Manakah yang Lebih Efektif, Konten Evergreen atau Konten Trending?

Tayang 25 Feb 2021 - Dibaca 10 mnt

Isi Artikel

    Konten evergreen vs konten trending, dua hal ini bisa saja menimbulkan dilema bagi pegiat content marketing. Pasalnya, kedua hal tersebut sama-sama punya keunggulan.

    Ada sebagian yang lebih mengutamakan konten trending terlebih dahulu ketimbang evergreen. Sebab, hal itu dapat meningkatkan traffic dengan cepat dalam waktu dekat.

    Di sisi lain, ada yang berpikiran bahwa konten evergreen cocok untuk dibuat karena organic traffic dapat terus mengalir dari waktu ke waktu.

    Lantas, kira-kira lebih efektif mana antara evergreen vs konten trending? Kira-kira harus membuat jenis konten yang mana dulu?

    Jangan khawatir, dalam artikel ini Glints akan menjelaskannya untukmu.

    Mengenal Evergreen dan Konten Trending

    evergreen vs konten trending

    © Freepik.com

    1. Pengertian evergreen

    Apa sih konten evergreen itu? Seberapa besar dampaknya terhadap aktivitas content marketing?

    Mungkin, sebagian dari kamu masih asing dan bertanya-tanya terkait jenis konten yang satu ini.

    Dilansir dari Search Engine Journal, konten evergreen adalah konten yang memiliki dampak tinggi bagi traffic website untuk jangka waktu satu atau dua tahun untuk perusahaan.

    Dalam artian lain, evergreen adalah konten yang tidak ketinggalan zaman. 

    Meskipun kamu membuat konten di tahun 2020, pada tahun 2022 nanti konten evergreen akan terus memberikan efek terhadap traffic website-mu.

    Pasalnya, konten evergreen akan selalu dicari oleh pembaca setiap tahun.

    Sebagai contoh, kamu membuat konten “tips membuat badan jadi langsing dalam waktu singkat”.

    Konten tersebut akan terus dicari oleh pembaca. Sebab, akan terus ada orang berbadan besar yang memiliki keinginan untuk menurukan bobot tubuhnya.

    Terlepas dari semua itu, kamu harus pandai dalam membuat konten evergreen supaya dapat menempati ranking pertama halaman pencarian Google.

    Sebab, akan banyak kompetitor yang saling berlomba-lomba dalam setiap keyword.

    Baca Juga: 5 Manfaat Konten Infografik untuk Promosi yang Perlu Kamu Ketahui

    2. Pengertian konten trending

    Nah, sebelum berlanjut ke pembahasan evergreen vs konten trending, mari kita simak terlebih dahulu pengertian dari konten trending.

    Pada dasarnya, konten trending adalah kebalikan dari konten evergreen, yaitu konten yang dibuat saat ada peristiwa atau kejadian yang sedang tren.

    Untuk terus update mengenai tren, kamu bisa menggunakan tools gratis seperti Google Trends.

    Sebagai contoh, akhir-akhir ini sedang tren mengenai content creator TikTok . Nah, dari situ, kamu bisa langsung membuat konten mengenai tugas dan skill dari content creator TikTok .

    Kendati demikian, dilansir dari Ceralytics, konten trending hanya relevan dalam beberapa minggu atau bahkan hari saja. 

    Setelah itu, orang-orang melupakan peristiwa tren tersebut. 

    Terlepas dari semua itu, konten trending memberikan peningkatan yang sangat besar dalam waktu cepat dari segi traffic website.

    Evergreen vs Konten Trending

    evergreen vs konten trending

    © Freepik.com

    Sebelum menentukan kira-kira mana yang lebih efektif antara evergreen vs konten trending, mari kita pahami sejenak kelebihan dan kekurangan dari masing-masing.

    1. Kelebihan dan kekurangan evergreen

    Dilansir dari Social Media HQ, kelebihan dari konten evergreen adalah dapat membuat website-mu tumbuh.

    Pasalnya, konten ini akan terus memberikan traffic yang tidak ada habisnya dari waktu ke waktu.

    Selain itu, konten ini juga membangun kepercayaan terhadap pembaca. Sebab, biasanya konten evergreen dibuat dengan penelitian yang mendalam.

    Hal tersebut tentu akan memberikan informasi yang besar bagi para pembaca.

    Kendati demikian, kekurangan dari konten evergreen adalah lama dalam pembuatannya.

    Sebab, kamu harus melakukan penelitian dan mencari-cari sumber yang terpercaya untuk membangun kredibilitas kontenmu.

    Baca Juga: Mencari Topik yang Sedang Tren? Gunakan Saja 6 Trending Topics Tools Ini

    2. Kelebihan dan kekurangan konten trending

    Kelebihan dari konten trending jelas memberikan traffic yang sangat besar dalam waktu yang cepat. 

    Di sisi lain, pembuatan konten trending tidak terlalu memakan waktu lama, seperti halnya evergreen.

    Akan tetapi, kekurangan dari konten trending adalah cepat basi atau tidak berlaku lagi dalam jangka waktu seminggu atau bahkan beberapa hari.

    Hal ini tentu akan membahayakan traffic-mu jika hanya mengandalkan konten trending.

    Mana yang Lebih Efektif?

    © Freepik.com

    Dilhat dari penjelasan di atas, kira-kira mana yang lebih efektif antara evergreen vs konten trending?

    Jika ingin lebih berkembang, sebaiknya kamu bisa menggabungkan antara konten evergreen dan konten trending.

    Caranya bagaimana? Kamu harus rajin dalam mengikuti tren serta mencari keyword yang tepat.

    Setiap ada tren yang tepat, kamu bisa langsung menuliskannya sembari memproduksi konten evergreen.

    Selain itu, lakukan pengembangan dari konten-konten yang terdahulu agar terlihat semakin bagus.

    Lalu, jangan ragu untuk membagikan kontenmu di setiap media sosial.

    Baca Juga: Kupas Tuntas Content Delivery Network, Tulang Belakang Pengiriman Konten

    Itu dia pembahasan mengenai evergreen vs konten trending. Jika bisa memaksimalkan keduanya, kenapa harus memilih salah satunya?

    Seorang marketer yang cerdas harus bisa memaksimalkan peluang yang ada, termasuk konten evergreen dan konten trending yang sama-sama mendatangkan traffic besar.

    Kalau ingin memperdalam skill-mu dalam dunia content marketing, Glints ExpertClass adalah tempat yang harus kamu tuju.

    Di sana, ada banyak pilihan kelas yang diisi oleh profesional kaya pengalaman. Kamu bisa mendapatkan ilmu soal pemasaran konten langsung dari ahlinya.

    Menarik, kan? Yuk, pilih kelasnya sekarang juga!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait