Jangan Bingung Pilih Prioritas, Pakai MoSCoW untuk Project Management!

Diperbarui 04 Jul 2023 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Apa yang kamu lakukan jika stakeholder tiba-tiba meminta penggantian prioritas dalam proyekmu? Idealnya, hal ini tentu tak sembarangan dilakukan. Agar tak perlu ada konflik, kamu bisa menggunakan MoSCoW method.

    Lewat teknik ini, kamu punya alasan atas pemilihan prioritas pekerjaan. Dengan begitu, kamu bisa menjelaskannya dengan baik pada stakeholder.

    Memangnya, apa itu teknik MoSCoW? Glints akan mengupas tuntas tentangnya dalam artikel ini. Simak, yuk!

    Mengenal MoSCoW Method

    mengenal moscow method

    © Freepik.com

    Waktu dan tenaga yang dimiliki manusia tentu ada batasnya. Dengan alasan ini, kamu tidak bisa melakukan semua hal di waktu yang sama. Sebagai solusi, kamu bisa menyusun skala prioritas.

    Nah, hal ini terjadi tak hanya dalam skala personal, lho. Dalam konteks manajemen proyek, kamu juga harus memilih apa yang harus dinomorsatukan, apa yang bisa ditunda dulu.

    Mengutip Tools Hero, semua anggota proyek kerap ingin semuanya dikerjakan secepatnya.

    Sayangnya, kondisi ideal ini hampir tidak mungkin terjadi. Sumber daya yang dimiliki perusahaan tentu terbatas. 

    Dengan alasan ini, seorang project manager membutuhkan teknik memprioritaskan pekerjaan. Teknik MoSCoW alias MoSCoW method adalah salah satunya.

    Dalam teknik ini, pekerjaan akan “dikotak-kotakkan” ke dalam beberapa kategori. Dirangkum dari Product Plan, kategori itu di antaranya:

    moscow method

    © Railsware.com

    1. Must-have

    Pertama, ada musthave alias harus dimiliki. Pekerjaan yang masuk kategori ini harus diselesaikan. 

    Misalnya, kamu sedang membangun aplikasi todo list. Fitur yang masuk ke kategori ini adalah penulisan todo list itu sendiri.

    Tak apa-apa jika aplikasi belum punya fitur voice recognition. Fitur ini tak menjadi prioritas karena aplikasi tetap bisa digunakan tanpanya.

    Baca Juga: Ingin Jadi Manajer Proyek? Kenalan Dulu dengan Sertifikasi Project Management

    2. Should-have

    Kategori kedua dalam MoSCoW method adalah shouldhave. Ia tentu berbeda dengan musthave.

    Pekerjaan di dalamnya memang penting. Meski begitu, tanpanya, produkmu tetap bisa berfungsi dengan baik.

    Contohnya adalah bug kecil dalam aplikasi. Kamu tetap bisa merilis produk terkait walau bug itu masih ada. Meski begitu, bug itu tentu harus tetap kamu hilangkan.

    3. Could-have

    Selanjutnya, ada couldhave. Tahap dalam teknik MoSCoW ini berada di bawah shouldhave.

    Walau pekerjaan dalam kategori ini tak dikerjakan, proyek tetap bisa selesai dengan baik. Sebab, tugas di dalamnya bersifat opsional.

    Meski begitu, jika benar diselesaikan, pekerjaan ini bisa membuat proyek makin baik lagi.

    4. Will not have (untuk saat ini)

    Kategori terakhir bernama will not have. Ia berisi pekerjaan yang takkan dikerjakan, setidaknya untuk saat ini.

    Beberapa pekerjaan di dalamnya akan diprioritaskan dalam proyek atau kesempatan lainnya. Akan tetapi, ada pula yang takkan dikerjakan sama sekali.

    Kadang kala, ada yang memisah dua pekerjaan tadi menjadi dua kategori tersendiri.

    Baca Juga: Basecamp, Aplikasi Multifungsi untuk Tingkatkan Produktivitas Manajemen Proyekmu

    Plus Minus MoSCoW Method

    plus minus moscow method

    © Freepik.com

    Layaknya semua hal di dunia ini, teknik MoSCoW punya kelebihan dan kekurangan. Informasi soal plus minusnya akan membantumu mempertimbangkan penggunaan metode ini.

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tiap anggota tim tentu punya pendapat soal pekerjaan apa yang harus didahulukan. Nah, kata Tech Target, MoSCoW bisa hadir sebagai penengah.

    Pendapat tiap orang tentu didengar. Setelahnya, semuanya dikategorikan berdasarkan urgensi dan kepentingan pekerjaan, bukan berdasarkan jabatan atau lainnya.

    Selain itu, proses ini juga bisa digunakan untuk membuat minimum viable product (MVP). Sebab, fitur yang penting untuk produk terlihat dengan jelas.

    Sayangnya, MoSCoW method juga punya kekurangan. Salah satunya terletak di kategori will not have.

    Apakah pekerjaan itu akan ditinggalkan begitu saja? Jangan-jangan, mereka malah akan jadi prioritas dalam proyek selanjutnya.

    Baca Juga: Mengenal Gantt Chart, Obat Antimolor untuk Proyek Kantormu

    Selesai sudah penjelasan dari Glints. Bagaimana, apakah kamu tertarik menggunakan MoSCoW method untuk proyek selanjutnya?

    Jika memang belum, tenang saja. Masih ada banyak teknik lain selain MoSCoW yang bisa membuat proyekmu makin lancar.

    Kira-kira, apa sajakah itu? Kamu bisa membacanya di newsletter blog Glints.

    Isinya tak hanya itu saja, lho. Kamu juga akan mendapat kabar terbaru dan tepercaya soal dunia kerja, personal finance, dan pengembangan diri.

    Tak cukup sampai di situ saja. Langganan ini juga bersifat gratis. Jadi, tunggu apa lagi? Daftarkan emailmu sekarang, yuk!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait