Schema Markup, Kode yang Buat Situsmu Tampil Menarik di Hasil Pencarian

Tayang 03 Jan 2021 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Cara-cara mengoptimasi situsmu untuk tampil makin unggul di hasil pencarian kini semakin beragam. Salah satu hal yang perlu kamu ketahui dan gunakan adalah schema markup.

    Meskipun hanya sebuah kode yang tidak begitu rumit, schema markup ternyata bisa mendatangkan lebih banyak traffic dari hanya memastikan situsmu tampil nomor satu, lho.

    Penasaran bagaimana caranya?

    Yuk, ketahui jawabannya dengan baca artikel Glints yang satu ini!

    Baca Juga: Tembus Page One Google dengan Lakukan Optimasi Website Ini!

    Apa Itu Schema Markup?

    schema markup adalah

    © Freepik.com

    Pada dasarnya, schema markup adalah sebuah kode.

    Kode ini digunakan agar situsmu bisa menampilkan informasi singkat namun informatif di search engine result page (SERP) atau halaman hasil pencarian, khususnya Google.

    Dengan schema markup, hasil pencarian di Google bisa menampilkan informasi yang memang dicari dan dibutuhkan pengguna.

    Jadi, proses mereka menemukan informasi yang diinginkan bisa lebih cepat dan akurat.

    Menurut HubSpot, schema markup membuat mesin pencari bisa mengetahui apa arti dari data yang kita miliki, bukan hanya sekedar membacanya.

    Contohnya, informasi tentang “Glints” akan bisa diketahui sebagai platform rekrutmen yang ada di Asia, bukan hanya sekadar kata dalam bahasa Inggris yang memiliki arti berkilau.

    Dilansir dari Schema.org, schema markup tidak hanya bisa digunakan di Google, tetapi juga Bing, Yahoo, dan Yandex.

    Pentingnya Schema Markup untuk SEO

    schema markup adalah

    © Freepik.com

    Menurut Ahrefs, schema markup adalah hal yang penting untuk SEO karena ia membuat rich snippets tampil semakin baik.

    Rich snippets telah terbukti mampu meningkatkan click-through rate dan mengundang lebih banyak traffic ke sebuah situs.

    Pada dasarnya, schema markup bisa melakukan ini untuk rich snippet karena mampu membuat mesin pencari memahami konteks kontenmu lebih baik.

    Dengan begitu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengguna bisa menemukan situs dengan konten yang relevan.

    Nah, dalam jangka panjang, kamu bisa mengembangkan brand dengan cara ini.

    Pasalnya, jika muncul menggunakan schema markup dan rich snippet di hasil pencarian, situsmu terlihat lebih kredibel dibanding yang lain.

    Jadi, tidak hanya konten dalam situsmu harus bagus, tetapi juga menggunakan schema markup merupakan hal yang tidak bisa dilupakan kepentingannya.

    Jenis-Jenis Schema Markup

    1. Organization schema markup 

    organizational schema

    © Glints.com

    Tipe schema markup ini adalah salah satu yang paling tidak asing untuk kita.

    Ketika mencari perusahaan atau brand yang cukup terkenal, biasanya hasil pencarian akan menampilkan hasil seperti contoh di atas, letaknya di bagian kanan.

    Google mampu menampilkan informasi-informasi inti yang penting mengenai perusahaan tersebut dalam schema markup ini, seperti nama perusahaan, lokasi, informasi kontak, dan media sosial resminya.

    2. Schema person markup

    schema person markup

    © Glints.com

    Schema person markup juga adalah jenis schema markup yang ditampilkan di bagian kanan halaman hasil pencarian.

    Biasanya, kita bisa menemukan informasi-informasi penting tentang sosok terkenal tersebut, seperti nama, tanggal lahir, edukasi, dan bahkan deskripsi singkat tentang pencapaiannya selama ini.

    3. Schema local business markup 

    © Glints.com

    Jenis schema markup yang satu ini sangat penting bagi perusahaan maupun bisnis.

    Dengan memaksimalkan penggunaan schema markup ini, konsumen bisa dengan mudah menemukan informasi tempat cabang, nomor teleponnya, dan lain-lain.

    Bahkan konsumen bisa mengetahui rating serta jam operasionalnya.

    Jika mereka butuh informasi lebih dari yang tertera, ada pula tempat untuk bertanya secara bebas.

    4. Schema product & offer markup

    © Glints.com

    Schema markup jenis ini adalah yang umum digunakan untuk menjual sebuah barang atau jasa.

    Informasi yang ditampilkan adalah harga dan apakah stok masih ada, selain deskripsi singkat tentang apa produk yang ditawarkan.

    5. Breadcrumbs markup

    © Glints.com

    Breadcrumbs markup merupakan link yang menunjukkan jejak halaman-halaman yang dilalui untuk mencapai halaman sekarang ini.

    Dengan begitu, pengunjung situsmu bisa mengetahui dengan jelas dari mana ia datang dan di mana ia sekarang.

    Hal kecil ini bisa mengurangi bounce rate dengan cukup signifikan, lho.

    Baca Juga: 7 Tren SEO di Tahun 2021 yang Harus Masuk Pertimbanganmu!

    6. Schema article markup 

    © Glints.com

    Schema article markup adalah yang menampilkan artikel berita yang paling relevan dengan apa yang kita cari.

    Biasanya, ini digunakan oleh situs berita atau blog.

    Yang ditampilkan dalam schema markup ini yaitu judul berita, foto atau video yang dimuat dalam artikel tersebut, situs mana yang menerbitkannya, serta waktu publikasinya, misalnya 1 jam yang lalu.

    7. Schema video markup

    © Glints.com

    Jika situsmu memuat sebuah video yang ingin ditampilkan ketika orang memasukkan kata kunci pencarian yang tepat, maka gunakanlah video schema markup.

    Dengan begitu, Google atau mesin pencari lainnya akan menampilkan schema markup meliputi thumbnail video, durasinya, serta deskripsi video tersebut.

    8. Recipe markup

    © Glints.com

    Biasanya, jenis schema markup ini digunakan situs-situs yang memuat cara memasak.

    Schema untuk hal ini bersifat khusus karena memuat informasi spesifik mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasaknya serta jumlah kalorinya.

    9. Event schema markup 

    © Glints.com

    Event schema markup adalah jenis markup yang menunjukkan informasi lengkap mengenai suatu event, seperti konser, webinar, festival, dan lain-lain.

    Umumnya, kamu bisa melihat tanggal, lokasi, serta harga tiketnya.

    Baca Juga: Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian dengan SEO Audit

    Tak hanya 9 jenis schema markup umum yang sudah disebutkan, masih ada banyak jenis-jenis lainnya yang bisa disesuaikan dengan jenis konten dalam situsmu.

    Bisa dilihat bahwa schema markup membuat konten kita bisa tampil lebih menarik di halaman hasil pencarian, ya?

    Jangan lupa untuk membuat konten yang bagus dan berkualitas sebelum memasang schema markup di situsmu, ya.

    Untuk mengasah kemampuan itu, kamu bisa ikut Glints ExpertClass, lho!

    Glints ExpertClass adalah kelas yang diisi oleh para profesional dengan segudang pengalaman.

    Di sana, kamu bisa mendapatkan ilmu baru dari ahlinya sehingga skill-mu dapat meningkat pesat. Tak cuma mendengar, kamu juga bisa tanya jawab langsung dengan pematerinya, lho!

    Jangan sampai kehabisan tiket, yuk cari kelas terbaik untukmu sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.4 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait