Teknisi Mesin

Teknisi Mesin bertanggung jawab untuk melakukan instalasi, pemeliharaan, perbaikan, dan pengoperasian mesin di fasilitas perusahaan. Posisi ini memastikan mesin berjalan dengan optimal untuk mendukung kelancaran operasional produksi serta meminimalkan downtime.

Tanggung Jawab Utama

1. Instalasi dan Pengaturan Mesin

Melakukan pemasangan dan pengaturan mesin baru sesuai dengan spesifikasi teknis.

Menyesuaikan parameter mesin agar sesuai dengan kebutuhan produksi.

2. Pemeliharaan Mesin (Maintenance)

Melakukan pemeliharaan preventif (preventive maintenance) sesuai jadwal untuk mencegah kerusakan mesin.

Membersihkan dan mengecek komponen mesin secara berkala.

3. Perbaikan Mesin

Mengidentifikasi kerusakan atau malfungsi mesin melalui pemeriksaan teknis.

Melakukan perbaikan mesin dengan cepat untuk meminimalkan gangguan pada proses produksi.

Mengganti komponen mesin yang rusak dengan suku cadang yang sesuai.

4. Monitoring dan Evaluasi

Memantau kinerja mesin selama operasional untuk mendeteksi potensi masalah.

Memberikan laporan berkala terkait kondisi mesin kepada supervisor atau manajemen.

5. Dukungan Operasional

Memberikan pelatihan atau panduan kepada operator mesin mengenai pengoperasian yang aman dan efisien.

Berkolaborasi dengan tim produksi untuk memastikan mesin beroperasi sesuai kebutuhan.

6. Keamanan dan Kepatuhan

Memastikan semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3).

Mematuhi pedoman dan prosedur yang berlaku dalam pengoperasian dan perawatan mesin.

Kualifikasi yang Dibutuhkan

Pendidikan minimal SMK/D3/S1 di bidang Teknik Mesin, Teknik Elektro, atau bidang terkait.

Pengalaman kerja minimal 1–3 tahun di bidang perawatan atau perbaikan mesin industri.

Pengetahuan tentang mesin produksi, sistem hidrolik, pneumatik, atau kelistrikan mesin.

Kemampuan membaca gambar teknik dan manual mesin.

Terampil dalam menggunakan alat-alat kerja seperti multimeter, kunci pas, dll.

Keterampilan Utama

Pemecahan Masalah: Kemampuan menganalisis dan menyelesaikan kerusakan mesin dengan cepat.

Teknis dan Analitis: Pemahaman mendalam tentang mekanisme kerja mesin dan komponen teknisnya.

Manajemen Waktu: Mengelola jadwal pemeliharaan dan perbaikan untuk mengurangi downtime.

Komunikasi: Menyampaikan laporan teknis secara jelas kepada supervisor atau tim terkait.

Keselamatan Kerja: Memastikan semua prosedur teknis dilakukan sesuai dengan standar K3.