubspot, persepsi konsumen atau customer perception mengacu pada opini pelanggan mengenai produk perusahaan.
Istilah tersebut merupakan sebuah kesimpulan yang ditarik dari pengalaman pelanggan saat mereka menggunakan produk.
Namun, dewasa ini, customer perception juga mencakup cara konsumen memilih, mengatur, dan menafsirkan informasi yang terkait dengan produk, dan layanan perusahaan.
Oleh karena itu, customer perception kini digunakan para marketer, khususnya dari perusahaan B2C, untuk memahami kebutuhan pelanggan.
Proses Kerja Persepsi Konsumen
Kini, perusahaan modern menekankan fokus bisnis mereka pada peningkatan kualitas pengalaman pelanggan.
Namun, kebanyakan perusahaan belum mengetahui apakah mereka telah menciptakan nilai berharga di mata para pelanggan.
Sejatinya, untuk mencapai tujuan tersebut, para marketer harus memahami tiga tahap dari proses kerja persepsi konsumen.
Ketiga tahap ini sebenarnya memiliki konsep kerja yang cukup sederhana, tapi juga cukup sulit untuk memahami bagaimana masing-masing proses membentuk perilaku konsumen dan business buyers.
Menurut Discuss, berikut tiga tahap penting dalam proses kerja customer perception:
1. Sensing
Tahap pertama dalam proses kerja persepsi konsumen adalah sensing.
Kerap dicirikan dengan kemampuan indra fisik, pelanggan akan menggunakan tahap ini untuk mengumpulkan pengetahuan tentang produk perusahaan.
Contoh pada tahap ini adalah pelanggan yang sedang melihat ukuran, bahan, dan nilai estetika sebuah produk pakaian.
2. Organizing
Tahap berikutnya dalam proses kerja customer perception adalah organizing.
Pada tahap ini, pelanggan akan memproses seluruh informasi yang telah mereka peroleh dan menafsirkan nilainya berdasarkan konteks, kebutuhan pribadi, serta faktor lainnya yang sangat subjektif.
Selain itu, pelanggan juga akan menentukan kebutuhan mereka dan membandingkannya dengan aspek lain yang mereka anggap penting..
Sebagai contoh, konsumen yang ingin membeli sepatu olahraga dapat memprioritaskan harga, tetapi juga warna dan kualitas solnya.
3. Reacting
Tahap terakhir pada proses kerja persepsi konsumen adalah reacting.
Umumnya, pelanggan akan bertindak berdasarkan informasi dan keputusan yang mereka ambil selama tahap sensing dan organizing.
Akan tetapi, faktor internal dan eksternal seperti kebutuhan pribadi dan ulasan online juga bisa memengaruhi tindakan akhir mereka.
Meskipun setiap reaksi dan faktor penyebabnya berbeda, pelanggan cenderung melalui proses evaluasi yang serupa sebelum akhirnya membuat keputusan.
Nah, para pakar UX yang memahami ketiga tahap tersebut dijamin bisa memberikan dampak yang baik bagi persepsi konsumen akan produk perusahaan.
Manfaat Persepsi Konsumen
Sesungguhnya, customer perception memiliki peran yang besar dalam proses membentuk customer behaviour.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan kini telah menghabiskan banyak dana untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih bernilai.
Namun, bukan itu saja keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dengan mengetahui persepsi konsumen.
Menurut Haptic Media, berikut adalah sejumlah manfaat yang bisa diraih perusahaan dengan mengetahui customer perception:
- memperkaya nilai merek dan menghadirkan lebih banyak kemungkinan menarik untuk kemajuan bisnis
- peluang untuk memperbaiki kualitas produk dan layanan akan meningkat
- menciptakan brand loyalty
- biaya untuk menemukan dan mengiklankan produk pengganti berkurang drastis
Itulah serba-serbi persepsi konsumen yang perlu kamu ketahui.
Intinya, customer perception memberikan kesempatan bagi marketer untuk memperbaiki kualitas user experience perusahaan.
Dengan menguasai proses kerjanya perusahaan akan lebih memahami kebutuhan dan pola pikir para pelanggan.
Bagaimana? Sampai di sini kamu paham kan? Atau justru kamu merasa perlu mempelajari dasar-dasar dunia UX terlebih dahulu?
Bila seperti demikian, kamu bisa ikuti kelas di Glints Expertclass. Dalam kelas kategori product, para pakar UX siap membagikan ilmu mereka secara langsung untukmu.
Menarik bukan? Yuk, daftar sekarang. Jangan sampai ketinggalan, ya!