1. Bertanggung Jawab Atas Bongkar Muat Barang
Aktivitas di divisi warehouse tidak lepas dari kegiatan bongkar muat barang. Adapun yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut yaitu bagian warehouse staff.
Job desk staff gudang meliputi pencatatan dan pengawasan pada setiap barang yang dibongkar muat. Pencatatannya barang berdasarkan pada jumlah, nama, jenis, nama pengirim atau penerima, hingga waktu pengiriman.
2. Menandatangani Surat Penerimaan Barang
Selain melakukan pencatatan dan pengawasan bongkar muat barang di gudang, warehouse staff juga bertugas menandatangani surat penerimaan barang. Surat penerimaan barang ini bisa dari produsen, eksportir, dan lain-lain.
Semua proses tentunya harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan dari perusahaan. Selain itu, jenis surat yang bisa ditandatangani oleh staff gudang hanya yang berkaitan dengan aktivitas barang di gudang dan jika memang diperlukan saja.
3. Melakukan Pengecekan Barang di Gudang
Satu lagi job desk staff gudang adalah melakukan pengecekan barang di gudang. Dalam hal ini, staff gudang akan memeriksa kualitas dan kuantitas barang yang di dalam gudang. Mulai dari ruang penyimpanan, pembongkaran, atau ruang lainnya di dalam gudang.
Mereka harus memastikan bahwa barang-barang tersebut sesuai dengan data yang sudah ada atau belum. Tujuannya juga memastikan kondisi dan jumlah barang untuk pencatatan dan pelaporan secara berkala.
4. Menyiapkan Pengiriman dan Penyimpanan Barang
Tugas staff gudang lainnya adalah menyiapkan pengiriman dan penyimpanan barang. Mulai dari persiapan alamat tujuan, kelengkapan administrasi, penghitungan barang, packing barang, hingga pengangkutan barang. Semua ini termasuk dalam kegiatan operasional gudang.
5. Membuat Laporan Secara Berkala
Membuat laporan secara berkala merupakan job desk staff gudang. Semua pencatatan terkait kondisi barang di gudang, nantinya akan dibuat laporan secara berkala dan terperinci.
Hal-hal yang harus dimasukkan ke dalam laporan adalah data barang masuk dan keluar, data barang yang rusak, data pengembalian barang, hingga data stok barang yang tersedia di gudang. Semua hal tersebut harus ada di dalam laporan yang dibuat secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.