Pakai Strategi Ini untuk Maksimalkan Potensi LinkedIn Carousel Post dan Ads
Isi Artikel
Kamu ingin meningkatkan engagement di media sosial? Sebagai tips, kamu bisa membuat carousel post di LinkedIn, lho.
Jenis konten ini memicu audiens untuk menggeser post-mu. Dengan alasan ini, angka engagement tentu bisa melejit.
Selain post, di LinkedIn, ada juga carousel ads. Jenis iklan ini juga punya sederet kelebihan, lho.
Jika kamu tertarik membuat keduanya, simak tips dari Glints agar semua jadi makin efektif, yuk!
Tips Membuat Carousel Post di LinkedIn
Kita mulai dulu dengan tips pembuatan carousel post. Dirangkum dari Design Buffs dan Straight Marketing, inilah informasinya untukmu.
1. Pilih gambar pertama yang menarik
Suka atau tidak, banyak orang yang menilai konten dari tampilan pertamanya. Ini juga berlaku untuk carousel post di LinkedIn-mu.
Dengan alasan ini, kamu harus memilih gambar awal yang menarik. Dengan begitu, audiens tentu mau menggeser carousel-mu hingga akhir.
2. Beri sentuhan personal
Pencantuman fotomu (atau orang yang bekerja di perusahaanmu) ternyata bukan asal eksis saja, lho. Ini bisa mendekatkan konten dengan para audiens.
Selain itu, kamu juga wajib memilih teks yang mudah dipahami dan conversational. Engagement di LinkedIn pun bisa naik karenanya.
3. Hindari terlalu banyak teks
Tips membuat carousel post di LinkedIn selanjutnya berkaitan dengan tulisan dalam gambarmu.
Coba bayangkan, ada carousel yang hanya berisi teks saja. Audiens tentu akan malas membaca konten yang ada di dalamnya.
Oleh karena itu, hindari konten carousel yang kaya akan teks. Pilih rangkaian kata yang tepat lalu gabungkan semuanya dengan elemen visual yang menarik.
Kalau kamu masih bingung dengan cara melakukan itu, Glints ExpertClass adalah tempat yang harus kamu hadiri.
Dalam kelas itu, semua hal tentang pemasaran dikupas tuntas. Bahasan tentang konten media sosial juga tak ketinggalan.
Pematerinya juga bukan orang sembarangan, lho. Mereka adalah para pakar yang sudah berpengalaman tahunan.
Jangan sampai ketinggalan kelasnya, ya! Kamu bisa ikut semua itu dengan klik gambar di bawah ini.
4. Jangan pakai terlalu banyak gambar
Satu carousel bisa menampung hingga 300 gambar, lho.
Meski ada banyak sekali ruang, kamu sebaiknya tak menggunakannya. Memangnya, siapa yang mau membaca konten sepanjang itu?
Sebaiknya, masukkan 6-10 gambar saja dalam LinkedIn Carousel Post-mu. Ingat, konten bukan melulu soal kuantitas, melainkan juga soal kualitas.
Tips Membuat Carousel Ads di LinkedIn
Nah, sekarang, bagaimana dengan strategi beriklan carousel di LinkedIn? Dirangkum dari WordStream dan Instapage, ini dia informasinya.
1. Kreasikan pesanmu
Makin banyak gambar berarti makin banyak pesan. Namun, ini tak berarti kamu bisa menambah ragam konten dalam satu iklan.
Kamu tetap bisa menyampaikan satu hal yang sama. Meski begitu, pesan bisa kamu kemas dengan cara yang lebih kreatif.
Misalnya, brand-mu punya produk A, B, dan C. Alih-alih mengisi satu carousel untuk semua produk itu, kamu bisa menawarkan produk A saja dengan kemasan yang maksimal.
2. Tuliskan dengan jelas
Tips membuat carousel ads di LinkedIn selanjutnya berkaitan dengan call to action.
Iklan tentu punya tujuan tertentu. Apakah kamu ingin audiens melakukan sign up? Jangan-jangan, kamu hanya ingin mereka pergi ke landing page-mu.
Inilah yang harus kamu tuliskan dengan jelas. Jangan sampai, setelah membaca iklanmu, audiens justru bingung harus melakukan apa.
3. Lakukan eksperimen
Berapa jumlah kartu dalam carousel yang paling memicu conversion? Seperti apakah urutan dari kartu itu?
Semua ini harus kamu coba-coba. Oleh karena itu, jangan ragu untuk melakukan eksperimen dalam iklanmu, ya!
Demikian tips membuat carousel post dan ads di LinkedIn. Jangan lupa, terapkan semuanya demi memaksimalkan potensi konten carousel-mu, ya!