Voice Search, Strategi SEO yang Harus Diterapkan untuk Tingkatkan Traffic

Tayang 30 Nov 2020 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Search Engine Optimization (SEO) sangat digemari oleh para marketer dalam menambah traffic. Namun, tahukah kamu bahwa salah satu tren SEO di tahun 2021 nanti adalah voice search atau penelusuran suara?

    Di tengah SEO yang semakin banyak digunakan oleh marketer dalam melakukan pemasaran, voice search hadir untuk mewarnai dunia SEO.

    Bagaimana tidak, lewat voice search pengguna tidak perlu lagi menuliskan keyword di mesin pencarian Google.

    Mereka tinggal menyebutkan apa yang ingin dicari, lalu hal tersebut akan muncul di layar handphone.

    Nah, sebenarnya apa, sih voice search itu? Seberapa penting menerapkannya dalam SEO dan bagaimana cara mengoptimalkannya?

    Tanpa basa-basi lagi, yuk simak baik-baik penjelasan dari Glints di bawah ini!

    Apa Itu Voice Search?

    penelusuran suara

    © Freepik.com

    Dilansir dari Ahrefs, voice search adalah penelusuran yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan suara.

    Jika kamu kenal dengan Google Assistant, mungkin sudah tidak asing lagi dengan penelusuran suara.

    Melalui tool tersebut, kamu tidak perlu repot-repot mencari sesuatu dengan menuliskan keyword.

    Cukup sebutkan apa yang ingin kamu cari, lalu Google akan menampilkannya untukmu.

    Sebagai contoh, kamu berbicara ke Google Assistant dengan kalimat “Halo Google, tolong carikan tempat makan di dekat sini”.

    Secara otomatis, Google akan menunjukkan beberapa restoran yang lokasinya dekat dengan lokasimu saat ini.

    Seperti yang disebutkan di awal artikel, teknologi canggih seperti ini menjadi salah satu tren SEO di tahun 2021 nanti.

    Bahkan, dilansir dari Neil Patel, studi Universitas Stanford menemukan bahwa teknologi penelusuran suara ini dinilai tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan mengetik di mesin pencarian Google.

    Melihat hasil studi tersebut,  tampaknya sangat disayangkan apabila kamu tidak menerapkan strategi voice search dari sekarang untuk memaksimalkan traffic.

    Baca Juga: Optimalkan Kinerja Website di Halaman Pencarian dengan SEO Audit

    Cara Mengoptimalkan Penelusuran Suara

    voice search adalah

    © University.taylors.edu.my

    Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa voice search atau penelusuran suara adalah salah satu taktik yang harus kamu maksimalkan dalam SEO.

    Pasalnya, hal tersebut akan membantumu untuk meningkatkan traffic website ke depannya.

    Nah, kira-kira bagaimana, ya, cara pengoptimalan penelusuran suara? Apakah sama seperti optimasi SEO di halaman pencarian Google?

    1. Daftar dan optimalkan Google My Business

    Belum mempunyai akun Google My Business? Jika belum, sebaiknya daftarkan bisnismu sekarang juga.

    Sebab, dilansir dari Ahrefs, Google biasanya akan memberikan jawaban dari pertanyaan user melalui data-data dan profil dari Google My Business.

    Selain itu, hampir kebanyakan user biasanya mencari bisnis yang lokasinya dekat dengan mereka.

    Berarti, secara tidak langsung kamu juga harus memaksimalkan local SEO agar mudah ditemukan oleh orang sekitar.

    Sebagai contoh, apabila kamu membuka sebuah restoran, cantumkan alamat di Google My Business.

    Dengan begitu, orang-orang akan mudah menemukan alamatnya karena telah tercantum dalam Google Maps.

    Selain mencantumkan alamat, lengkapi juga profil Google My Business lainnya, seperti jam buka, foto produk, kategori produk, dan lain-lain.

    Baca Juga: Memikat Pelanggan Lewat Dunia Digital dengan Google My Business

    2. Pastikan website mobile-friendly

    Melansir dari Search Engine Journal, kebanyakan orang yang melakukan penelusuran suara biasanya menggunakan perangkat seluler saat sedang berada dalam perjalanan.

    Oleh karena itu, salah satu hal yang harus dioptimalkan adalah performa website, apakah sudah mobile-friendly atau belum.

    Jika kecepatan loading-nya masih lambat, otomatis pengguna akan beralih ke website lainnya saat melakukan voice search.

    3. Fokus mencari long tail keyword

    Dilansir dari Search Engine Journal, short tail keyword tampaknya kurang relevan dengan penelusuran suara.

    Oleh karena itu, coba fokus untuk mencari long tail keyword dalam mengoptimalkan voice search.

    Cara mencarinya cukup mudah. Tinggal lakukan pencarian keyword secara keseluruhan, lalu riset lebih dalam mengenai tren penelusuran suara dari keyword tertentu.

    Sebagai contoh, keyword “content marketer”. Mungkin, kebanyakan orang akan mencari melalui penelusuran suara dengan opsi beberapa keyword seperti ini:

    • Bagaimana cara menjadi content marketer yang profesional?
    • Apa saja skill yang diperlukan untuk menjadi content marketer?

    4. Buat konten yang menjawab pertanyaan pengguna

    Setelah menemukan kira-kira apa saja yang sering ditanyakan oleh pengguna melalui Google, kini saatnya membuat konten yang menjawab pertanyaan tersebut.

    Ingat, utamakan kualitas saat membuat konten. Pastikan, kamu sudah memilih keyword yang tepat.

    Sebab, konten yang memberikan manfaat kepada penggunanya akan dipilih oleh Google untuk masuk ke featured snippet.

    Dengan begitu, otomatis orang-orang akan langsung mengklik halamanmu saat melakukan penelusuran suara.

    Baca Juga: 4 Cara Membuat Website agar Lebih Mobile Friendly, Yuk Disimak!

    Itu dia penjelasan singkat mengenai penelusuran suara beserta cara mengoptimalkannya.

    Sebaiknya, kamu harus memasukkan strategi voice search ke dalam SEO dari sekarang. 

    Sebab, ini adalah salah satu cara untuk mengalahkan kompetitor nanti.

    Supaya pengetahuanmu tentang SEO terus update, Glints telah menyediakan beragam informasi yang bisa kamu akses secara gratis.

    Kamu hanya perlu berlangganan newsletter blog Glints sekarang juga. 

    Informasi seputar SEO dan dunia kerja marketing lainnya akan langsung dikirimkan ke inbox emailmu.

    Tunggu apa lagi? Segera buat akunmu sekarang dan dapatkan informasi menarik lainnya!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait