Bisa Buat Perusahaan Bangkrut, Yuk, Ketahui Apa Itu Fenomena Osborne Effect

Tayang 16 Jul 2021 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Perilaku konsumen merupakan hal yang perlu dipertimbangkan produsen, karena ini sangat bisa memengaruhi penjualan. Nah, salah satu fenomena pada konsumen yang bisa merugikan jika terjadi adalah Osborne Effect.

    Kesalahan ini terjadi pada beberapa perusahaan besar, Nokia pada masa jayanya.

    Bahkan, fenomena ini pun dipercaya mengancam Tesla.

    Yuk, pahami apa itu Osborne Effect dalam artikel Glints ini.

    Baca Juga: 5 Cara Manfaatkan Social Proof untuk Strategi Marketing yang Lebih Efektif

    Apa Itu Osborne Effect?

    osborne effect

    © Freepik.com

    Osborne Effect adalah fenomena yang berawal di tahun 1981.

    Pada waktu itu, Osborne 1, sebuah komputer pertama kali diluncurkan oleh Adam Osborne.

    Penjualannya sangat sukses, namun sayangnya hanya untuk waktu yang singkat saja.

    Pada tahun 1983, Osborne berencana untuk meluncurkan komputer yang lebih canggih lagi, dinamakan Osborne Executive.

    Sebelum Osborne Executive dirilis, sang CEO mengundang jurnalis untuk mengintip terobosan barunya itu.

    Saat itu, Osborne juga mewajibkan jurnalis untuk tidak membocorkan informasi tersebut.

    Akan tetapi, beritanya tersebar sebelum waktunya.

    Hal ini membuat distributor dan orang-orang lainnya membatalkan pemesanan mereka untuk Osborne 1 yang sebenarnya masih cukup populer di pasaran.

    Pasalnya, manusia cenderung menginginkan barang terbaru yang paling canggih.

    Oleh sebab itu, mereka akhirnya lebih menginginkan Osborne Executive yang lebih canggih.

    Keputusan pasar besar-besaran ini membuat penjualan perusahaan Osborne menurun dengan sangat drastis.

    Untuk membuat orang-orang tetap membeli Osborne 1, diumumkan potongan harga dengan harapan penjualan bisa membaik.

    Sayangnya, ini tidak merubah apapun hingga pada akhirnya perusahaannya bangkrut.

    Nah, inilah yang disebut dengan Osborne Effect.

    Ia merupakan fenomena ketika orang mengurungkan niatnya untuk membeli suatu produk ketika mengetahui akan ada produk lainnya yang lebih canggih dalam waktu dekat akibat strategi marketing yang salah.

    Menurut Webopedia, Osborne Effect adalah fenomena yang terjadi akibat salah menilai waktu yang tepat untuk merilis informasi tentang produk baru sebuah perusahaan.

    Contoh Osborne Effect

    osborne effect

    © Freepik.com

    Salah satu contoh Osborne Effect yang cukup terkenal adalah pada perusahaan Nokia pada tahun 2011.

    Di kuartal kedua tahun itu, Nokia mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan teknologi operating system smartphone-nya yang berbasis Linux.

    Ia pun mengumumkan akan merilis Windows Phone yang lebih canggih.

    Akibat berita itu, penjualan langsung menurun sebesar 11%.

    Diperkirakan kerugian yang dialami dari bulan Januari hingga Juni 2011 adalah sebesar 141 juta euro.

    Pasalnya, orang mengurungkan niatnya untuk membeli smartphone Nokia terbaru karena menunggu Windows Phone yang dikabarkan akan dirilis.

    Akan tetapi, tentu saja belum ada Windows Phone yang dijual di pasaran saat itu.

    Baca Juga: Hindari 6 Kesalahan Umum Ini saat Melakukan Social Media Marketing

    Cara Menghindari Osborne Effect

    osborne effect

    © Freepik.com

    Menurut Strixus, Osborne Effect adalah fenomena yang bisa dihindari dengan strategi yang tepat.

    Hal-hal ini cukup sederhana namun bisa berdampak secara signifikan dalam menghindari kesalahan tersebut.

    Nah, beberapa tips untuk menghindarinya:

    1. Jaga kerahasiaan dengan baik

    Untuk menghindari Osborne Effect hal yang wajib dilakukan setiap saat adalah menjaga kerahasiaan produk mendatang sebaik mungkin hingga waktu yang tepat datang.

    Ini bisa dilakukan dengan menyusun timeline perilisan sehingga kita bisa memperkirakan kapan bisa mengumumkan dengan jelas produk tersebut pada pasar.

    Sebaiknya, dilakukan rolling announcement, yaitu pengumuman secara bertahap.

    Awalnya, hanya berikan informasi yang sangat terbatas namun jelas.

    Semakin dekat waktu rilis, maka detail produk bisa diungkapkan semakin banyak.

    2. Tekankan perbedaan, bukan fitur yang lebih canggih

    Cara lain untuk menghindari fenomena ini adalah dengan menekankan bahwa produk yang akan dirilis bukannya lebih baik dari yang sebelumnya, tetapi berbeda.

    Dengan begitu, calon konsumenmu akan merasa perlu mempertimbangkan mana yang lebih cocok untuknya alih-alih memilih yang lebih bagus atau terbaru.

    3. Tetapkan harga yang sesuai

    Salah satu hal yang menyebabkan Osborne Effect adalah karena produk yang baru tak hanya lebih canggih, tetapi juga lebih ekonomis atau bahkan lebih murah.

    Nah, hal ini perlu dihindari.

    Jika konsumen menyadari bahwa membeli produk yang akan datang merupakan keputusan yang lebih ekonomis, tentu mereka akan membatalkan keinginan membeli produk yang sudah dirilis di pasaran.

    Baca Juga: 6 Mitos Digital Marketing yang Perlu Kamu Tahu, Jangan Salah Kaprah!

    Pernahkah kamu menemukan kasus lain Osborne Effect? Apakah kamu adalah salah satu orang yang mengalaminya?

    Ada begitu banyak strategi dan trik marketing penting untuk menghindari bisnis dari kegagalan.

    Nah, di Glints ExpertClass ada kelas-kelas online yang bisa kamu ikuti untuk memperdalam ilmumu dalam bidang marketing, lho.

    Langsung cek kelas yang tersedia dan segera beli tiketnya, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait