Waspada Terkena Google Penalty, Ketahui Penyebab dan Cara Recovery-nya

Tayang 07 Jan 2021 - Dibaca 9 mnt

Isi Artikel

    Merasa situsmu mengalami penurunan traffic secara tiba-tiba? Mungkin ini akibat Google penalty.

    Penalti atau sanksi bisa diberikan oleh Google jika situsmu tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

    Pada akhirnya, keuntungan perusahaan bisa menurun dan bahkan mengalami kerugian, lho.

    Tidak mau, kan, ini terjadi pada situsmu?

    Jadi, yuk, pelajari lebih lanjut tentang penalti-penalti yang bisa diberikan Google dan bagaimana recovery-nya jika terjadi pada situsmu.

    Baca Juga: Tips Jitu dan Cepat untuk Belajar SEO

    Apa Itu Google Penalty?

    google penalty

    © Rawpixel.com

    HubSpot mendefinisikan Google penalty sebagai hukuman yang diberikan pada sebuah website.

    Hukuman ini diberikan apabila kontennya tidak sesuai dengan aturan-aturan yang diberlakukan Google.

    Biasanya, ini terjadi karena praktik search engine optimization (SEO) yang curang, atau disebut juga dengan black hat SEO.

    Akan tetapi, penalti oleh Google juga bisa terjadi akibat adanya update algoritma ketika situs kita tidak siap untuk menghadapinya.

    Menurut WebFX, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan situsmu terkena penalti, seperti:

    • adanya spyware, adware, atau virus
    • adanya hidden link atau hidden text
    • cloaking atau menampilkan versi situs berbeda pada engine robot Google
    • terjadi deceptive redirect, yaitu mengarahkan pengunjung pada situs lain tanpa persetujuannya
    • keyword yang tidak relevan
    • keyword stuffing
    • konten duplikat
    • dan lain-lain

    Nah, oleh karena itu, para digital marketer harus selalu mengawasi perubahan atau pembaruan pada algoritma Google.

    Lalu, jangan lupa juga lakukan perubahan yang sesuai pada konten situs agar tidak terkena dampaknya.

    Jika terkena penalti, situsmu tidak ditampilkan pada halaman hasil pencarian.

    Paling tidak, ranking situs tersebut akan jatuh sehingga sulit ditemukan oleh pengguna Google.

    Tidak diragukan lagi, jika hal ini terjadi, traffic dan keuntungan juga akan menurun drastis.

    Penalti ini berlaku pada situs mana pun.

    Jenis-Jenis Penalti dari Google

    penalti google

    © Unsplash.com

    Google penalty dapat terjadi pada situsmu dengan dua cara, yaitu manual action dan algorithm penalty.

    Manual action adalah tindakan manual yang dilakukan oleh web spam team Google.

    Sementara itu, algorithm penalty terjadi karena ketidaksesuaian struktur situs maupun konten terhadap algoritma Google.

    Baca Juga: 6 Kesalahan SEO yang Harus Dihindari agar Performa Website Lebih Maksimal

    Cara Recovery dari Google Penalty

    google penalty

    © Rawpixel.com

    1. Cek update algoritma Google

    Karena salah satu penyebab umum terkenanya penalti adalah karena situs tidak sesuai dengan ketentuan algoritma Google, kita harus mengeceknya terlebih dahulu.

    Mungkin awalnya situsmu baik-baik saja, tetapi ketika ada perubahan Google penalty terjadi.

    Nah, inilah beberapa update besar yang menyebabkan banyak web developer dan digital marketer cukup kewalahan:

    • Panda (2011)
    • Secure Update (2014)
    • Mobilegeddon (2015)
    • Penguin 4.0 (2016)
    • Intrusive Interstitial Penalty (2017)

    Sebenarnya, banyak sekali perubahan yang terjadi setiap tahunnya.

    Bahkan, dalam satu bulan bisa terjadi beberapa kali update.

    Untuk tahun 2021 sendiri, ada update Page Experience yang mengedepankan kenyamanan pengalaman pengguna ketika ada di situsmu.

    Dalam update algoritma ranking factor ini, ada banyak hal yang perlu ditingkatkan agar bisa sesuai dan mencapai ranking tinggi di halaman hasil pencarian.

    Nah, jika ada yang tidak sesuai, harus cepat-cepat diubah sehingga tidak terkena penalti lagi.

    2. Cek link

    Unnatural link atau spam link mungkin merupakan salah satu alasan kenapa situs bisa terkena penalti Google.

    Ini bisa terjadi karena link menuju situsmu maupun link dari situsmu.

    Untuk menghadapi masalah ini, kamu harus bisa mengidentifikasi link mana yang bermasalah dan menghapusnya.

    Untuk melakukan hal ini, bisa digunakan tool-tool seperti Link Detox maupun Disavow Tool yang bisa mengidentifikasi link yang tidak kredibel.

    3. Perbaiki konten

    Kalau situsmu terkena Google penalty akibat thin content, berarti kamu perlu memperbaiki dan memperbanyak konten di situsmu.

    Biasanya, masalah ini bisa diidentifikasi dengan Webmaster Tool.

    Thin content berarti situsmu belum memiliki konten dengan kualitas dan jumlah yang cukup baik.

    Pastikan konten-konten yang dibuat juga bukan duplikat, ya.

    Pasalnya, konten duplikat adalah salah satu penyebab penalti yang paling sering.

    Konten terduplikasi juga bisa terjadi di situs lain.

    Jika ada situs lain yang menduplikat kontenmu, cobalah untuk meminta mereka menghapusnya.

    Baca Juga: Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian dengan SEO Audit

    Tiga poin tersebut merupakan solusi dari faktor Google penalty yang paling umum.

    Akan tetapi, ada beragam alasan dan penyelesaian terhadap masalah penalti ini.

    Oleh karena itu, kamu harus mengasah kejelian dan pengetahuanmu agar bisa menyelesaikannya dengan baik serta menghindarinya.

    Nah, untuk meningkatkan ilmumu di bidang digital marketing, Glints ExpertClass punya banyak kelas yang bisa kamu ikuti, lho.

    Kelas-kelas ini bisa dihadiri secara online dan dibawakan oleh praktisi yang mahir di bidangnya.

    Yuk, segera beli tiket dan ikuti kelasnya! Jangan sampai ketinggalan, ya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Artikel Terkait