Mengenal Intrapreneurship, Budaya Perusahaan yang Dorong Inovasi Karyawan

Tayang 01 Jun 2021 - Dibaca 8 mnt

Isi Artikel

    Istilah entrepreneurship mungkin saja sudah sering kita dengar. Namun, intrapreneurship adalah istilah yang sepertinya masih asing bagi sebagian besar orang.

    Padahal, intrapreneurship tidak kalah penting dibanding entrepreneurship.

    Lalu, apa sebenarnya intrapreneurship itu?

    Yuk, simak penjelasan Glints berikut ini.

    Baca Juga: Yuk, Makin Maju dengan 8 Tips Meningkatkan Mindset Entrepreneur Ini!

    Apa Itu Intrapreneurship?

    intrapreneurship adalah

    © Freepik.com

    Menurut Business News Daily, intrapreneurship merupakan sistem perusahaan yang mendorong pekerjanya untuk menjadi entrepreneur di dalam lingkup pekerjaan.

    Intrapreneurship memotivasi pekerja untuk berinovasi dan menjadi proaktif untuk mencapai hal tersebut.

    Intrapreneur dalam sebuah perusahaan tidak perlu khawatir akan kegagalan karena semuanya akan ditanggung perusahaan.

    Dengan mendorong budaya intrapreneurship dalam perusahaan, karyawan akan merasa terdorong untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk atau pelayanan sebuah perusahaan. 

    Selain pembentukan budaya perusahaan yang tepat, pemberian insentif pun dapat menjadi cara untuk membangun intrapreneurship dalam perusahaan.

    Jika disimpulkan secara sederhana, intrapreneurship adalah entrepreneurship internal dalam sebuah lingkungan perusahaan.

    Karakteristik Intrapreneurship

    karakteristik intrapreneur

    1. Diversifikasi

    Siapa pun  yang tergabung dalam organisasi yang mengaplikasikan intrapreneurship, dianjurkan untuk berkontribusi terlepas dari jenis kelamin, usia, bidang keahlian, dan lain-lain

    2. Pendekatan inovatif

    Intrapreneurship adalah inisiatif kreatif yang mendorong perkembangan perusahaan dan karyawan yang terlibat

    3. Perbaikan kualitas

    Sebagai intrapreneur, kamu akan memiliki kemampuan memberikan nilai tambah perusahaan dengan meningkatkan kualitas produk, pelayanan, metode, ataupun persepsi.

    4. Dampak positif bagi seluruh pihak

    Dengan mengimplementasikan intrapreneurship dalam sebuah perusahaan, karyawan yang bekerja akan mendapatkan pemberdayaan dan aktualisasi diri.

    Selain itu, perusahaan pun akan selalu berkembang dan diuntungkan.

    5. Bebas modal

    Intrapreneur dalam perusahaan bebas memberikan ide untuk suatu proyek.

    Namun, untuk merealisasikannya tidak perlu mengeluarkan sepeser uang pun karena semuanya ditanggung perusahaan.

    6. Bagi hasil

    Jika idemu sebagai intrapreneur berhasil dan sukses, seharusnya ada perjanjian bagi hasil yang ditandatangani pihak perusahaan dan karyawan.

    Baca Juga: Yuk, Makin Maju dengan 8 Tips Meningkatkan Mindset Entrepreneur Ini!

    Pentingnya Intrapreneurship

    intrapreneurship adalah

    © Pexels.com

    Intrapreneurship adalah budaya dan strategi yang tepat agar perusahan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi.

    Seperti yang kita ketahui, saat ini pasar terus berubah dengan cepat. 

    Oleh karena itu, perusahaan selalu membutuhkan masukan kreatif untuk selalu dapat bersaing dengan kompetitor.

    Dengan mengaplikasikan intrapreneurship, kita bisa lebih mudah menemukan solusi untuk berbagai macam permasalahan.

    1. Penetrasi pasar baru

    Idemu sebagai intrapreneur bisa menjadi solusi perusahaan untuk memasarkan produk lebih jauh lagi dan membuka kesempatan bisnis baru.

    2. Pemberdayaan karyawan

    Intrapreneurship memungkinkan perusahaan untuk memperkuat hubungannya dengan karyawan.

    Pasalnya, sistem ini memberikan para pekerja kebebasan berinisiatif dan tanggung jawab atas suatu proyek.

    3. Memaksimalkan sumber daya manusia

    Jika perusahaanmu mengimplementasikan intrapreneurship, karyawan akan memiliki kesempatan bekerja lebih optimal dan terdorong untuk memberikan yang terbaik bagi tempatnya bekerja.

    4. Stabilitas ekonomi

    Menurut The Investor’s Book, intrapreneurship adalah salah satu cara jitu menghadapi ketidakstabilan pasar dan ekonomi dengan mendorong inovasi yang cepat.

    5. Pertumbuhan inovatif

    Untuk berkembang, tentu kamu harus bermula dengan ide.

    Implementasi intrapreneurship yang baik akan membuat sebuah perusahaan dapat memiliki lebih banyak ide untuk berkembang dan memperbaiki banyak hal.

    Proses Intrapreneurship

    interpreneur adalah

    © Pexels.com

    1. Kumpulkan ide

    Tahap pertama dalam intrapreneurship adalah mendorong para karyawan untuk memberikan ide dan opini mereka mengenai suatu permasalahan dalam perusahaan.

    Untuk proses ini, semua orang yang terlibat harus tahu pada siapa atau bagaimana caranya untuk memaparkan ide yang dimiliki.

    2. Analisis ide

    Setelah semua ide terkumpulkan, tahap selanjutnya adalah menganalisis kesesuaian idemu dan karyawan lainnya dengan kebutuhan, visi, misi, tujuan perusahaan, dan permintaan konsumen.

    3. Persetujuan seluruh pihak

    Ide yang sesuai dengan pertimbangan pada tahap sebelumnya akan diajukan pada pihak-pihak terkait seperti tim, investor, klien, dan lain-lain.

    Tahap ini penting untuk mengetahui apakah ide tersebut disetujui oleh pihak 

    4. Feasibility test

    Apabila ide sudah disetujui oleh semua pihak, tahap selanjutnya dalam intrapreneurship adalah feasibility test atau tes kelayakan suatu proyek.

    Tes ini dapat dilakukan dengan menganalisis SWOT (strength, weaknesses, opportunities, dan threats) untuk ide dan karyawan yang mengusulkannya.

    5. Pengawasan dan perbaikan

    Setelah dinilai layak dan sesuai, rencana proyek yang dibuat diperbaiki dan ditingkatkan setelah feasibility test agar dapat diimplementasikan secara maksimal dan lancar. 

    Tentu saja, saat sudah diimplementasi, proyek tersebut juga harus selalu diawasi dan dikembangkan sesuai dengan permasalahan yang terjadi.

    Contoh Sukses Intrapreneurship

    contoh sukses intrapreneur

    © Pexels.com

    Siapa yang tidak tahu McDonald’s? Perusahaan makanan cepat saji ini tersebar di seluruh dunia.

    Salah satu paket menunya yang terkenal adalah Happy Meal.

    Yang tidak banyak diketahui orang, Happy Meal adalah hasil dari intrapreneurship seorang manajer regional di St. Louis, AS.

    Sang manajer, Dick Brams, mengembangkan ide untuk membuat paket khusus anak-anak dengan porsi lebih kecil yang pas untuk kelompok usia tersebut.

    Ia mempresentasikan ide tersebut di hadapan manajemen dan tak lama kemudian diwujudkan pada tahun 1979.

    Setelah diluncurkan, Happy Meal menjadi sukses besar hingga saat ini.

    Baca Juga: 7 Cara Menghadapi Masalah di Dunia Kerja a la Entrepreneur Terkenal

    Intrapreneurship adalah strategi bisnis yang telah terbukti efektif. 

    Tidak hanya mengembangkan perusahaan, intrapreneurship juga meningkatkan kualitas seorang karyawan.

    Selain artikel soal budaya kerja ini, kamu bisa mendapatkan ragam info tentang dunia karier jika sign up di Glints.

    Dengan mendaftar, kamu akan mendapatkan itu semua lewat newsletter blog yang dikirim langsung ke kotak masukmu.

    Tak hanya itu, membuat akun juga membuatmu bisa mendaftar ke banyak lowongan kerja di Glints dan menambah skill dipandu para ahli di Glints ExpertClass.

    Menarik, kan? Yuk sign up sekarang!

    Seberapa bermanfaat artikel ini?

    Klik salah satu bintang untuk menilai.

    Nilai rata-rata 5 / 5. Jumlah vote: 1

    Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

    We are sorry that this post was not useful for you!

    Let us improve this post!

    Tell us how we can improve this post?


    Comments are closed.

    Artikel Terkait