Berbeda dengan Barcode, Ketahui Apa Itu SKU dan Gunanya untuk Penjualan
Isi Artikel
Menjadi pedagang retail bukanlah hal yang mudah, apalagi kalau barang yang dijual bisa sampai ribuan. Nah, stock keeping unit (SKU) adalah solusi untuk para retailer di luar sana.
Sebagai masyarakat awam, pasti kamu sering mendengar istilah SKU atau bahkan melihatnya ketika sedang berbelanja.
Akan tetapi, masih banyak orang yang menyamakannya dengan barcode dan tidak tahu apa sebenarnya manfaat dari SKU ini.
Supaya tak salah paham lagi, simak artikel ini sampai tuntas, ya!
Apa Itu SKU?
Dikutip dari The Balance Small Business, SKU adalah sebuah kode unik, penanda di tiap barang yang akan dijual (biasanya secara eceran/retail).
Contohnya ada di foto di bawah ini:
© Investopedia.com
Kode ini biasanya dibuat oleh perusahaan atau retailer yang menjual produk tersebut, dengan pengkategorian yang ditentukan oleh mereka sendiri.
Tujuannya? Agar bisa mencari stok langsung dari daftar pemesanan, invoice, dan lainnya.
Katakanlah SKU yang ingin ditentukan adalah untuk tempat minum (water bottle) model “Easy Lock” dengan warna coklat. SKU-nya bisa berbentuk seperti ini WB-EL-BRW-01.
Meskipun berbeda-beda, terdapat satu pola atau pengkategorian yang jelas.
Misalnya, dibagi berdasarkan model barang, warna, jenis barang, ukuran, dan masih banyak lagi.
Perbedaan SKU vs. UPC
Seperti yang sempat disebutkan di awal, banyak orang yang menganggap SKU itu sama saja dengan barcode. Padahal, keduanya berbeda.
Meskipun begitu, memang fungsinya kurang lebih sama, ya.
Dalam sebuah produk, ada yang dinamakan UPC (universal product codes) yang terdiri dari angka unik dan juga barcode.
Mengutip Shopify, perbedaan utama antara UPC dan SKU adalah salah satunya merupakan kode internal, satu lagi kode universal.
UPC (ada di gambar bagian awal) bersifat universal, karena untuk mempermudah proses scanning produk di mana pun itu.
Kalau SKU hanya perlu diketahui oleh perusahaan internal saja, agar bisa mengidentifikasi produk, mengatur stok, dan lainnya.
Manfaatnya
© Freepik.com
Dirangkum dari QuickBooks Commerce, berikut ini adalah manfaat SKU bagi penjual.
1. Mempermudah manajemen inventaris
Manfaat paling utama dari pembuatan dan penggunaan SKU adalah mempermudah inventory management.
Hal itu mulai dari ketersediaan stok, barang apa yang dibeli, apa yang masih tersisa di gudang, dan masih banyak lagi.
Intinya, SKU ini membuat pendataan dalam penjualan jadi lebih mudah dan terstruktur.
2. Pengecekan stok
Manfaat SKU yang selanjutnya adalah perusahaan bisa langsung mengecek stok.
Karena tiap produk memiliki kode unik tersendiri, pengaturan dan pengecekan secara rutin bisa dilakukan dengan mudah.
Jadi, tidak mungkin ada produk yang dobel atau tiba-tiba hilang, karena stok tersusun dengan rapi dan dicek secara rutin.
3. Mencari tahu produk best-seller
Tak hanya mengetahui stok saja, SKU juga bisa digunakan untuk mencari tahu mana produk yang terjual dengan baik dan mana yang tidak, seperti disebutkan di Investopedia.
Hal ini dikarenakan setiap lini produk pasti memiliki turunannya sendiri.
Tiap turunan itu dapat dilihat produk-produk secara spesifik, mana variasi yang paling disukai oleh pelanggan, dan mana yang performanya kurang baik.
Dari informasi tersebut, kamu jadi bisa lebih tahu strategi apa yang harus dijalankan selanjutnya.
Dapat disimpulkan bahwa tak hanya banyak manfaatnya, SKU adalah salah satu aspek yang harus ada di setiap dagangan atau bisnis yang dijalani.
Dengan begitu, semuanya akan jadi lebih terstruktur dan mudah untuk diatur.
Kalau ingin mempelajari lebih lanjut seputar dunia penjualan, kamu bisa coba ikuti Glints ExpertClass, lho.
Glints ExpertClass adalah kelas yang akan dibawakan oleh para ahli di bidang sales dan bisnis, dengan pengalaman yang tak perlu diragukan.
Penasaran? Cari kelas yang menurutmu menarik dan daftarkan dirimu, sekarang juga!
