Data Driven Marketing: Arti, Manfaat, dan Tips Melakukannya
Isi Artikel
Data memegang peran penting dalam kegiatan marketing. Sehingga, muncul strategi pemasaran yang umum disebut sebagai data driven marketing.
Hal ini karena data dapat digunakan untuk mengembangkan produk atau layanan hingga mempertahankan pelanggan.
Di zaman sekarang, data dengan mudah bisa didapatkan begitu saja oleh marketer dalam menjalankan kegiatan pemasaran.
Bagaimana tidak, ia bisa mendapatkannya melalui berbagai macam tools dan juga melakukan survei.
Nah, di artikel ini Glints akan memberi penjelasan singkat seputar apa itu kegiatan pemasaran yang data-driven. Yuk, simak artikelnya berikut ini!
Arti Data-Driven Marketing
Melansir Indeed, data-driven marketing adalah strategi pemasaran untuk mengoptimalkan komunikasi brand dan kegiatan promosi berdasarkan informasi konsumen.
Dalam strategi ini, marketer menggunakan data kuantitatif seperti rentang usia konsumen, tingkat pendapatan, lokasi geografis, pola pembelian, dan data lainnya yang bisa diukur.
Data tersebut digunakan untuk memprediksi kebutuhan, keinginan, dan perilaku mereka sebagai konsumen di masa depan.
Strategi marketing ini sangat cocok untuk diaplikasikan dalam berbagai hal, seperti;
- Membuat segmen marketing: Strategi ini membantumu membangun niche yang bervariasi berdasarkan demografis konsumen. Sehingga, memungkinkanmu memberi pengalaman konsumen yang lebih baik dan personal. Target audiensmu dapat disegmentasi berdasarkan demografi, preferensi, masalah yang dihadapi, atau tahapan dalam buyer’s journey.
- Menargetkan ulang pengiklanan: Kamu bisa menggunakan informasi konsumen untuk memahami metode pengiklanan mana yang paling efektif bagi segmen pasar tertentu. Menargetkan ulang pengiklanan juga membantumu mengurangi biaya dan meningkatkan jangkauan pasar.
- Mengoptimalkan konten promosi: Kamu bisa menggunakan data konsumen untuk menentukan di mana fokus kegiatan promosional dan pengiklanan.
- Menyelaraskan tim marketing: Ketika tim marketing, sales, dan customer service berjalan selaras, perusahaan bisa membuat profil konsumen yang akurat. Profil konsumen tersebut menjadi acuan ketika melakukan perencanaan strategi promosi dan penjualan serta meningkatkan pengalaman konsumen.
- Mendesain strategi: Kamu bisa menggunakan data konsumen untuk memilih strategi marketing yang bisa menjangkau target audiens secara efektif.
Manfaat Data-Driven Marketing
Data-driven marketing memiliki beragam manfaat signifikan bagi kegiatan pemasaran. Di antaranya seperti menjangkau niche yang spesifik hingga meningkatkan penjualan.
Namun, manfaatnya bukan hanya itu saja, lho. Apa saja kira-kira?
Menyadur dari Make Thunder dan Marketing Evolution, berikut adalah beberapa manfaat lainnya.
- media buying yang lebih efektif dan efisien
- menargetkan kegiatan marketing ke konsumen atau audiens yang tepat
- memberi audiens konten, copy, dan pesan yang relevan
- memberi pengalaman konsumen yang lebih baik
- membangun hubungan baik dengan konsumen
- memperluas jangkauan pasar
- memungkinkan marketer menggunakan budget secara efisien
- membantu marketer dalam membuat keputusan yang lebih baik lagi
Tantangan Data-Driven Marketing
Tentunya, melakukan strategi marketing ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Ada beberapa tantangan yang umumnya dihadapi marketer ketika mencoba mengimplementasikan strategi ini.
Menurut Adverity, berikut adalah beberapa tantangan yang umum dihadapi ketika melakukan data-driven marketing.
1. Mengumpulkan data
Tantangan pertama yang umum dihadapi marketer adalah ketika harus mengumpulkan data.
Baik itu karena merasa kebingungan di mana mencari data yang tepat atau informasi yang terlalu menumpuk.
Tidak hanya itu, dari sekian banyak data yang bisa dikumpulkan pun, belum tentu seluruhnya dapat digunakan.
Sehingga untuk mengatasi tantangan ini, kamu dapat menggunakan beberapa tools seperti CRM, website analytics, hingga ERP.
2. Menarik dan meng-update data setiap waktu
Kamu tentu harus menggunakan data terbaru setiap waktu supaya kegiatan marketing berjalan lancar.
Meski begitu, menarik dan meng-update data setiap waktu adalah tugas yang membosankan.
Sehingga, untuk mengatasinya kamu bisa menggunakan tools seperti marketing dashboard.
Di mana, marketing dashboard membantumu menyinkronkan informasi dari setiap channel pemasaran yang kamu gunakan.
Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan data terbaru secara real-time.
3. Mengatasi data silo
Data silo adalah keadaan di mana kamu tidak bisa mengakses data yang dimiliki oleh tim lain.
Tentunya, dalam data-driven marketing, hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak baik.
Sehingga, untuk mengatasi hal ini, perusahaan perlu membangun data warehouse di mana setiap informasi bisa disimpan dan diakses di satu tempat.
Dengan begitu, setiap tim yang ingin menggunakan data bisa mengaksesnya dengan mudah.
Tips Melakukan Data-Driven Marketing
1. Identifikasi data
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, data dapat diperoleh dengan mudah oleh marketer di era sekarang.
Hal itu meliputi data penjualan, data kinerja perusahaan atau data audiens yang datang dari Google Analytics, hingga iklan.
Lalu, yang lebih lebih spesifik lagi misalnya data audiens yang datang dari social traffic, organic traffic, dan lain-lain.
Nah, dipetik dari Think With Google, penting untuk mengidentifikasi semua data yang telah kamu peroleh dari berbagai macam sumber.
Dengan begitu, kamu bisa mengumpulkan semua data yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk tetap mengembangkan produk atau layanan ke depan.
2. Tentukan tujuan
Nah, setelah melakukan audit data dan mengidentifikasinya satu per satu, tips selanjutnya dalam memaksimalkan data driven marketing adalah menentukan tujuan.
Kira-kira dari data yang kamu kumpulkan, apa tujuan yang ingin dicapai?
Apakah ingin menurunkan tingkat customer retention, mengembangkan produk, meningkatkan pendapatan atau bahkan ingin meningkatkan persentase customer loyalty?
Setelah menentukan tujuan, kamu bisa memanfaatkan data-data yang ada untuk membuat strategi yang tepat dalam mencapai tujuan tersebut.
3. Menganalisis kompetitor
Dalam pemasaran, sudah dipastikan kamu akan bersaing dengan berbagai kompetitor.
Nah, tips selanjutnya dalam data driven marketing adalah mengidentifikasi kompetitor dan melakukan analisis terhadapnya.
Cari tahu, seperti apa bentuk kompetitor yang saat ini memiliki potensi besar untuk menyaingimu dalam kegiatan marketing.
Misalnya, kompetitor lebih unggul dari segi produk, desain iklan, atau bahkan copywriting-nya yang persuasif.
Dilansir dari Search Engine Watch, kamu akan tahu kelebihan dan kekurangan dari kompetitor jika menganalisisnya lebih dalam.
Jadi, bisa dibilang data driven bukan hanya sekadar mengumpulkan data terbaik di dalam perusahaan, melainkan juga menganalisis kekuatan dari kompetitor.
4. Membuat buyer persona
Dilansir dari Web FX, apabila kamu ingin memaksimalkan data driven marketing, tips terbaik dalam melakukannya adalah dengan membuat buyer persona.
Buyer persona adalah representasi target pelanggan yang didapatkan dari hasil riset.
Sebagai contoh, setelah melakukan riset, kamu menemukan bahwa sebagian besar audiensmu adalah laki-laki berusia antara 18-40 tahun dan berlokasi di Jabodetabek.
Nah, kamu dapat menggunakan informasi tersebut sebagai buyer persona.
Selain memaksimalkan data driven marketing, membuat persona juga akan membantumu untuk memahami audiens lebih baik.
5. Bangun tim yang solid
Memaksimalkan data driven marketing tidak hanya berbicara tentang data dan riset, melainkan juga dari tim itu sendiri.
Mulai bangun tim yang solid dengan mengetahui pola pergerakan setiap tim dalam melakukan analisis data.
Kamu bisa memantau tim social media marketing yang mengumpulkan data dari email marketing, media sosial dan lain-lain.
Lalu ada juga tim content marketing yang mengumpulkan data dari Google Analytics, Google Search Console, dan lain-lain.
Nah, setiap elemennya memegang peran penting dalam menciptakan data driven marketing yang optimal.
Oleh karenanya, ciptakan kolaborasi yang harmonis antar tim agar data dapat terkumpul dengan cepat dan rapi.
6. Memantau pergerakan campaign
Tips selanjutnya dalam mengoptimalkan data driven marketing adalah dengan memantau pergerakan dari setiap campaign atau kampanye yang dijalankan.
Hal itu meliputi campaign iklan, media sosial, atau kampanye lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan.
Dari situ, kamu akan mengetahui sikap atau perilaku audiens terhadap kampanye yang kamu luncurkan.
Nah, hal tersebut bisa kamu jadikan data acuan untuk memperbaiki produk dan kinerja perusahaan ke depannya.
7. Buat retargeted ads
Tips lain yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan strategi ini adalah dengan membuat retargeted ads. Hal tersebut supaya menarik audiens untuk kembali ke bisnismu.
Biasanya, orang-orang sudah menyukai produkmu tapi masih merasa ragu untuk melakukan pembelian.
Dengan membuat retargeted ads, hal ini membuat mereka terdorong untuk melakukan pembelian. Sehingga, hal ini membuat konversimu pun turut meningkat.
Strategi pemasaran yang data-driven membuatmu memahami audiens lebih baik lagi. Karena, kamu bisa tahu kebiasaan dan faktor apa yang membuatnya melakukan pembelian.
Informasi ini memungkinkanmu membuat retargeted ads karena kamu tahu apa kesukaan, kebutuhan, dan keinginan audiens.
8. Implementasikan targeted email
Tips lainnya untuk membuat data-driven marketing berjalan semakin efektif adalah dengan mengimplementasikan targeted email.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pemasaran yang data-driven membuatmu mengenal audiens lebih baik lagi. Sehingga, kamu bisa membuat konten yang sesuai dengan mereka.
Jika digabungkan dengan email marketing, hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk mensegmentasi subscriber emailmu berdasarkan data.
Dengan begitu, kamu bisa memberi konten email yang spesifik berdasarkan lokasi, hobi, ketertarikan, atau kebiasaan pembelian mereka.
Tentunya, emailmu akan menjadi lebih menarik di mata audiens. Karena, email tersebut mengandung informasi yang memang dibutuhkan oleh mereka.
Hal tersebut tentu akan mendorong mereka melakukan pembelian produk atau layananmu.
9. Beri penawaran spesial
Memaksimalkan strategi marketing ini bisa kamu lakukan dengan memberi penawaran spesial seperti diskon atau kupon ke audiensmu.
Dengan melakukan data-driven marketing, kamu bisa tahu ketertarikan mereka dengan baik.
Sehingga, kamu bisa tahu penawaran seperti apa yang menarik bagi audiensmu.
10. Pilih channel yang tepat
Mengutip Search Engine Journal, tips selanjutnya untuk membuat data-driven marketing berjalan secara maksimal adalah dengan memilih channel yang tepat.
Hal ini supaya konten, iklan, atau promosi yang dibuat bisa dilihat oleh target audiensmu.
Dengan begitu, engagement yang bisa didapatkan pun menjadi lebih tinggi. Hal tersebut tentu memperbesar kemungkinan mereka membeli produk atau layananmu.
Itu dia penjelasan singkat dari Glints seputar data driven marketing. Jadi, sudah siapkah kamu untuk mulai mengaplikasikan data driven marketing?
Atau kamu merasa bahwa dirimu masih harus menambah wawasan di dunia pemasaran?
Nah, jika ingin memperdalam ilmu di dunia pemasaran, kamu bisa baca kumpulan artikel Glints Blog yang membahas marketing.
Kamu cukup klik di sini untuk baca kumpulan artikelnya. Yuk, klik sekarang untuk tambah wawasanmu!
- Five Steps to Become a Data-Driven Marketer
- 5 Tips to Create a Data-Driven Content Marketing Strategy
- 5 Tips for Using Data-Driven Marketing to Create Effective Campaigns
- What Is Data-Driven Marketing? – Definition, Examples and Case Studies
- What is Data-Driven Marketing?
- What is data-driven marketing?
- What Is Data-Driven Marketing? (Definition and Examples)
- 7 Data-Driven Content Strategy Tips For Improving Conversions