Brand Image: Definisi, Contoh, Indikator, Urgensi, dan Cara Meningkatkannya

Diperbarui 25 Okt 2022 - Dibaca 11 mnt

Isi Artikel

    Apakah kamu ingin membuat merekmu makin terpercaya? Jika begitu, brand image atau citra merek adalah penilaian yang wajib kamu pahami.

    Memangnya, bagaimana hubungan di antara keduanya? Di dalam artikel ini, Glints akan menjelaskan semuanya.

    Agar pemahamanmu semakin utuh, kita akan membahas dulu apa itu brand image. Simak informasinya di bawah, ya!

    Definisi Brand Image

    Kita mulai pembahasan dari definisi. Mengutip Marketing91, brand image adalah penilaian konsumen atas sebuah merek.

    Nah, penilaian ini tidak muncul secara tiba-tiba. Ia hadir dalam jangka waktu tertentu, setelah ada interaksi di antara brand dan konsumen.

    Hal yang sama juga diungkapkan oleh Feedough. Menurut mereka, citra merek merupakan penilaian brand yang dilakukan oleh konsumen.

    Nah, dapat disimpulkan, citra ini merupakan persepsi pelanggan atas brand. Ia muncul karena adanya interaksi di antara keduanya.

    Kata Forbes, di masa kini, interaksi itu tak sebatas iklan atau logo perusahaan, lho. Mereka menambahkan, interaksi ini bisa berupa:

    • bagaimana kebersihan tokomu
    • desain produk digitalmu (aplikasi/web)
    • dan lain-lain

    Sekilas, citra ini mirip dengan brand identity. Meski begitu, mengutip Canto, terdapat perbedaan di antara keduanya.

    Brand identity merupakan cara merek menggambarkan dirinya di depan audiens. Sementara itu, brand image merupakan persepsi audiens atas brand identity.

    Baca Juga: Ketahui Perbedaan Brand Recall, Brand Recognition dan Brand Awareness

    Contoh Brand Image

    1. Rolls Royce

    Rolls Royce merupakan salah satu brand mobil asal Inggris.

    Citra merek yang melekat pada brand ini adalah kesan mewah, mahal, dan premium yang eksklusif untuk orang-orang kaya.

    Kamu pasti jarang melihat iklan atau promosi merek ini yang semakin menambah kesan eksklusif tersebut.

    2. Nike

    Nike adalah salah satu brand sepatu dan fashion yang sangat terkenal.

    Ketika mendengar nama Nike, kesan yang akan timbul adalah trendy, sporty, semangat untuk menang dan selalu mencoba hal baru.

    Slogan terkenalnya “Just Do It” juga turut membentuk citra merek Nike selama ini.

    3. McDonald’s

    Contoh brand image selanjutnya adalah McDonald’s yang erat sekali kaitannya dengan kesan makanan lezat yang bisa kamu dapatkan dengan cepat.

    Selain itu, McDonald’s juga berusaha menanamkan citra bahwa mereka bisa menyediakan layanan antar makanan yang juga cepat.

    Dengan adanya paket Happy Meal, McDonald’s berusaha menciptakan kesan bahwa tempat mereka sangat cocok  bagi keluarga, tak terkecuali anak-anak.

    4. Erigo

    Brand yang satu ini mungkin semakin sering kamu dengar karena kiprahnya di kancah New York Fashion Week yang cukup menarik perhatian publik.

    Bagaimana tidak, Erigo selalu menggandeng banyak nama artis papan atas untuk mengikuti campaign mereka di New York.

    Upaya ini akhirnya menimbulkan kesan bahwa produk Erigo meskipun harganya terjangkau bukan berarti tidak berkualitas. Produk mereka tetap akan terlihat keren seperti saat dikenakan oleh para artis.

    5. Apple

    Saat mendengar brand ini, pasti kamu langsung bisa merasakan kesan canggih dan inovatif, namun juga masih melekat dengan kesan bahwa produk ini hanya bisa dimiliki oleh kalangan menengah atas.

    Setiap mengeluarkan series terbaru, seluruh dunia pasti akan heboh karena mereka menunggu inovasi teknologi yang semakin mampu membuat hidup mereka lebih mudah.

    Meskipun saingannya dengan android cukup ketat, Apple masih berhasil mempertahankan citranya sebagai satu ekosistem teknologi terkemuka.

    Indikator Brand Image

    Beberapa komponen yang menentukan indikator brand image adalah sebagai berikut, sebagaimana dilansir dari Simplicable.

    1. Rekognisi

    Rekognisi mengacu pada seberapa mudah seseorang mengenali brand kamu.

    Baik melalui simbol maupun aset visual, kamu perlu memiliki identitas kuat agar mudah dikenali oleh mereka.

    Jika brand sulit dikenali, maka proses pembentukan citra positif kemungkinan akan semakin sulit.

    2. Reputasi

    Indikator yang kedua tentunya adalah reputasi. Kamu bisa mengukur reputasi brand atau perusahaan melalui berbagai cara, salah satunya adalah riset opini publik.

    Metode risetnya juga beragam, mulai dari survey hingga menganalisis pemberitaan di media tentang brand kamu.

    Reputasi juga bisa kamu jaga dengan cara mengoptimalkan seluruh tahapan dalam buyer journey.

    3. Kultur

    Kultur meliputi hal yang berkaitan dengan nilai, norma, dan kebiasaan karyawan serta stakeholder lainnya.

    Budaya perusahaan berperan besar untuk meningkatkan reputasi baik di mata masyarakat. Misalnya, katakanlah perusahaanmu sering menanamkan budaya gotong royong pada karyawannya.

    Ada banyak kegiatan sosial yang diadakan secara rutin untuk masyarakat sekitar. Akhirnya, citra merek yang terbentuk adalah bahwa perusahaanmu memiliki tanggung jawab sosial yang baik.

    4. Kualitas

    Indikator brand image selanjutnya adalah kualitas produk atau jasamu.

    Jika kualitasnya baik, tentu saja reputasi yang akan terbentuk juga baik. Semuanya harus diperhatikan secara seimbang.

    Apabila perusahaanmu melakukan tanggung jawab sosial dengan baik tetapi kurang peduli dengan kualitas produknya, kemungkinan besar bisnisnya akan sulit bertahan untuk jangka waktu yang lama.

    5. Pengalaman pelanggan

    Kulitas produk sudah baik, budaya perusahan sudah sangat positif, tetapi customer service dan karyawan kamu sangat tidak ramah pada konsumen.

    Menurutmu, apa yang akan terjadi?

    Tentunya hal tersebut akan merusak brand image yang selama ini sudah sulit untuk dibangun. Jadi, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kualitas pelayananmu pada pelanggan, ya.

    Pentingnya Brand Image

    kenapa brand image harus dipikirkan

    © Freepik.com

    Kamu telah memahami pengertian dari citra ini. Nah, sekarang, mengapa ia harus kamu perhatikan?

    Nah, Forbes punya alasannya. Dilengkapi dengan sumber lain di bawah, alasan mengapa brand image sangatlah penting adalah sebagai berikut.

    1. First impression adalah kunci

    Memang, katanya, kita tidak boleh menilai buku dari sampulnya saja. Namun, praktiknya sering kali tak semudah itu.

    Pelanggan kerap menangkap citra merek dari “bungkus”-nya saja. Hal ini dituliskan oleh Social Media Today.

    Jadi, pastikan identitas merekmu berkualitas, ya! Sebab, identitas inilah yang akan pertama kali dinilai oleh pelanggan.

    Memang, kadang kala, first impression tak selalu berujung pada penjualan. Akan tetapi, ia bisa membuat merekmu terlihat profesional dan terpercaya.

    2. Meningkatkan brand recognition

    Saat melihat tanda centang, lalu diminta menebak brand apakah itu, bisakah kamu menebaknya? Kemungkinan besar, kamu tahu bahwa jawabannya adalah Nike.

    Meski remeh, kemampuan menebak ini penting, lho. Ia juga tidak mudah diraih. Kamu butuh branding yang kuat hingga akhirnya pelanggan atau calon pelanggan bisa melakukannya.

    Penebakan ini juga terlihat remeh. Padahal, jika pelanggan sampai bisa menebakmu dari logo, dapat disimpulkan, brand image-mu sudah kuat.

    3. Meningkatkan brand credibility dan equity

    Coba kamu bayangkan, kamu harus membeli laptop. Kamu diberi pilihan merek A dan merek B.

    Harga laptop A lebih mahal daripada B. Akan tetapi, tokonya, desainnya, bahkan pembawaan salesperson-nya sangat meyakinkan.

    Lain halnya dengan laptop B. Memang, fitur laptop yang ia tawarkan lebih lengkap. Sayangnya, tokonya berantakan dan salesperson-nya cuek.

    Besar kemungkinan, kamu memilih laptop A daripada laptop B. Padahal, laptop A punya harga yang lebih mahal dengan fitur yang tak secanggih B.

    Inilah hubungan di antara brand image dengan brand credibility dan brand equity. Dengan punya citra yang baik, kamu makin meyakinkan hingga pelanggan tak masalah membayar lebih mahal.

    4. Meningkatkan loyalitas pelanggan

    Memaksimalkan brand image adalah salah satu strategi yang bisa kamu coba untuk tingkatkan loyalitas pelanggan.

    Ketika kamu mencoba memperbaiki citra merek, kamu akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan kualitas bisnismu.

    Baik dari segi produk, pelayanan, hingga interaksi dengan konsumen atau customer engagement.

    Hal inilah yang bisa menarik minat konsumenmu agar melakukan repeat purchase atau setidaknya mereka akan sukarela membicarakan hal baik tentang brand kamu melalui word of mouth.

    Baca Juga: 5 Tips Membangun Brand Community sebagai Suporter Bisnismu

    Strategi Meningkatkan Brand Image

    Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan citra merek. Mengutip Tweak Your Biz, salah satunya adalah dengan memahami brand-mu sendiri.

    Nah, sisi yang harus kamu pahami di antaranya kepribadian, budaya, tujuan, dan lain-lain.

    Selain itu, kamu juga bisa fokus pada audiensmu. Pahami apa yang mereka percayai, serta tujuan dan tantangan mereka.

    Nah, setelah itu, coba cari celah di antara masalah audiens. Kira-kira, apa yang bisa brand-mu selesaikan? Nantinya, hal ini bisa membangun image dari brand-mu.

    Baca Juga: 7 Jenis Branding untuk Menyukseskan Strategi Marketing Bisnismu

    Intinya, brand image adalah komponen penting untuk mengembangkan bisnismu. Jadi, terus kembangkan brand-mu lewat pembentukan image yang positif, ya!

    Selain topik ini, kamu juga bisa mempelajari komponen branding lainnya, lho. Kamu bisa mempelajarinya dengan praktis melalui artikel di Glints blog.

    Ada banyak pembahasan tentang strategi branding hingga istilah-istilah tertentu yang telah dikemas dalam artikel yang mudah kamu pahami.

    Semua artikelnya bisa kamu baca secara gratis.

    Yuk, temukan dan baca kumpulan artikelnya di sini sekarang sebelum kamu kelupaan!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3.7 / 5. Jumlah vote: 7

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait