Hal Yang Tidak Boleh Diucapkan CEO Pada Karyawan

Diperbarui 11 Jul 2022 - Dibaca 7 mnt

Isi Artikel

    Ketika memasuki dunia kerja, kamu akan dihadapkan dengan CEO atau pemimpin perusahaan secara tidak langsung. Meskipun tidak membawahi kamu tidak langsung, kamu sebaiknya tetap memperhatikan CEO perusahaan.

    Apakah pemimpin perusahaan kamu mampu membangkitkan karyawannya untuk bergerak maju atau justru kamu harus cepat-cepat cari pekerjaan di tempat lain karena karakter dari sang CEO. Untuk cara mudahnya, yuk cari tahu hal yang tidak boleh diucapkan seorang CEO kepada karyawannya.

    Baca Juga: Cara Menghilangkan Ngantuk Saat Kerja

    1. “Kami bisa mencari karyawan lain yang lebih kompeten”

    kemampuan komunikasi adalah salah satu soft skills untuk buat hrd terkesan

    © Pexels.com

    Ini dia hal yang tidak boleh diucapkan sama sekali oleh seorang pemimpin, apalagi pemimpin perusahaan. Jika CEO perusahaanmu berkata seperti ini, sudah saatnya kamu mencari lowongan pekerjaan baru. Kalimat tersebut cukup merendahkan kompetensi karyawannya dan menjadi sebuah ancaman yang tidak diperlukan karyawan. Jika seorang karyawan diterima untuk bekerja, maka sudah tentu kompetensi yang dimilikinya sesuai dengan yang dibutuhkan. Sama halnya ketika mengucapkan, “kamu masih beruntung punya pekerjaan dengan situasi seperti sekarang”. Ucapannya justru salah besar karena sebenarnya kamu tidak dihargai dan tidak beruntung bekerja di perusahaan tersebut.

    2. ”Lakukan saja dengan benar, jangan sampai kamu kacaukan”

    Wah, kalau CEO kamu berkata seperti ini, maka artinya ia sudah semena-mena dan tidak memikirkan proses yang harus dilalui karyawannya. Ia hanya bertindak menjadi ‘bos’ yang hanya menyuruh dan mementingkan tujuan atau targetnya tercapai, tapi malah membuat karyawannya bekerja di bawah rasa stres dan takut. Padahal, lebih baik mengajak karyawannya untuk berlatih dan mengembangkan kompetensi sehingga target bisa tercapai dengan baik.

    3. ”Saya terlalu sibuk”

    Kalimat tersebut atau dalam bentuk lain seperti, “Jangan ganggu jadwal saya dengan masalah yang tidak penting”, adalah hal yang tidak boleh diucapkan seorang pemimpin sesibuk apa pun. Sebagai pemimpin yang baik, ia akan berempati dan berusaha dengan baik untuk meluangkan waktunya untuk kepentingan perusahaan sekecil apa pun. Jika sibuk pun, ia akan menegosiasikan waktu terlebih dahulu dengan karyawan daripada mengindikasikan apa yang dikerjakan oleh karyawannya tidak penting. Ketika manajermu berkata seperti itu, sudah tentu menjengkelkan karena seperti meremehkan masalah yang kamu hadapi, apalagi jika seorang CEO yang mengatakannya.

    4. ”Kita selalu pakai cara ini”

    Jika CEO berkata seperti ini, tandanya ia tidak mampu menerima perubahan ataupun beradaptasi dengannya. Hanya karena suatu hal selalu dikerjakan dengan cara yang sama, tidak berarti cara tersebut adalah yang terbaik untuk dilakukan. Padahal, inovasi untuk menemukan metode terbaik dalam mencapai suatu tujuan menjadi aspek yang dibutuhkan untuk sebuah perusahaan. Terlebih lagi, seorang pemimpin yang baik akan memacu karyawannya untuk mengeksplor perspektif baru dalam mengatasi sebuah masalah. Ketika kamu mendengar hal yang tidak boleh diucapkan ini dilontarkan oleh CEO di kantor, jangan harap ide barumu akan didengar apalagi diterima.

    5. ”Kalau saya butuh pendapat pasti saya minta”

    2 orang asia sedang menganalisis review yang didapat dari konsumen

    © Pexels.com

    Satu lagi hal yang tidak boleh diucapkan seorang pemimpin dan tidak akan pernah kamu dengar diucapkan oleh CEO yang baik. Ketika suatu masalah muncul, pemimpin pasti akan mencari berbagai perspektif terlebih dahulu sebelum memutuskan apa yang akan dilakukan. Ia akan berdiskusi dengan beberapa orang terlebih dahulu, baik dari karyawan level tertinggi sampai terendah yang berkaitan. Pemimpin yang kompeten tidak akan takut jika bawahannya memiliki ide yang lebih bagus untuk memecahkan suatu masalah.

    6. ”Saya tidak peduli…”

    Hal yang tidak boleh diucapkan oleh seorang pemimpin adalah tidak mau membantu seorang karyawan dalam menghadapi masalahnya. Ucapan seperti, “Saya tidak peduli, itu kan tugas si X”, ”Itu kan masalah kamu”, “Itu kan tugas kamu untuk menyelesaikannya” menunjukkan ketidakpedulian CEO terhadap perusahaanya sendiri. Hanya karena kamu digaji untuk melakukan sesuatu, bukan berarti hanya kamu yang menanggung beban pekerjaan dan merasa tidak pantas untuk meminta arahan dari seorang pemimpin supaya menyelesaikannya dengan baik. Apabila pemimpin perusahannya sendiri tidak memiliki rasa kepedulian terhadap perusahannya, maka karyawannya pun tidak akan peduli dengan kinerjanya untuk kepentingan perusahaan.

    7. ”Kamu seharusnya bisa bekerja lebih baik lagi”

    Hal ini tidak boleh diucapkan seorang CEO terutama jika seorang karyawan meminta sebagai feedback kepada karyawan terkait hasil pekerjaannya. Seorang pemimpin tidak akan hanya mengatakan, ‘Kamu sudah OK kok” sebagai sebuah evaluasi bagi karyawannya. Jika kamu meminta feedback, tentu kamu merasa ingin lebih baik dalam pekerjaanmu dan meningkatkan kinerjamu saat ini. Idealnya, CEO akan memberikan jawaban mengenai detail atau gambaran dari mana kamu bisa memulai meningkatkan kinerjamu. Jika ia hanya mengatakan kamu harus bekerja lebih baik lagi, maka kamu bisa melewatkan banyak kesempatan untuk berkembang.

    8. ”Saya lebih suka bekerja dengan X daripada Y”

    Seorang pemimpin yang baik tidak akan pernah menganakemaskan seorang karyawan. Melakukanya saja sudah tidak baik, maka memberitahukan secara verbal sudah menjadi hal yang tidak boleh diucapkan. Apalagi jika membandingkannya dengan kinerja karyawan lain yang berujung dengan menunjukkan rasa ketidaksukaan kepada seorang karyawan. Yang ada malah menjadi bahan gosip di antara karyawan. CEO yang baik pun tidak akan pernah menggosipkan masalah pribadi seorang karyawan kepada karyawan lainnya. Jika salah satu hal tersebut terjadi, kamu harus sudah siap melihat konflik internal yang bisa menganggu kinerja perusahaan.

    9. ”Saya lebih paham soal ini”

    Sangat buruk jika kamu memiliki CEO yang sombong dan mengucapkan hal yang tidak boleh diucapkan ini. Jika ia tidak mau belajar dan melatih kemampuannya, maka ia juga akan membatasi ruang bagi karyawannya untuk berimprovisasi. Kenyataannya, tidak ada pemimpin yang selalu tahu apa yang dibutuhkan dan apa yang sebaiknya dilakukan. Pastikan CEO di kantormu adalah orang yang mau mendengarkan dan tidak sungkan bertanya kepada karyawan ketika ia belum menemukan jawaban yang memuaskannya dalam menangani suatu pekerjaan.

    10. ”Kegagalan itu bukan pilihan”

    seorang manajer sedang meminta feedback, yang menjadi cara efektif ketika ingin mengubah gaya manajemen

    © Pexels.com

    Sepintas kalimat ini seperti sebuah motivasi, tapi jangan sampai kamu tertipu. Kalimat lain yang serupa seperti, “Jangan berikan kabar buruk untuk saya”, adalah hal yang tidak boleh diucapkan oleh CEO kepada karyawannya. Kamu sebagai karyawan tentu akan merasa mendapat tekanan yang lebih berat saat mendengar ucapan ini untuk berhasil dengan segala cara. Ketika seorang pemimpin berekspektasi untuk melakukan segala hal dengan baik, maka ia juga sudah siap dengan kegagalan yang akan dihadapi.

    Ketika kamu mendengar salah satu dari hal yang tidak boleh diucapkan tersebut, sudah tandanya kamu harus mencari pemimpin yang lebih baik. Bahkan lebih buruk lagi kalau kamu sama sekali tidak pernah mendengar kabar apapun soal CEO yang berarti ia jarang berinteraksi dengan karyawannya. Seorang pemimpin sejatinya selalu berhati-hati dalam berkata dan selalu menghargai usaha karyawannya.

    Baca Juga: 8 Skill yang harus Dimiliki oleh Freshgraduate agar Lebih Muda Dapat Kerja

    Kamu bisa intip beragam lowongan kerja di Glints yang sesuai untuk menjadi tempat berkarir selanjutnya. Setelah menemukan pekerjaan yang membuatmu tertarik, langsung sign up dan apply lamaran kamu, karena semuanya gratis. Ssst, kamu bisa cari tahu dulu profil dan karakter calon CEO di perusahaan tempat kamu melamar kerja saat proses interview.

      Seberapa bermanfaat artikel ini?

      Klik salah satu bintang untuk menilai.

      Nilai rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

      Belum ada penilaian, jadi yang pertama menilai artikel ini.

      We are sorry that this post was not useful for you!

      Let us improve this post!

      Tell us how we can improve this post?


      Comments are closed.

      Artikel Terkait