Sering Tak Sadar, 4 Masalah Mental Ini Kerap Dialami Pekerja Kantoran
Isi Artikel
Sampai saat ini, belum semua perusahaan, bahkan pekerja peduli dengan masalah mental yang dialami di tempat kerja.
Padahal, baik kesehatan mental dan fisik sama-sama pentingnya bagi tubuh dan harus dijaga tetap seimbang.
Saat kesehatan mental diabaikan dan tidak segera diobati atau mencari bantuan dari seorang ahli, maka bisa berdampak negatif pada karier.
Pasalnya, saat mengalami masalah mental pasti akan sulit fokus saat bekerja sehingga produktivitas cenderung akan menurun.
Nah, jika selama ini kamu belum tahu apa saja jenis masalah mental yang bisa dialami oleh seorang pekerja kantoran, coba simak dulu penjelasannya di bawah ini.
1. Depresi
Jenis masalah mental pertama yang paling sering dialami oleh pekerja adalah depresi.
Beberapa gejala depresi di tempat kerja yang biasanya ditunjukkan antara lain, gelisah, gugup, mudah tersinggung, selalu mengeluh, dan tidak terlihat sehat.
Selain itu, seorang karyawan yang mengalami depresi juga cenderung menjadi lebih pasif. Baik saat diajak bicara secara langsung atau saat meeting, mereka lebih memilih untuk diam.
Bahkan, tidak sedikit pula gejala depresi yang menunjukkan bahwa mereka sudah tidak ada semangat lagi untuk bekerja dan tidak bisa produktif lagi.
Dilansir dari Harvard Business Review, terdapat survei WHO yang menemukan bahwa karyawan yang mengalami depresi akan lebih sering cuti sakit, kehilangan produktivitas, hingga dikeluarkan dari pekerjaan.
2. Gangguan kecemasan
Jenis masalah mental yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi di telingamu, kan?
Rupanya gangguan kecemasan juga sering mengintai para karyawan kantoran sehingga dapat menurunkan performa di pekerjaannya.
Beberapa tanda dari gangguan kecemasan ialah dengan munculnya kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi, kelelahan yang terus-menerus, hingga rasa cemas berlebihan saat di kantor.
Seperti yang dijelaskan oleh Mayo Clinic, penyebab dari gangguan kecemasan belum bisa sepenuhnya dipahami.
Namun, biasanya hal itu bisa terjadi akibat adanya peristiwa traumatis yang pernah dialaminya.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan.
Misalnya penumpukan stres akibat mengalami masa-masa sulit hingga trauma masa kecil.
3. Gangguan bipolar
Jenis masalah mental selanjutnya yang kerap dialami oleh seorang pekerja ialah gangguan bipolar.
Gangguan yang satu ini bisa ditunjukkan dengan adanya pergantian suasana hati yang ekstrem dari fase depresi yang hampa lalu berganti menjadi suasana hati yang sangat semangat atau disebut fase mania.
Pemilik gangguan yang satu ini bisa terlihat sangat energik dan kreatif saat sedang bekerja. Namun, ada saatnya ia tiba-tiba berubah drastis menjadi pendiam dan sulit fokus.
Hal itu sangatlah berpengaruh pada kinerja di kantor karena ia tidak akan mampu memberikan hasil kerja yang maksimal.
Healthline menjelaskan beberapa gejala yang ditunjukkan pada saat fase mania biasanya pemilik gangguan ini akan merasa terlalu bahagia, berbicara sangat cepat dan ekspresif, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Kemudian, di saat fase depresi beberapa gejala yang ditunjukkan seperti putus asa, menjadi pendiam, sering merasa kelelahan, hingga selalu memikirkan kematian.
4. ADHD
Bagi sebagian besar orang mungkin menganggap ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder sebagai gangguan yang hanya bisa dialami oleh anak kecil saja.
Padahal, gangguan yang satu ini juga dapat dialami oleh orang dewasa bahkan yang sudah bekerja sebagai seorang karyawan.
Seperti yang ditulis oleh HBR, terdapat survei internasional di 10 negara yang menunjukkan bahwa ada sekitar 3,5% karyawan yang menderita ADHD.
Saat di tempat kerja, biasanya karyawan yang mengalami gangguan ini akan sulit mengorganisasi pekerjaannya.
Kemudian, selalu gagal menyelesaikan pekerjaan dalam tenggat waktu yang sudah ditentukan hingga kesulitan mengelola beban kerja.
Bahkan, komunikasi juga akan cukup sulit dilakukan karena biasanya mereka akan susah paham dengan instruksi dari atasan dan mudah berselisih dengan rekan kerja.
Jenis masalah mental yang dialami oleh pekerja ini sangat berakibat buruk bagi perkembangan karier.
Pasalnya, ada sebuah studi yang menyebutkan bahwa karyawan yang mengalami gangguan ini akan lebih sering tidak masuk kerja dan berisiko tinggi diberhentikan dari pekerjaannya.
Setelah membaca penjelasan di atas, pastinya kamu sudah lebih paham dengan pentingnya kesehatan mental, kan?
Menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan mengontrol tingkat stres. Saat kamu sudah merasa tidak kuat lagi menahan beban, jangan ragu untuk menceritakannya kepada orang terdekat.
Selain itu, kamu bisa mencoba melakukan hobi penghilang stres agar bisa menjaga mood selalu baik.
Mau tahu tips lain berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental di dunia kerja? Ayo baca lebih banyak artikel di Glints Blog!
Pembahasan di dalamnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kaum pekerja. Jadi, kamu pasti menemukan banyak topik yang ternyata kamu butuhkan selama ini.
Langsung saja klik link ini untuk temukan artikel terbarunya!