Kenalan dengan UX Honeycomb, Nilai-Nilai Penting tentang Kualitas Produk

Diperbarui 02 Des 2020 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Apa saja yang bisa memengaruhi pengalaman pengguna? Jawabannya digambarkan di UX honeycomb, buah karya dari Peter Morville.

    Peter Morville merupakan seorang tokoh di dunia desain produk. Kata UX Magazine, Morville merupakan pionir information architecture dan user experience.

    Nah, honeycomb ciptaannya banyak dijadikan rujukan, lho. Dengan alasan ini, kamu tentu harus memahaminya.

    Kamu bisa membaca penjelasan lengkap tentangnya di bawah ini. Yuk, disimak!

    Mengenal Peter Morville UX Honeycomb

    mengenal ux honeycomb peter morville

    © Wowrkana.com

    Mengutip Usability, UX adalah soal membuat user menemukan nilai dari produkmu. Nah, nilai-nilai itulah yang dituliskan oleh  Peter Morville di UX honeycomb.

    Saat membuatnya, Morville sendiri terinspirasi dari three circles of information architecture. Hal ini ia tuliskan di blog perusahaannya, Semantic Studios.

    Dalam teori ini, ada tujuh value yang bisa kamu tawarkan pada pengguna. Visualisasinya bisa kamu lihat di bawah ini:

    visualisasi ux honeycomb peter morville

    © Intertwingled.org

    Nah, bagaimana penjelasan dari valuevalue di atas? Dirangkum dari UX Collective dan Adobe XD Ideas, penjabaran itu di antaranya:

    1. Useful

    Pertama, ada useful alias berguna. Ini menunjukkan bagaimana produk bisa menyelesaikan masalah yang dimiliki user.

    Misalnya, kamu membuat aplikasi pembelian tiket pesawat. Nah, apakah produkmu bisa membantu pengguna dalam membeli tiket secara cepat dan efektif?

    2. Usable

    Dalam UX honeycomb, usability merupakan penanda kemudahan penggunaan produk. Apakah pembelian tiket di aplikasimu gampang dilakukan?

    Itulah mengapa, nilai kecantikan bisa dinomorduakan dalam desain produk. Sebab, desain yang baik merupakan desain yang mudah digunakan.

    Baca Juga: Kenalan dengan Inclusive Design, Konsep Desain untuk Semua Pengguna

    3. Desirable

    Nah, jika usability sudah tercapai, kamu bisa memikirkan desirability. Nilai dalam user experience honeycomb Peter Morville ini berkaitan dengan estetika produk.

    Apakah produkmu menyenangkan untuk dipakai? Apakah kombinasi warna dan font-nya sudah terasa pas?

    4. Findable

    Siapa yang suka dengan rasa bingung? Semua orang, termasuk pengguna produkmu, tentu tak ingin mengalami hal ini.

    Dengan alasan ini, penempatan tombol dan navigasi produkmu harus jelas alias mudah ditemukan.

    Bukan sekadar penempatan menu saja, lho. Dalam UX honeycomb, findability juga mencakup waktu yang diperlukan untuk mengakses fitur produkmu.

    Coba bayangkan, sebuah produk punya desain yang baik. Ia menyelesaikan masalah pengguna, mudah digunakan, serta punya desain yang apik.

    Sayangnya, durasi loading menunya sangat lama. Semua nilai positif tadi jadi percuma, karena produk itu kurang responsif.

    User-nya pun merasa frustrasi saat menggunakan produk tersebut. Itulah mengapa, nilai yang satu ini tidak boleh kamu lupakan.

    5. Accessible

    Manusia adalah makhluk yang beragam. Hal ini juga berlaku untuk sederet pengguna dari produkmu.

    Di antara mereka, kemungkinan besar, ada orang yang punya kekurangan. Kekurangan itu misalnya kesulitan membaca atau mendengar.

    Ini bukan hanya masalah fisik saja, lho. Konteks penggunaan produk juga bisa menjadi sumber persoalan desainmu.

    Misalnya, di dalam produkmu, user harus mendengarkan lagu. Akan tetapi, mereka tengah menggunakan produkmu di tengah keramaian.

    Jika ini terjadi, lingkungan sekitar user tentu bisa mengganggu pengalaman pengguna.

    Nah, dalam UX honeycomb, orang dan situasi seperti ini juga dipikirkan. Jika kondisi pengguna tidak ideal, solusi apa yang ditawarkan oleh produkmu?

    Baca Juga: Accessibility: Konsep untuk Pastikan Situs Web Mudah Diakses Penyandang Disabilitas

    6. Credible

    Di masa kini, pencurian data pribadi kian marak. Belum lagi, hoax terus tersebar di mana-mana.

    Nah, Peter Morville juga memasukkan faktor ini dalam user experience honeycomb. Pengguna harus percaya padamu dan produkmu.

    Dalam hal ini, kamu tentu harus melibatkan banyak pihak. Pihak itu misalnya brand manager atau secutiry engineer.

    7. Valuable

    Value merupakan gabungan semua poin tadi. Jika kamu memenuhi semua persyaratan di atas, produkmu bisa dianggap bernilai oleh pengguna.

    Baca Juga: Sama-sama Memperkuat UX, Apa Beda User Flow dan User Journey?

    Itulah sederet faktor yang memengaruhi UX berdasarkan teori honeycomb. Jangan lupa, terapkan poin-poinnya di dalam produkmu, ya!

    Nah, selain teori ini, masih banyak teori lainnya yang bisa kamu terapkan saat mendesain. Kira-kira, apa saja, ya?

    Kamu bisa mempelajari semua itu di Glints ExpertClass. Glints ExpertClass adalah seminar di berbagai bidang industri dengan pemateri ahli.

    Jangan sampai ketinggalan kesempatan belajar ini, ya. Segera cari kelas yang tepat untukmu, sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 3 / 5. Jumlah vote: 2

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait