Kenali Risk Analyst, Peneliti Risiko Bisnis yang Dibutuhkan Banyak Perusahaan
Isi Artikel
Dewasa ini, risk analyst adalah sebuah profesi yang sedang dicari perusahaan guna menghindari berbagai potensi risiko yang bisa membahayakan bisnis.
Ya, salah satu pekerjaan yang berfokus pada bidang risk management ini sedang dibutuhkan oleh perusahaan dari beragam sektor usaha.
Nah, oleh karena itu, kali ini Glints akan merangkum serba-serbi profesi risk analyst, dari tanggung jawab hingga kualifikasinya.
Yuk, simak selengkapnya dalam artikel ini!
Apa Itu Risk Analyst?
Sebelum mengulas deskripsi pekerjaan serta keahlian yang perlu mereka miliki, kita harus membahas definisi risk analyst terlebih dahulu.
Nah, melansir laman Invensis Learning, risk analyst atau analis risiko, adalah para ahli yang ditugaskan untuk memeriksa risiko keuangan perusahaan, mulai dari biaya operasional hingga investasi.
Terkadang, mereka juga difokuskan dalam upaya pengurangan biaya dengan menghitung jumlah risiko yang akan disebabkan rencana perusahaan.
Analis risiko pun perlu mempertimbangkan skenario pasar dan membuat prediksi yang diperlukan untuk kestabilan finansial perusahaan dengan mempertimbangkan tren ekonomi sebelum dan saat ini.
Beberapa risiko lainnya yang mereka perlu identifikasi termasuk biaya operasi, kesehatan karyawan, hingga kemungkinan bencana alam.
Analis risiko membantu organisasi untuk mengidentifikasi dan mencegah datangnya risiko.
Tindakan preventif ini termasuk merencanakan cara-cara terbaik agar perusahaan dapat memotong biaya tanpa perlu menghambat produktivitas bisnis.
Bagi kamu yang belum tahu, para profesional ini biasanya bekerja untuk perusahaan yang berfokus dalam bidang investasi, perbankan, asuransi, finansial, dan firma akuntansi.
Kendati demikian, kini berbagai perusahaan dari sektor lainnya juga membutuhkan jasa mereka.
Tanggung Jawab Risk Analyst
Sejatinya, risk analyst adalah sebuah profesi dengan kumpulan tanggung jawab yang berbeda-beda. Mengapa demikian?
Dikarenakan fokus utama mereka akan disesuaikan dengan prioritas perusahaan.
Tak hanya itu, ada banyak, lho, bidang risiko yang bisa menjadi tanggung jawab seorang risk analyst.
Namun, meskipun deskripsi pekerjaan mereka berbeda-beda, tetap ada beberapa tugas umum yang perlu dilaksanakan setiap analis risiko.
Kira-kira, seperti apa daftar tanggung jawab yang perlu dituntaskan oleh seorang risk analyst? Menurut Great Sample Resume, berikut adalah pemaparannya:
- melakukan analisis, pengelolaan. dan kegiatan pencegahan risiko untuk seluruh sistem bisnis perusahaan
- menilai potensi risiko dalam rencana bisnis dan mengembangkan strategi mitigasi yang sesuai
- mengawasi seluruh strategi bisnis dan mengidentifikasi kegiatan yang melanggar batas toleransi risiko
- menganalisis temuan setelah audit dan membantu tim finance dalam menerapkan rekomendasi penelitian
- mengidentifikasi permasalahan yang tengah menjadi perusahaan dan menyarankan strategi penindakannya
- meninjau setiap kontrak, persyaratan, dan dokumen bisnis lainnya untuk proses identifikasi risiko
- mengusulkan taktik dan teknologi baru untuk proses analisis dan manajemen risiko
- meninjau dan merekomendasikan perbaikan pada strategi pemodelan risiko perusahaan
- membantu proses audit internal bila diperlukan
- menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran klien secara profesional
- Bekerja dengan tim manajemen bisnis dalam proses identifikasi dan pengembangan rencana anti-risiko
Kualifikasi dan Skill Risk Analyst
Setelah melihat daftar tanggung jawab yang mereka miliki, jelas rasanya bahwa risk analyst adalah salah satu profesi yang tak bisa dianggap remeh.
Karena tingkat kesulitan tugas mereka yang cukup tinggi, perusahaan memerlukan kandidat analis risiko untuk menguasai sejumlah skill dan kualifikasi tertentu.
Kira-kira, apa saja, sih, kualifikasi dan keahlian yang perlu dimiliki seorang risky analyst? Menurut Prospects UK, berikut penjelasannya:
1. Hard skill
Pertama-tama, seorang risk analyst membutuhkan beberapa hard skill tertentu.
Umumnya, karena mereka akan bekerja dengan banyak data dan angka, seorang analis risiko memerlukan skill kemampuan numerik yang mumpuni.
Mereka juga wajib memiliki pengetahuan IT dan digital literacy yang tinggi. Hal tersebut cukup penting karena potensi risiko akan meningkat seiring berkembangnya teknologi.
2. Soft skill
Berikutnya, risk analyst adalah sebuah profesi yang menuntut pegiatnya untuk memiliki beberapa soft skill tertentu.
Biasanya, mereka memerlukan keahlian presentasi yang baik, karena analis risiko wajib melaporkan hasil penelitian mereka kepada risk manager dan dewan direksi.
Selain itu, analis risiko juga membutuhkan kemampuan analisis yang mumpuni.
3. Latar belakang studi
Dikarenakan risk analyst bekerja dengan banyak angka dan data, biasanya perusahaan akan mengutamakan lulusan studi akuntansi, ekonomi, dan manajemen.
Akan tetapi, alumni jurusan seperti statistika, matematika, dan teknik juga memiliki kesempatan untuk bekerja sebagai analis risiko.
Itu dia penjelasan Glints terkait profesi risk analyst yang perlu kamu ketahui.
Intinya, risk analyst adalah salah satu bidang pekerjaan yang sedang banyak dibutuhkan perusahaan.
Meskipun pekerjaannya terkesan sulit, profesi tersebut akan sangat cocok bagi kamu yang suka tantangan dan gemar dunia numerik.
Bagaimana? Tertarik untuk menjadi analis risiko? Jangan sampai ketinggalan. Di Glints Jobs, tersedia banyak lowongan risk analyst yang siap menerima lamaranmu.